Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2004/10

e-JEMMi edisi No. 10 Vol. 7/2004 (11-3-2004)

Pelayanan Misi ke Suku-suku Terpencil

======================================================================
><> ><>                     Buletin e-JEMMi                    <>< <><
                    Edisi Maret 2004, Vol.7 No.10
======================================================================
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Kesaksian Misi]     : Suku Cholanaikkan dari India
 o [Profil/Sumber Misi] : Christian Aid, Global Missions Thrust 21
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Yunani, Switzerland, Jerman
 o [Doa Bagi Indonesia] : Persiapan PEMILU 2004
 o [Dari Meja Redaksi]  : ICW Edisi 1019/2004 -- Pemilu
 o [Surat Anda]         : Kerjasama dengan Buletin Shining Star
 o [URLs Edisi Ini]

**********************************************************************
 Anda diijinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan
dari Buletin e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan
mencantumkan SUMBER ASLI dari setiap bahan dan Buletin e-JEMMi sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia. Thanks.
**********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam sejahtera.

  Dalam kolom Kesaksian Misi minggu ini, Redaksi menampilkan kesaksian
  menarik tentang Suku Cholanaikkan dari India dengan judul "Pelayanan
  Misi ke Suku-suku Terpencil". Melalui kesaksian ini kita diajak
  untuk menyadari bahwa setiap suku adalah berharga di mata Tuhan,
  bahkan suku-suku yang kelihatannya terpencil dan terbelakang yang
  sering terlewat dari pandangan manusia. Mereka adalah jiwa-jiwa yang
  harus dimenangkan untuk memberi keharuman bagi nama Tuhan. Adakah
  orang-orang "terpencil" di sekitar Anda yang saat ini terlewat dari
  pandangan manusia? Sudahkah mereka dijangkau untuk memberi keharuman
  bagi nama Tuhan?

  Untuk melengkapi informasi tentang pelayanan misi ke suku-suku
  terpencil, ada dua sumber misi yang bisa Anda jelajahi untuk melihat
  bagaimana pelayanan dan program yang mereka lakukan untuk menjangkau
  suku-suku tersebut. Sedangkan tiga kesaksian yang berasal dari
  Yunani, Switzerland, dan Jerman mengajak kita, baik sebagai pendoa,
  penginjil maupun penyedia dana, untuk semakin aktif terlibat dalam
  pelayanan penginjilan. Bagi Anda yang belum mendapat kesempatan
  untuk terjun ke lapanan misi, inilah kesempatan baik untuk Anda
  dapat terlibat dalam pelayanan doa, mendoakan pelayanan penginjilan
  dan misi yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di
  Indonesia.

  Khusus untuk Indonesia, kita akan bersama-sama berdoa bagi persiapan
  PEMILU 2004 dimana ke-24 partai peserta pemilu akan memulai
  kampanyenya pada tanggal 11-29 Maret 2004 sesuai dengan jadwal yang
  telah ditentukan. Selamat berdoa.

  Redaksi Buletin e-JEMMi

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
          "Those who fear God most are least afraid of men."
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

~~ KESAKSIAN MISI ~~

                     SUKU CHOLANAIKKAN DARI INDIA
                     ============================

  Penelitian mengenai kelompok-kelompok bangsa yang belum terjangkau
  sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun sampai sekarang ini,
  dan untunglah, beberapa kelompok yang mula-mula digolongkan sebagai
  belum terjangkau kini sudah dijangkau. Salah satu studi kasus yang
  mengasyikkan datang dari kawan baik saya, George Samuel dari Kerala,
  India. George Samuel adalah seorang peserta pada Kongres Lausanne
  tahun 1974. Ketika membuka-buka Unreached People Directory, ia
  melihat sekelompok yang berjumlah sekitar 100 orang banyaknya,
  dinamakan suku Cholanaikkan. Mereka tinggal di daerah perbukitan
  Mangeri di bagian India dimana ia tinggal.

  Kemudian ia menemukan keterangan yang asli dari sekelompok penebang
  kayu. Pada tahun 1972, para penebang kayu itu telah menemukan orang-
  orang telanjang berkulit kuning langsat yang tinggal di gua-gua.
  Beberapa wartawan yang mendengar tentang kelompok ini, melalui para
  penebang kayu itu, menyelidiki dan menulis ceritanya di surat kabar.
  Informasi ini merembes melalui jaringan World Vision, mencapai
  Edward Dayton dan dimuat di dalam buku petunjuk. George Samuel belum
  pernah mendengar tentang orang Cholanaikkan, tetapi ketika ia
  melihat nama mereka, Allah membuat dia merasa terbeban bagi mereka.

  Ketika kembali ke India, Samuel mengumpulkan beberapa orang Kristen
  untuk mendoakan orang-orang Cholanaikkan. Mereka memutuskan untuk
  mengorganisasi suatu perwakilan misi baru yang dinamakan Tribal
  Mission, lalu mereka mengutus sekelompok orang untuk mengadakan
  hubungan. Setelah menumpang kendaraan untuk mencapai sejauh mungkin
  dengan kendaraan, mereka lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan
  kaki melintasi hutan rimba menuju Perbukitan Mangeri. Mereka
  dikerumuni dan diserang oleh nyamuk-nyamuk yang ganas dan rakus
  sehingga mereka tidak meneruskan perjalanan.

  Pada usaha yang kedua beberapa kali mereka harus melawan gerombolan
  gajah liar, namun mereka berhasil mencapai tujuan. Orang-orang
  Cholanaikkan itu takut kepada orang-orang aneh yang berpakaian ini
  dan mereka berpencar-pencar ke bagian-bagian yang dalam dari gua-gua
  mereka. Setelah mereka tidak mau keluar meskipun dibujuk terus-
  menerus, rombongan misionaris India ini mencoba cara lain. Mereka
  menanggalkan kemeja dan celana, menyisakan sedikit pakaian melilit
  pinggul mereka dan mendekati gua-gua itu lagi. Dengan demikian
  beberapa orang Cholanaikkan yang berani mulai keluar dan mereka
  mengadakan hubungan yang bersahabat.

  Mereka menemukan bahwa orang-orang Cholanaikkan tinggal di dalam
  gua-gua sebab takut kepada gajah liar. Makanan mereka adalah buah-
  buahan, sayur-mayur mentah dan madu hutan. Mereka tidak tahu
  bagaimana memasak makanan. Mereka tidak pernah menyikat gigi,
  mencukur, mandi atau memangkas rambut mereka. Bila cuaca dingin
  mereka menutup tubuhnya dengan potongan-potongan kulit kayu. Bahasa
  mereka adalah campuran bahasa Malayalam, Tamil, dan Kannada. Mereka
  sangat lemah karena penyakit dan borok-borok pada tubuh mereka.

  Sepasang misionaris India yang mampu berbahasa Malayalam dan Tamil
  menetap di tengah-tengah mereka. Sepasang suami istri ini mengobati
  borok-borok mereka, mengajarkan mereka cara memasak dan berbagai
  kebiasaan ilmu kesehatan, memberi obat bila mereka sakit dan
  menunjukkan kepada mereka bagaimana memakai pakaian. Sepasang
  misionaris ini juga mulai menyampaikan berita Injil dan beberapa
  orang Cholanaikkan menyerahkan hidup mereka kepada Yesus Kristus.

  Pada tahun yang ketiga mereka telah membangun sebuah gereja kecil
  dan menurut laporan yang terakhir ada 50 orang yang hadir secara
  teratur. Beberapa orang Cholanaikkan diundang ke kota untuk memberi
  kesaksian pada konferensi tahunan Tribal Mission. Sekarang ada empat
  orang yang mengikuti pendidikan di sebuah Sekolah Alkitab jangka
  pendek. Hampir tidak ada orang Cholanaikkan lagi yang tinggal di
  dalam gua. Seluruh standar kehidupan kelompok itu telah berubah.

  Tetapi itu baru permulaannya. Menemukan orang-orang Cholanaikkan ini
  telah memacu Tribal Mission untuk meneruskan penelitian tentang
  kelompok-kelompok yang belum terjangkau di kawasan mereka. Sewaktu
  menulis buku ini, mereka mempunyai 44 misionaris India yang bekerja
  di antara 14 suku di wilayah itu. Misalnya, Suku Paniyan adalah
  buruh pertanian yang mirip dengan orang Afrika yang berkulit hitam;
  Suku Kurichiya menganggap dirinya lebih tinggi dari kasta Brahmana
  dan menolak untuk makan bersama-sama mereka; Suku Aramadan, yang
  kotor dan tidak beragama, menjalankan poligami dan poliandri.

  Tribal Mission adalah satu contoh dari sejumlah pewakilan misi antar
  budaya yang berkembang dengan pesat. Perwakilan-perwakilan itu
  dibentuk di dua pertiga bagian dunia. Hal ini mengingatkan kita
  bahwa pekerjaan misionaris tak perlu semata-mata dihubungkan dengan
  orang Eropa dan Amerika. Banyak suku yang belum terjangkau akan
  diinjili oleh orang Amerika dan orang Eropa. Akan tetapi, yang lain
  akan dijangkau oleh orang Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Misalnya,
  di Nigeria, Evangelical Missionary Society of the Evangelical
  Churches of West Africa (yang berkembang dari Sudan Interior
  Mission) kini mengutus dan menyokong lebih dari 600 orang Nigeria
  yang melayani sebagai misionaris antar budaya.

  Diedit dari sumber:
  Judul Buku: Strategi Perkembangan Gereja
  Penulis   : C. Peter Wagner
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 161 - 164

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 CHRISTIAN AID
==>	http://www.christianaid.org/
  Christian Aid didirikan sejak tahun 1953 dengan tujuan untuk menjadi
  lembaga misionari pertama yang mendukung dan mempromosikan kelompok-
  kelompok misi ke suku-suku terabaikan. Lembaga ini menjadi katalis
  di balik reformasi zaman ini dalam metodologi misi luar negeri.

  Christian Aid telah membantu lebih dari 700 pelayanan penginjilan di
  122 ladang misi dari berbagai negara. Lembaga ini telah mengutus dan
  mempekerjakan total 90.000 misionaris yang melayani suku-suku bangsa
  yang belum pernah mendengar Injil.

 GLOBAL MISSIONS THRUST 21
==>	http://www.gmt21.org
  GMT21 adalah singkatan dari "Global Missions Thrust in the 21st
  Century". Organisasi yang didirikan di Bangkok pada bulan Januari
  2003, merupakan persekutuan para pemimpin misi dari seluruh dunia
  yang menjalin bekerja sama dengan gerakan dan organisasi misi di
  dunia ketiga untuk memberitakan Amanat Agung. Para pemimpin misi ini
  tidak hanya melibatkan mereka yang terlibat dalam pelayanan misi
  tetapi juga para pendeta dan orang awam yang mensharingkan tentang
  talenta dan kelebihan yang telah Allah berikan kepada mereka. Dengan
  cara tersebut, mereka bisa mendorong dan meningkatkan gerakan-
  gerakan misi di Afrika, Amerika Latin, Asia, dan Pasifik Selatan.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 Y U N A N I
  Southern Baptist International Mission Board membutuhkan banyak
  sukarelawan untuk membantu mempersiapkan kesempatan-kesempatan
  pelayanan selama Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, Yunani. Tim
  pertama dibutuhkan bantuannya bulan depan untuk mendirikan "Welcome
  Center" dan perumahan bagi para sukarelawan. "Welcome Center" ini
  akan menjadi tempat sumber informasi bagi para pengunjung, pemain,
  pelatih, dan bisa juga dipakai sebagai tempat istirahat. Sukarelawan
  dibutuhkan selama bulan Agustus untuk mendukung penginjilan di
  bidang olah raga dan proyek-proyek pelayanan lainnya.
  [Sumber: Mission Network News, February 24th, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan Southern Baptist International Mission Board dalam
    mempersiapkan pelayanan penginjilan bagi para atlet Olimpiade,
    para pelatih, para supporter, para pengunjung, dsb. di bulan
    Agustus mendatang.
  * Berdoa untuk tim sukarelawan yang dibutuhkan untuk melakukan
    persiapan penginjilan selama masa Olimpiade ini.

 S W I T Z E R L A N D
  "Apakah masih memungkinkan untuk berbicara langsung dengan orang-
  orang di jalan dan bercerita tentang Yesus?"

  Pertanyaan itu muncul di benak beberapa orang Swiss dan mereka
  menanyakannya pada diri mereka sendiri setelah mereka mendengar
  kesaksian dari anak gadis seorang pendeta. Gadis ini dengan
  sukacita menceritakan tentang semua pengalamannya selama mengikuti
  penginjilan outreach bersama tim Operation Mobilisation di Perancis.
  Dengan dukungan dari tim short-term OM, para peserta gerakan gereja
  perumahan Filipus pergi ke jalan-jalan di sekitar stasiun Berne.
  Mereka bernyanyi dan bercerita tentang Yesus. Ada seorang pria yang
  mendengar bersedia menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Sejak
  peristiwa itu diadakan, jumlah gereja rumah yang ada menjadi
  bertambah -- dari 4 gereja rumah menjadi 8 gereja rumah. "Orang-
  orang Kristen sekarang lebih termotivasi dan mempunyai dinamisme
  baru," menurut laporan dari perwakilan OM. Meskipun penginjilan di
  jalan-jalan tampaknya sudah ketinggalan zaman, namun ternyata justru
  menghasilkan buah. Bagaimana dengan Anda?
  [Sumber: Friday Fax, February 6, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Bersyukur untuk keberanian orang-orang yang mengikuti pelatihan
    penginjilan outreach dan tim OM. Doakan follow-up untuk pelayanan
    mereka dan gerakan gereja perumahan Filipus di Berne.
  * Berdoa untuk orang-orang yang saat ini melihat bahwa penginjilan
    di jalan-jalan merupakan sarana yang efektif untuk menjangkau
    banyak orang di wilayah sekitarnya. Doakan supaya Allah terus
    memberikan hikmat dan bijaksana.

 J E R M A N
  Masih ingat dengan ayat yang berbunyi, "Tetapi carilah dahulu
  Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
  kepadamu." (Matius 6:33)? Sebuah gereja di Jerman menerapkannya, dan
  hasilnya .... Simak kesaksian berikut ini.

  "'Gereja yang memberi prioritas utama bagi misi dunia tidak akan
  mendapat untung,' demikian pendapat seorang jemaat gereja di Jerman
  kurang lebih 10 tahun yang lalu. Dia mengatakannya saat kami
  mendiskusikan tentang luas gereja baru yang akan kami bangun,"
  kenang pendeta Reinhard Weber dari Konigsbrunn Evangelical
  Fellowship yang ada di dekat Nuremburg, Jerman. "Saat itu gereja ini
  mempunyai 58 jemaat, dan sepakat untuk memberikan 3% dari
  persembahannya untuk membantu pelayanan misi dunia. Muncul pendapat,
  'Apakah tidak sebaiknya mendonasikan uang sebesar 1,5 juta Euro
  untuk membangun gedung gereja baru?'. Namun pendeta dan majelis
  gereja sepakat. Kami tetap akan mencari dana untuk membangun gedung
  gereja baru, namun tidak dengan memotong jatah persembahan untuk
  pelayanan misi dunia. Sekarang, 10 tahun kemudian, kami telah
  menggunakan gedung gereja baru. Jemaat gereja menjadi tiga kali
  lipat, sekitar 160 lebih jemaat. Meskipun demikian, persembahan
  untuk pelayanan misi dunia terus kami jalankan bahkan besarnya telah
  bertambah menjadi 20 kali lipat."
  [Sumber: Friday Fax, February 6, 2004]
  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan terus pelayanan gereja Konigsbrunn Evangelical
    Fellowship di Jerman supaya jemaatnya bisa terus ditambahkan dan
    semakin giat dalam melakukan pelayanan misi.
  * Berdoa agar kerinduan mereka untuk mempercayakan kepada Tuhan
    kebutuhan dana bagi pekerjaan pelayanan bisa menjadi contoh bagi
    gereja-gereja lain.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Persiapan PEMILU 2004
  ---------------------
  Pesta Demokrasi Rakyat Indonesia sudah diambang pintu. Ke-24 partai
  peserta PEMILU telah bersiap-siap untuk melakukan kampanye mulai
  minggu ini. Mari kita bersama-sama bersatu hati berdoa bagi proses
  persiapan PEMILU 2004 supaya dapat berjalan dengan lancar dan
  tertib.

  Pokok Doa:
  ----------
  * Doakan pemerintah dalam usahanya untuk menyediakan dana bagi
    penyelenggaraan PEMILU 2004 (untuk pengadaan kotak suara,
    percetakan kartu suara, dan distribusinya ke berbagai wilayah
    Indonesia).

  * Berdoa untuk pembentukan panitia-panitia pemilu di berbagai tempat
    di seluruh Indonesia. Doakan supaya mereka bisa mengemban tugas
    dengan baik dalam mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

  * Berdoa untuk proses sosialisasi pelaksanaan PEMILU 2004 kepada
    masyarakat umum karena caranya berbeda jauh dengan cara-cara
    pemilu sebelumnya. Doakan supaya para panitia bisa menjelaskan
    dengan baik dan penjelasannya dapat diterima dengan baik oleh
    semua lapisan masyarakat.

  * Doakan kampanye yang akan dilakukan oleh 24 partai peserta pemilu
    pada tanggal 11-29 Maret 2004. Berdoa supaya mereka menaati jadwal
    yang telah ditetapkan dan bisa saling menghormati saat melakukan
    kampanye.

  * Berdoa untuk keamanan dan aparat keamanan yang bertugas pada saat
    kampanye dilakukan. Doakan supaya mereka bisa mengatur lalu lintas
    dan keamanan semaksimal mungkin.

  * Doakan bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kristen
    supaya bisa memanfaatkan hak pilih yang mereka miliki sebaik-
    baiknya untuk memilih para wakil rakyat yang benar-benar takut
    kepada Tuhan dan peduli terhadap lingkungan.

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ DARI MEJA REDAKSI ~~

 ICW Edisi 1019/2004 -- Pemilu
  -----------------------------

  Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang PEMILU 2004? Tidak
  perlu kuatir, publikasi ICW (Indonesian Christian Webwatch) Edisi
  1019/2004 minggu ini terbit dengan menampilkan daftar lengkap situs-
  situs yang berhubungan dengan kegiatan Pemilu beserta review
  singkatnya. Silakan Anda berkunjung ke alamat-alamat yang
  direkomendasikan untuk mendapatkan berbagai informasi terlengkap dan
  terbaru tentang PEMILU 2004.

  Anda bisa berkunjung ke Situs SABDA.org terutama di bagian Publikasi
  untuk membaca ICW Edisi 1019/2004 yang membahas tentang Pemilu dan
  juga menyimak edisi-edisi ICW yang pernah diterbitkan.
  ==>	http://www.sabda.org/publikasi/icw/1019/
  ==>	http://www.sabda.org/publikasi/icw/

  Bagi Anda yang tertarik untuk berlangganan ICW versi email yang
  terbit tiap dua minggu sekali ini, silakan kirim email kosong ke
  alamat:
  ==>	<subscribe-i-kan-icw@xc.org>

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: rudy umar <rudypuding@>
  >Sebelumnya saya mewakili teman-teman redaksi yang lain mau
  >mengucapkan terima kasih untuk kiriman artikel dan informasi-
  >informasi lainnya terutama yang berkaitan dengan kegiatan misi.
  >Kami adalah redaksi dari sebuah bulletin gereja.
  >
  >Sebenarnya kami memang sedang mempertimbangkan untuk menambah
  >halaman bulletin kami, supaya dapat memuat rubrik-rubrik tambahan
  >khususnya yang berkaitan dengan kegiatan misi. Dengan harapan
  >pembaca kami bisa lebih peduli kepada anggota tubuh Kristus yang
  >lain yang mungkin menjalani hidup berimannya dengan susah payah
  >(spt gereja bawah tanah yang teraniaya dsb), sehingga mereka juga
  >terbeban untuk mendukung baik melalui dana maupun doa. Serta
  >membuat pembaca lebih mengkoreksi sikap kurang menghargai atau
  >kurang mengucap syukur atas segala fasilitas yang dimiliki dan atas
  >kebebasan beragama yang kita nikmati, karena ternyata tidak semua
  >gereja bisa merasakan hal yang sama.
  >
  >Dan untuk itu kami sudah mencari-cari lembaga mana yang mungkin
  >bisa kami ajak bekerja sama, namun memang sampai saat ini belum
  >sempat kami menghubungi mereka. Nah bagi kami saat ini Tuhan
  >seolah-olah mempertemukan kami dengan bulletin e-JEMMi, agar kami
  >bisa mengusulkan rencana kerjasama dengan teman-teman dari bulletin
  >e-JEMMi.
  >
  >Kami sangat mengharapkan dan membutuhkan informasi-informasi
  >seperti kesaksian atau artikel-artikel lainnya yang terkait dengan
  >kegiatan misi. Melalui surat ini kami berharap teman-teman dari
  >e-JEMMi bersedia secara rutin mengirimkan kepada kami tentang
  >informasi-informasi tersebut.
  >
  >Berikut ini adalah sekilas mengenai bulletin kami. Bulletin kami
  >bernama Shining Star bersifat non profit, dengan sasaran utama kami
  >adalah usia remaja. Saat ini kami memasuki tahun V penerbitan
  >bulletin tersebut. Dengan tebal sebanyak 28 halaman (pertama kali 4
  >halaman) Shining Star terbit sebanyak 650 eksemplar setiap
  >bulannya. Dibagi-bagikan selain dalam kalangan sendiri juga kepada
  >jemaat-jemaat tetangga dan gereja cabang (Tangerang, Bogor,
  >Bandung, Jogkakarta, Solo, Indramayu, Surabaya, dsb). Untuk
  >kalangan luar kami membagikan masing-masing 2-5 eksemplar, dengan
  >tujuan memperkenalkan bulletin kepada kalangan yang lebih luas dan
  >sebagai upaya studi banding dengan gereja atau lembaga-lembaga
  >tertentu. ==cut==
  >
  >Sekali lagi terima kasih yach! Semoga melalui kerjasama ini,
  >keesaan gereja di mana-mana tempat dapat semakin terwujud. Dan
  >gereja semakin menjadi berkat dimanapun Tuhan menempatkan kita!
  >Tuhan memberkati kita semua!
  >Salam,
  >Rudy -- Redaksi Bulletin Shining Star

  Redaksi:
  Kami bersyukur dan bersuka cita untuk surat Anda yang sangat
  membesarkan hati ini. Kami sangat terbuka untuk menjalin kerjasama
  dengan lembaga manapun, khususnya untuk pelebaran pekerjaan misi di
  negara kita Indonesia yang tercinta ini. Oleh karena itu silakan
  memanfaatkan e-JEMMi sebagai salah satu bahan bagi warta gereja/
  buletin yang Anda terbitkan. Untuk itu mohon dengan sangat jangan
  lupa mencantumkan sumber asli dari mana artikel/kesaksian tersebut
  diambil sebagai penghargaan terhadap penerbit dan penulisnya. Juga
  promosi sedikit tentang e-JEMMi, ya supaya lebih banyak orang bisa
  berlangganan e-JEMMi.

  Sebaliknya, jangan segan-segan Redaksi SS untuk mengirimkan artikel
  atau kesaksian yang dapat kami muat di e-JEMMi. Marilah kita bersatu
  padu membangun umat Tuhan agar cinta Firman Tuhan dan pekerjaan-Nya
  di dunia ini.

  Untuk mendapatkan e-JEMMi secara rutin, silakan berlangganan ke:
  ==>	<subscribe-ikan-misi@xc.org>

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
~~ URLS Edisi Ini ~~

* OM News                                        http://www.ch.om.org/
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/
* Friday Fax                          http://www.cmd.org.nz/fridayfax/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dlm Buletin e-JEMMi disadur dengan izin dari banyak pihak
Copyright(c) 2004 oleh Buletin e-JEMMi --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI                          http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip Buletin e-JEMMi       http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org