Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2003/44

e-JEMMi edisi No. 44 Vol. 6/2003 (5-11-2003)

IDOP

*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)    November 2003, Vol.6 No.44
*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Kesaksian Misi]     : Kuk yang Kupasang Itu Enak
 o [Artikel Misi]       : Tanpa Rintangan Apa pun
 o [Profil/Sumber Misi] : International Day of Prayer (IDOP),
                          International Christian Concern (ICC)
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: India, Laos/Vietnam
 o [Doa Bagi Indonesia] : Umat Kristen di Indonesia
 o [Surat Anda]         : Bagaimana Terlibat dalam e-MISI
 o [URLs Edisi Ini]

***********************************************************************
Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
 e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
 mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks.
***********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam sejahtera,

  Edisi e-JEMMi yang terbit di minggu pertama bulan November ini akan
  kembali mengulas tentang International Day of Prayer (IDOP) atau
  Hari Doa Internasional bagi Gereja Teraniaya yang akan berlangsung
  tanggal 9-16 November 2003. Mengapa kita perlu mendoakan mereka?

  Saat ini di seluruh dunia ada lebih dari 200 juta orang Kristen yang
  menderita karena mempertahankan iman mereka kepada Kristus. Oleh
  karena itu, selama 1 minggu dalam 1 tahun, bersama-sama dengan orang-
  orang Kristen di 130 negara, kita akan bersama-sama menyatukan hati
  berdoa bagi saudara-saudara kita seiman yang mengalami penganiayaan.
  Beberapa pokok doa berikut ini kiranya dapat menjadi bagian dari doa-
  doa kita bersama selama peringatan Hari Doa Internasional ini:
  - Doakan agar kedamaian dan berkat Allah terus melimpah di tengah-
    tengah umat yang menderita ini;
  - berdoa untuk pemenuhan kebutuhan jasmani dan keselamatan mereka
    yang teraniaya termasuk keluarganya;
  - doakan untuk para penganiaya agar melalui kesempatan ini mereka
    bisa mengenal kasih Kristus; dan
  - bersyukur kepada Allah untuk anak-anak-Nya yang tetap setia di
    tengah-tengah masa sulit yang mereka hadapi.

  IDOP telah mengumpulkan sumber/materi yang bisa dijadikan pokok doa
  sehingga bisa menolong jemaat, kelompok sel, dan para pendoa agar
  berdoa secara efektif bagi gereja teraniaya. Jangan lewatkan
  kesempatan untuk berdoa secara serentak bersama jutaan umat Kristen
  lainnya di seluruh dunia untuk berdoa bagi mereka yang teraniaya!

  Redaksi e-JEMMi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ KESAKSIAN MISI ~~

                      KUK YANG KUPASANG ITU ENAK
                      ==========================

  Berikut ini adalah kesaksian dari Aida Skripnikova (1961):

  Wanita muda itu berdiri di sudut ruangan sambil membagikan kartu-
  kartu kecil bertuliskan puisi-puisi di dalamnya. Beberapa orang
  menerima kartu-kartu tersebut karena ingin tahu tentang tulisan yang
  ada di dalamnya. Beberapa orang tertarik karena ia begitu cantik,
  tetapi kebanyakan mengambil kartu-kartunya karena sukacita dan kasih
  yang tampak di dalam senyumnya saat ia menatap ke dalam mata setiap
  orang dan memberi mereka sebuah kartu. Pada tiap kartu terdapat
  puisi yang telah ia tulis sendiri. Tiap puisi menyatakan kasih dan
  sukacita yang ia rasakan setelah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan
  Juruselamat.

  Namun karena tindakannya itulah ia ditahan dan dibawa ke pengadilan.
  Di hadapan pengadilan dengan berani ia menyaksikan, "Masyarakat yang
  sedang kalian bangun, wahai Komunis, tidak pernah dapat menjadi adil
  karena kalian sendiri tidak adil." Aida dijatuhi hukuman satu tahun
  penjara.

  Ketika dilepaskan, ia langsung kembali ke pekerjaannya semula yaitu
  melayani di sebuah gereja bawah tanah. Karena kecantikannya, kemauan
  kerasnya, dan keberaniannya, ia dijuluki "a pirate from the house of
  prayer" oleh koran Komunis Izvestia.

  Salah satu hal yang berani ia tulis adalah, "Kalian para ateis,
  dapat mengadakan pertemuan bersama setiap saat dan melakukan apa pun
  yang kalian inginkan -- berbicara, membaca, dan bernyanyi. Jika
  demikian, mengapa kami tidak dapat saling mengunjungi? Hukum apa
  yang melarang hal ini? Mengapa kami tidak boleh berdoa atau membaca
  Alkitab kapan pun kami mau? Kami diijinkan untuk berbicara mengenai
  Allah hanya di gereja. Kalian pasti tidak akan setuju jika kalian
  diijinkan untuk berbicara mengenai teater hanya di teater atau
  mengenai buku-buku hanya di perpustakaan. Dengan cara yang sama,
  kami tidak dapat diam saat mengetahui ada hal-hal yang bertentangan
  dengan makna hidup kami -- yaitu Kristus." Untuk ucapannya itu
  sekali lagi Aida dijatuhi hukuman empat tahun penjara, tetapi hal
  ini tidak juga membuat imannya goyah.

  Pada usia 27, Aida masuk penjara lagi untuk keempat kalinya, tetapi
  agaknya penjara hanya memberi pengaruh sedikit. Penjara malah
  semakin meningkatkan cintanya terhadap Firman Allah dan betapa
  penting firman itu bagi imannya. "Di penjara, hal yang tersulit
  adalah hidup tanpa Alkitab."

  Pernah satu kali, sebuah Injil Markus diselundupkan ke penjara dan
  diberikan kepadanya. "Ketika para penjaga mengetahui bahwa aku
  memiliki sebuah Injil, mereka menjadi kuatir dan menggeledah seluruh
  penampungan. Pada penggeledahan kedua, para penjaga menemukan kitab
  itu. Aku dihukum karena hal ini dan dikurung sendiri dalam sel
  tahanan yang dingin selama sepuluh hari dan sepuluh malam dan
  terasing. Tetapi dua minggu kemudian aku diberi Alkitab Perjanjian
  Baru yang dapat aku simpan sampai hari pembebasanku."

  "Penjara sering kali digeledah, tetapi setiap kali Tuhan membantuku.
  Aku mengetahui terlebih dahulu mengenai penggeledahan tersebut
  sehigga aku dapat menyimpan kitab yang berharga itu. Banyak tahanan
  lain yang membantuku menyembunyikannya, walaupun mereka bukan orang
  Kristen."

  Para penjaga melakukan banyak hal untuk melemahkan iman Aida dan
  berusaha membuatnya menyangkali imannya, tetapi beberapa usaha itu
  menjadi senjata makan tuan. "Suatu kali seorang penjaga menunjukkan
  kepadaku satu paket makanan. Ia mengatakan kepadaku bahwa isinya
  coklat dan berbagai makanan lezat lainnya. Meskipun tidak diberikan
  kepadaku, paket makanan itu menguatkan aku saat mengetahui bahwa
  sahabat-sahabatku peduli terhadap diriku. Fakta ini jauh lebih
  berarti daripada makanan itu sendiri. Pada kesempatan lain, aku
  diberitahu bahwa ada kiriman sepuluh paket untukku dari Norwegia,
  tetapi paket-paket ini pun tidak diberikan kepadaku .... Merupakan
  sukacita yang besar bagi kami untuk mengalami persekutuan roh
  bersama orang-orang Kristen yang ada di berbagai wilayah. Hal ini
  memberikan harapan kepada kami yang ada di dalam penjara. Aku ingin
  mengirimkan sebuah ungkapan kasih dari kami semua yang ada di
  penjara kepada mereka yang telah peduli terhadap kami dan telah
  berdoa bagi kami."

  Ketika ia dibebaskan dari penjara, Aida telah berubah secara
  drastis. Kecantikan bagai bintang film yang dimilikinya pada masa
  mudanya bukan saja lenyap, tetapi pada usianya yang baru 30 tahun,
  ia tampak seperti berusia lebih dari 50 tahun. Ia kurus kering dan
  lusuh oleh tahun-tahun yang dihabiskan di dalam penjara. Jika Anda
  melihatnya, Anda tak akan pernah mengenalinya sebagai wanita yang
  sama, kecuali untuk satu hal: senyumannya. Senyumnya masih
  mencerminkan kasih dan sukacita karena pengenalannya kepada Yesus
  sebagai Tuhan dan Juruselamat.

  Saat menjalani masa penjaranya yang terakhir dan paling sulit, Aida
  menulis, "Ada makna satu ayat yang menjadi lebih jelas dari
  sebelumnya, 'Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun
  ringan.'" (Matius 11:30) dan Yesus sendiri mengatakannya. Selama
  tiga tahun di dalam penjara itu aku menjadi semakin memahami makna
  dari ayat tersebut."

  Informasi Tambahan
  ==================
  Pada tahun 1991, sekitar 20 tahun setelah Aida menjalani masa
  penjaranya yang keempat, Uni Soviet pecah karena runtuhnya Komunis.
  Penganiayaan kaum Kristen yang dilakukan oleh pemerintah berhenti
  pada saat itu, setidaknya untuk satu masa. Iman dan perjuangan dari
  Aida dan banyak umat percaya lainnya melalui pelayanan di bawah
  tanah tidaklah sia-sia.

  Pada tahun 1992, utusan dari The Voice of the Martyrs menjumpai Aida
  di apartemen yang terawat dengan baik di sebuah gedung tua di St.
  Petersburg. Aida tidak menyimpan kegetiran kepada orang-orang yang
  telah menyiksanya di penjara, hanya pengampunan yang terpancar dari
  hatinya. Ia terkejut saat mengetahui kesaksiannya telah menarik
  banyak perhatian dari umat Kristen di seluruh dunia, dan ia amat
  bersyukur karena hal itu. Aida mengatakan, "Aku hanya mungkin
  bertahan karena dukungan banyak doa dari seluruh dunia. Jika tidak,
  aku tidak akan bertahan."

  "Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah
  orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan
  sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini."
  (Ibrani 13:3)

  Sumber:
  Judul Buku   : Jesus Freaks
  Judul Artikel: A Pirate from The House of Prayer
  Penulis      : dc Talk and The Voice of the Martyrs
  Penerbit     : Albury Publishing, Tulsa, Oklahoma, 1999
  Halaman      : 84 - 87

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ ARTIKEL MISI ~~

                        TANPA RINTANGAN APAPUN
                        ======================
                  (Pesan Pribadi oleh Brother Andrew)

  Di dalam beberapa terjemahan Alkitab, kitab Kisah Para Rasul
  diakhiri dengan tiga buah kata di bagian penutupnya, yaitu: "Tanpa
  Rintangan Apa pun." (Dalam terjemahan Alkitab bahasa Indonesia,
  Kisah Para Rasul 28:31 tertulis: 'Dengan terus terang dan tanpa
  rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar
  tentang Tuhan Yesus Kristus.') Mungkin lebih tepat seandainya kitab
  Kisah Para Rasul itu diberi judul: "Urapan dan Karya Roh Kudus atas
  Para Rasul".

  Sesungguhnya, Kisah Para Rasul ini adalah kisah tentang orang-orang
  muda, pria dan wanita pengikut Yesus, saksi-saksi mata tentang masa
  hidup-Nya, pelayanan-Nya, dan penderitaan-Nya, yaitu orang-orang
  yang telah dipanggil dan diutus secara khusus untuk memberitakan
  Injil (Kabar Baik).

  Dengan penuh semangat mereka pergi meninggalkan harta bendanya dan
  mulai berkhotbah serta bersaksi di mana-mana -- dalam Bait Allah, di
  jalan-jalan, di rumah-rumah, bahkan terkadang di dalam penjara dan
  sekali-kali di bawah lemparan batu yang menghujani tubuh mereka yang
  sedang menemui ajalnya. Beberapa di antaranya bahkan harus
  menghadapi singa-singa liar, ayunan pedang, dan penganiayaan. Mereka
  terpaksa lari bersembunyi di gua-gua, lubang-lubang, hutan dan
  ghetto-ghetto (perkampungan umat).

  Mereka memasuki berbagai macam budaya yang tidak pernah mereka
  survai sebelumnya. Mereka berhadapan dengan keyakinan-keyakinan
  agama yang lain tanpa rasa takut. Itu bukan karena mereka kurang
  mengenal budaya-budaya tersebut, justru mereka tahu benar mengenai
  budaya-budaya tersebut yang tidak berhasil mengubah karakter orang-
  orang dan tidak menghasilkan dampak moral dalam kehidupan orang-
  orang yang melakukannya. Dan yang terutama, budaya-budaya itu tidak
  pernah menyadarkan orang-orang bahwa dosa-dosa mereka telah
  diampuni. Apalagi sampai mereka mengetahui tentang karunia hidup
  kekal melalui Yesus Kristus yang dijanjikan Allah kepada semua orang
  yang percaya kepada-Nya.

  Semua ini justru mengobarkan semangat orang-orang yang telah
  dipanggil untuk memberitakan Injil. Kasih mereka untuk misi yang
  dipercayakan pada mereka dan kasihnya kepada Dia yang mengutus
  mereka, semakin bertambah. Dan mereka tak pernah mengeluh mengenai
  kesulitan yang dialami, bahkan ketika mengalami perlawanan yang
  sengit.

  Kita bisa belajar dari Paulus yang telah membaktikan dirinya lebih
  dari para rasul lainnya. Dia mempunyai catatan perjalanan paling
  panjang, mengalami paling banyak penderitaan, dan paling banyak
  berkhotbah serta menulis berbagai pengalaman yang mendebarkan
  termasuk derita dan mujizat yang dialaminya. Pada akhirnya ia
  menyimpulkan semua itu sebagai berikut: "Bahkan kami merasa seolah-
  olah kami telah dijatuhi hukuman mati" (2Korintus 1:9).

  Menjelang akhir perjalanan hidupnya yang begitu panjang dan
  produktif, Paulus dikenakan tahanan rumah di sebuah negeri yang
  asing, jauh dari persekutuan orang-orang percaya dan bahkan setiap
  saat menghadapi kemungkinan untuk dijebloskan ke dalam penjara.
  Namun pada saat-saat itu ia masih juga meminta salah seorang dari
  sedikit teman setianya yang tersisa untuk datang menjenguk dan
  membawakan Alkitab serta jubahnya ("Bawa juga jubah yang
  kutinggalkan ... dan juga kitab-kitabku terutama perkamen -- yang
  terbuat dari kulit -- itu.", 2Timotius 4:12-13)

  Itulah hakikat dari misi pelayanan organisasi "Open Doors". Tahukah
  Anda bahwa sejarah "Open Doors" boleh dikatakan sudah dimulai dari
  jaman rasul-rasul itu? Dan kini mengenai orang-orang ini tertulis
  bahwa "Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia
  memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus
  Kristus." (Kisah Para Rasul 28:31).

  Sungguh suatu pelajaran berharga bagi kita hari ini. Makin meluasnya
  pekabaran Injil sama sekali tidak berkaitan dengan tingkat
  perlawanan yang dihadapi atau harga yang harus dibayar oleh orang-
  orang yang memberitakannya. Jelas itu merupakan dua hal yang
  berbeda.

  Saya menekankan hal ini karena di masa-masa ini gereja semakin
  teraniaya, para penginjil makin sering terintimidasi, dan harga dari
  penginjilan seringkali menjadi sangat mahal. Terus terang saya
  melihat bahwa di masa mendatang hidup dari para rasul, murid-murid,
  misionaris, dan penginjil akan semakin terancam dan mendapat tekanan
  dibandingkan hari-hari kemarin. Namun demikian kita harus mengerti
  bahwa bagaimana pun juga, Injil atau Kabar baik itu akan tetap
  disebarluaskan, gereja-gereja akan terus bertumbuh dan Kerajaan
  Allah akan datang.

  Selalu ada harga mahal yang harus dibayar dalam setiap penyebaran
  Injil. Dalam masa-masa mendatang harga tersebut bahkan lebih
  meningkat lagi dibandingkan hari-hari sebelumnya. Aniaya memang tak
  dapat dihindarkan dan di masa-masa sekarang ini keadaan akan
  bertambah sulit. Diperkirakan bahwa di abad ke-20 yang lalu lebih
  banyak orang percaya yang telah kehilangan nyawanya karena percaya
  kepada Yesus Kristus dibandingkan dengan 19 abad sebelumnya. Namun
  demikian, Injil tetap diberitakan 'tanpa rintangan'. Karena Firman
  Tuhan memang tidak dapat dirintangi.

  Dapatkah Injil diberitakan tanpa rintangan apapun? Dalam masa-masa
  krisis ini sekalipun? Pasti, asalkan Tuhan benar-benar dapat
  mengubahkan kehidupan Anda dan saya sehingga menjadi manusia yang
  sesuai dengan kehendak-Nya. Orang-orang akan pergi memberitakan
  Injil dengan penuh sukacita dan dengan demikian "menggenapkan dalam
  tubuhku, apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya,
  yaitu jemaat." (Kolose 1:24). Itulah umat Kristen tertindas di masa
  kini yang harus kita layani.

  Sumber: Buletin Doa "Pintu-pintu Terbuka", Edisi Juni-Juli 2003

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 INTERNATIONAL DAY OF PRAYER
==>	http://www.idop.org/
  Tahun ini International Day of Prayer for the Persecuted Church
  (IDOP/Hari Doa Internasional untuk Gereja-gereja Teraniaya) akan
  diselenggarakan mulai tanggal 9 - 16 November 2003. Adapun IDOP
  adalah suatu gerakan yang diselenggarakan oleh The World Evangelical
  Alliance Religious Liberty Commission. Anda bisa mendapatkan sumber-
  sumber materi doanya bila berkunjung ke alamat situs tersebut di
  atas. Materi-materi tersebut bisa di-download secara gratis, atau
  Anda juga bisa mendapatkan versi CD-nya. Dengan kedua cara tersebut
  di atas, Anda bisa mengakses cerita-cerita pendek, renungan,
  Critical Prayer Requests (CPR) untuk bangsa-bangsa, dan sumber-
  sumber visual. IDOP didukung oleh sejumlah gereja teraniaya dan
  benar-benar menjadi persekutuan doa global. Pastikan gereja Anda
  juga berpartisipasi aktif dalam IDOP!

 INTERNATIONAL CHRISTIAN CONCERN (ICC)
==>     http://www.persecution.org/
  Apakah gereja Anda siap mendukung Hari Doa Internasional bagi Gereja-
  gereja Teraniaya di Seluruh Dunia (IDOP) yang akan dimulai tanggal
  9-16 November 2003? Situs ICC siap membantu Anda dengan menyediakan
  dua sarana yang bisa membantu Anda. Sarana pertama adalah Bulletin
  Inserts yang berisi informasi sekilas tentang penganiayaan, negara-
  negara tempat penganiayaan itu terjadi, pokok-pokok doa, dan apa
  serta bagaimana jemaat mengatasi penganiyaan. Buletin ini akan
  mendidik dan menggerakkan jemaat gereja untuk memikirkan saudara-
  saudara kita seiman yang mengalami penganiayaan.

  Sarana kedua adalah satu paket IDOP yang menolong para pendeta untuk
  mempersiapkan ibadah khusus untuk mendukung mereka yang teraniaya.
  Paket ini berisi Panduan Praktis bagi pendeta, khotbah tentang
  penganiayaan, PowerPoint untuk presentasi tentang penganiayaan,
  drama, dan juga pelajaran Sekolah Minggu. Paket IDOP ini sangat
  menolong para pendeta untuk terlibat dalam IDOP tanpa perlu
  menghabiskan waktu selama berbulan-bulan untuk melakukan observasi.

  Kedua sarana tersebut tidak bisa diperoleh secara gratis. Anda perlu
  memesannya melalui alamat situs di atas. Silakan berkunjung langsung
  ke Situs International Christian Concern (ICC) dimana kehadirannya
  mengingatkan kita tentang pentingnya kebebasan beragama dan
  mendukung umat percaya yang mengalami penganiayaan melalui doa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 I N D I A
  Penganiayaan yang dialami orang-orang Kristen di India semakin
  memperkuat iman mereka. Undang-undang anti-konversi yang
  mendatangkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen mendapatkan
  banyak perhatian dari banyak umat Kristen di seluruh dunia. Namun,
  Dr. Bobby Gupta dari HBI Global Partners mengatakan bahwa pada saat
  penganiayaan datang, orang-orang Kristen itu menunjukkan kondisi
  terbaik mereka. "Kami sering melihat bagaimana gereja meresponi
  penganiayaan tersebut dengan mengatakan, 'Jika penganiayaan itu kami
  alami, kami akan memberikan hidup kami kepada Kristus sehingga
  melalui penganiayaan ini Allah bisa mengerjakan perkara-perkara yang
  lebih besar lagi.'" Berbeda dengan waktu-waktu yang lalu, sepanjang
  perjalanan misi di India, saat ini orang-orang lebih responsif
  terhadap Injil, banyak gereja didirikan, banyak orang muda menerima
  Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan ingin mengerjakan sesuatu yang
  lebih besar lagi bagi Allah. HBI sedang melatih banyak orang melalui
  institut Alkitab yang mereka dirikan.
  Sumber: Mission Network News, October 27th, 2003
  * Bersyukur atas penyertaan Tuhan bagi penduduk di India sehingga
    saat ini mereka bisa menjadi lebih responsif terhadap Injil,
    banyak gereja baru dirintis, dan banyak pemuda yang menerima Yesus
    sebagai Juruselamat pribadi.
  * Doakan HBI Global Partners yang melakukan pelayanan di India agar
    bisa menolong umat Kristen di India yang sedang mengalami
    penganiyaan.

 L A O S / V I E T N A M
  Gereja terus berkembang meskipun banyak penganiayaan terjadi di
  Laos/Vietnam. Penganiayaan yang dialami orang-orang percaya di Laos
  maupun Vietnam terus berlanjut namun tekanan ini tidak menghambat
  pertumbuhan gereja. John Lindner dari Christian Aid Mission
  mengatakan bahwa organisasi ini banyak memberikan dukungan kepada
  orang-orang percaya di kedua negara ini. Lindner mengatakan bahwa
  pemerintah dari kedua negara ini mempunyai persepsi negatif terhadap
  orang-orang Kristen. "Pemerintahan dari kedua negara ini menganggap
  orang Kristen sebagai musuh negara. Mereka menganggap setiap orang
  Kristen sebagai ancaman bagi negara dan mereka bertujuan untuk
  'menghapus' keberadaan orang-orang Kristen ini. Namun usaha mereka
  tidak pernah berhasil." Lindner mengatakan bahwa banyak pendeta
  dipukuli, di penjara, dan bahkan dibunuh karena iman mereka dan
  penyelenggaraan ibadah-ibadah ilegal di gereja. Organisasi Christian
  Aid Mission memberikan bantuan kepada keluarga para pendeta yang
  mengalami penganiayaan tersebut. "Umat Kristen dapat mengirimkan
  kontribusi melalui Christian Aid Mission. Dana tersebut akan
  digunakan untuk mendukung keluarga-keluarga yang suaminya sedang di
  penjara, ataupun menyediakan persediaan makanan bagi para pendeta
  dan orang-orang Kristen yang hidup di pedalaman hutan.
  Sumber: Mission Network News, October 28th, 2003
  * Doakan orang-orang Kristen yang tinggal di Laos dan Vietnam agar
    bisa tetap memberikan kesaksian yang baik dalam kehidupan mereka
    meskipun mengalami banyak penganiayaan.
  * Berdoa agar Allah melembutkan hati pemerintah di kedua negara
    tersebut sehingga mereka siap membuka hati untuk mengenal Yesus
    saat melihat ketegaran iman orang-orang Kristen yang dianiaya.
  * Doakan organisasi Christian Aid Mission dalam melakukan
    pelayanannya di Laos dan Vietnam terutama dalam membantu para
    keluarga dari para pendeta yang saat ini dipenjarakan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

 Umat Kristen di Indonesia
  -------------------------
  * Doakan untuk saudara-saudara seiman kita di Indonesia yang sedang
    dipenjarakan karena mempertahankan iman mereka. Berdoa agar Allah
    senantiasa memberikan perlindungan dan doakan agar mereka terus
    kuat bertahan. Berdoa agar penderitaan yang dialami bisa menjadi
    kesaksian dan mengubah penjara menjadi ladang misi penginjilan.

  * Doakan bagi pekerjaan Pekabaran Injil. Saat ini masih banyak suku
    di Indonesia yang belum mendengar Kabar Baik. Berdoa untuk
    pelatihan khusus yang diperlukan untuk menjangkau suku-suku
    tersebut.

  * Doakan bagi para utusan Injil. Berdoa untuk para utusan Injil yang
    saat ini melayani di seluruh penjuru tanah air. Doakan juga para
    mahasiswa STT yang sedang mempersiapkan diri untuk diutus ke
    berbagai tempat supaya Allah terus mempertegas rencana pengutusan-
    Nya bagi mereka.

  * Doakan untuk para pemimpin gereja (gembala jemaat), yaitu mereka
    yang memegang kunci dalam pelayanan gereja di Indonesia. Doakan
    agar mereka dapat menggembalakan jemaat dengan baik, menjaga
    keseimbangan antara kehidupan keluarga dan pelayanan, menangkis
    ajaran sesat, dan menangani masalah stres dalam pelayanan.

  * Doakan pemerintah dan pejabat pemerintahan. Berdoa supaya para
    pemimpin ini berpandangan lebih positif terhadap kebebasan hidup
    beragama. Doakan anak-anak Allah yang mempunyai kesempatan untuk
    duduk di kursi pemerintahan agar terus dikuatkan oleh Allah untuk
    menjadi saksi-saksi-Nya dan memberi pengaruh bagi kebijakan-
    kebijakan yang dikeluarkan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: "Tarja Sumantri" <h&t.sumantri@suomiforum.com>
  >Hallo Bapak Redaksi e-JEMMi!
  >Salam damai dalam Kristus Yesus dari Helsinki, Finlandia.
  >Sudah lebih dari sembilan tahun saya tinggal di luar negeri, namun
  >yang namanya MISI -dalam arti yang umum - untuk Indonesia tidaklah
  >padam. Apakah mungkin saya bisa terlibat di MISI (Menyebarkan Injil
  >Seluruh Indonesia)? - sementara tubuh ada di Finlandia. Ini yang
  >biasanya saya (dgn beberapa rekan Indonesia) lakukan untuk "Misi
  >bagi Indonesia" dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
  >Misi untuk Indonesia; memperkenalkan Indonesia; makanan, bahasa,
  >geografi dan terpenting apa yang sedang Tuhan kerjakan di Indonesia
  >==> goalnya :
  >,1. membuat Indonesia dikenal dan dicintai
  >,2. (sehingga) Indonesia ada di dalam doa mereka
  >,3. (akhirnya) ada daya dan dana yang terkirim untuk Misi di
  >   Indonesia.
  >Sekarang ini kami masih ada di tahap pertama dan kedua, namun saya
  >telah menemukan pribadi-pribadi (orang asing) yang punya hati untuk
  >Indonesia dan ada sepasang keluarga yang bersedia diutus ke
  >Indonesia sebagai Penterjemah Alkitab untuk bahasa suku tertentu.
  >
  >Saya berterima kasih untuk adanya SABDA.org ini. Tuhan Yesus
  >memberkati Anda semua yang terlibat. Salam, Hendry Sumantri

  Redaksi:
  Halo untuk saudara seiman dan sepelayanan di Helsinki, Finlandia!
  Terima kasih untuk email yang dilayangkan ke Redaksi, karena sungguh
  sangat menyejukkan hati kami. Senang rasanya mendengar api misi Anda
  tidak pernah padam, khususnya untuk pelayanan di Tanah Air.

  Kami mendukung usaha Anda untuk mengenalkan Indonesia kepada orang-
  orang di Finlandia. Kiranya dukungan doa, dana, dan tenaga untuk
  pelayanan di Indonesia dapat mendorong kemajuan misi di Indonesia.

  Bagi rekan-rekan Indonesia yang ada di Finlandia, Anda bisa juga
  memperkenalkan publikasi e-JEMMi kepada mereka, supaya mereka juga
  bisa berlangganan untuk mendapatkan pokok-pokok doa, khususnya
  untuk Indonesia untuk bisa didoakan bersama-sama di sana. Kiranya
  pelayanan e-JEMMi dapat menjadi berkat bagi Anda. Untuk itu doakan
  juga pelayanan e-JEMMi.

  Apabila ada pokok doa/informasi/kesaksian dari Finlandia yang ingin
  Anda bagikan untuk para pembaca e-JEMMi, silakan kirim ke Redaksi.
  Kami akan senang membagikannya kepada para pembaca e-JEMMi lainnya.
  Selamat melayani dan Tuhan memberkati pelayanan Anda di Finlandia.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


_____________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2003 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat Anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Ratri, Yanto, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

    "Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih,
   pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."
                            (Mazmur 126:6)

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org