Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/41

e-JEMMi edisi No. 41 Vol. 5/2002 (8-10-2002)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)      Oktober 2002, Vol.5 No.41
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Kesaksian Misi]     : Pertobatan Mohan Jhass
 o [Profil/Sumber Misi] : Missionary Training Service (MTS),
                          Mission Training International (MTI)
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: India, Nepal, Amerika Latin
 o [Doa Bagi Indonesia] : Untuk Dunia -- IDOP -- Gereja Teraniaya
                          Untuk Indonesia -- Doakan Sulawesi!
 o [Doa Bagi Suku]      : Suku Toala (Sulawesi)
 o [Dari Meja Redaksi]  : 40 Hari Doa Bangsa-bangsa
 o [Surat Anda]         : e-JEMMi Menjadi Bahan Buletin Gereja?
 o [URLs Edisi Ini]

***********************************************************************
Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
 e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
 mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks.
***********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam Sejahtera.

  Tahukah Anda bahwa saat ini ada sekitar 1/5 populasi dunia
  (1.200.000.000) yang belum pernah mendengar Kabar Baik tentang
  keselamatan dalam Yesus Kristus? Kesaksian menarik dalam kolom
  Kesaksian Misi edisi ini merupakan salah satu contoh bahwa masih
  banyak orang yang belum mendapat kesempatan menerima Injil. Mereka
  pada umumnya berasal dari keluarga dengan latar belakang agama lain.
  Tertarikkah Anda untuk mengetahui bagaimana orang-orang yang belum
  mendengar Kabar Baik ini dapat menemukan kedamaian sejati dalam
  hidupnya? Tergerakkah Anda untuk menolong mereka mendapatkan
  kedamaian sejati yang mereka sangat rindukan itu?

  Bagi Anda yang ingin terlibat dalam pelayanan misi baik sebagai
  misionaris atau tentmakers, silakan berkunjung di situs-situs yang
  kami tampilkan dalam kolom Sumber Misi. Kami yakin informasi yang
  Anda dapatkan melalui kedua situs tersebut dapat menambah wawasan
  dan mendorong Anda untuk terlibat dalam pelayanan misi.

  Staf Redaksi

  Cat. Red.:
  Ingin mendapatkan buku panduan doa "40 Hari Doa Bangsa-bangsa 2002"?
  Simak informasi selengkapnya dalam kolom Dari Meja Redaksi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ KESAKSIAN MISI ~~

                       PERTOBATAN MOHAN JHASS
                       ======================
                          oleh: Julie Blim

  Mohan Jhass terlahir dengan keberuntungan besar dalam sistem kasta
  India. Keluarganya termasuk dalam kasta Brahmana, dan Mohan adalah
  anak sulung. Hal ini berarti bahwa dia diijinkan -- dan sangat
  diharapkan -- untuk menjadi seorang pendeta Hindu.

  "Jika Anda lahir dalam suatu sistem keagamaan, dalam sebuah kasta,
  maka Anda mengerjakan apa yang dilakukan keluarga. Anda tidak dapat
  memilih profesi atau cara hidup sendiri," kata Mohan. "Meskipun saya
  berkelimpahan secara finansial, mempunyai rumah besar, keluarga
  besar, kekayaan orangtua, hak untuk menjadi pendeta Hindu -- saya
  memiliki semuanya itu. Namun masih ada sesuatu dalam diri saya yang
  berkata, 'Itu belum cukup.' Ada sesuatu tentang Allah yang lebih
  dari yang saya ketahui."

  Sejak berusia tiga tahun, Mohan telah memulai pelatihan
  kependetaannya. Dia belajar disiplin yang ekstra ketat dan banyak
  keahlian. Meskipun dia masih anak-anak, tapi sudah banyak pertanyaan
  yang mengganggu pikirannya. "Salah satu dari pertanyaan tersebut
  adalah saya sering bertanya kepada guru saya, 'Guru, kapankah saya
  akan mendapat kedamaian?' dan para guru akan selalu berkata, 'Saat
  kamu dewasa nanti.'"

  Ketika mencapai usia remaja, dia masih juga belum mendapat jawaban.
  "'Guru, saya masih belum merasakan kedamaian. Kapankah saya akan
  mendapatkannya?' Saat itu saya berusia sekitar 15 tahun," kata
  Mohan. "Guru saya pada waktu itu sudah berusia 90 tahun. Pada saat
  itu dia mengatakan kepada saya bahwa dia pun belum pernah merasakan
  kedamaian. Mereka sering mengatakan dan menggunakan kata damai,
  tetapi mereka tidak mengetahui apa artinya."

  Meskipun sedang bermasalah, Mohan tetap melanjutkan pelatihannya
  selama dua tahun. Kemudian seorang misionaris Amerika datang
  berkunjung ke pura-nya. Nama misionaris itu adalah Herb, dan Mohan
  ditugaskan untuk menjelaskan tentang ajaran Hindu kepada Herb.
  "Herb ingin mengetahui banyak hal dan saya dengan sangat bangga
  menceritakan padanya tentang evolusi ajaran Hindu," kata Mohan,
  "saya ceritakan dari mana asalnya ajaran ini dan bagaimana saya bisa
  mempercayainya. Saya ingin selalu bersama Herb untuk melatih
  kemampuan saya dalam berbahasa Inggris. Saat bersama Herb, saya
  melihat bahwa dia memiliki sesuatu yang berbeda."

  Mohan tidak dapat menahan dirinya untuk bertanya kepada Herb. "Apa
  yang sebenarnya kamu miliki?" tanya Mohan. "Ceritakan padaku tentang
  Allahmu." Herb sangat senang untuk menceritakan tentang Yesus
  Kristus kepada Mohan. Tak lama sesudah itu, Mohan mengerjakan
  sesuatu yang tak pernah terlintas dalam pikirannya. Untuk pertama
  kali dalam hidupnya, Mohan pergi ke gereja.

  "Setiap kali pendeta di gereja memandang diri saya, maka saya merasa
  seolah-olah dia berkata 'Mohan, kamu orang berdosa.' Memang dia
  tidak memanggil nama Mohan, namun dia berkhotbah bahwa semua orang
  telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Satu-satunya cara
  untuk mengenal Allah hanyalah dengan datang kepada Allah dalam kuasa
  darah Yesus yang telah membayar semua dosa," kata Mohan.

  "Saya tidak mengetahui bahwa saya adalah orang berdosa. Saya tidak
  berpikir bahwa saya berdosa, karena saya tidak merokok, tidak minum
  minuman keras, tidak mengerjakan hal-hal yang tidak berguna. Saya
  tidak melakukan itu semua. Hati saya penuh dengan kebanggaan tentang
  siapakah diri saya. Saya berpikir bahwa saya adalah seorang yang
  berarti. Saya mengetahui seni-seni perang, melakukan yoga, meditasi,
  dan saya merasa lebih unggul dalam segala hal. Juga latar belakang
  keluarga saya yang memberikan status. Menjadi seorang pendeta Hindu
  adalah hal yang luar biasa, namun tetap saja, saya tidak menemukan
  kedamaian."

  Mohan sangat tertarik dengan kebenaran itu, tetapi dia juga takut
  tentang bagaimana masa depannya. Herb mengetahui hal tersebut ketika
  mengajak Mohan pulang. Mohan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.
  Sekarang dia harus menghadapi apa yang ditakutkannya. "Lebih baik
  kamu mati daripada menjadi seseorang yang paling dibenci dalam
  keluarga," kata Mohan. "Banyak orang yang menjadi pengikut Kristus,
  dan, bahkan saat ini di India, mereka menghadapi kematian. Dan
  situasi yang sama juga diperhadapkan pada saya. Jika memilih
  Kristus, saya akan kehilangan hidup yang pernah saya jalani. Saya
  diberi waktu satu jam untuk memutuskannya.

  "Oleh keluarga, saya diminta untuk memilih antara menyerahkan hidup
  kepada Kristus atau menjalani hidup saya yang lama," kata Mohan.
  "Lalu saya berdoa. Saya berkata, 'Tuhan pandulah aku.' Kitab pertama
  yang saya buka adalah Lukas 9:23: "Kata-Nya kepada mereka semua:
  'Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
  memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.'""

  "Saya berkata, 'Tuhan, saya ingin menyangkal segala sesuatu tentang
  diri saya, dan saya ingin kamu menjadi Allah dalam hidup saya.'
  Tindakan selanjutnya yang saya ingat adalah, ada ketukan di pintu.
  'Apa keputusanmu?' Dan saya menjawab, 'Saya menjadi pengikut
  Kristus.' 'Keluar dari rumah ini!' adalah jawaban yang saya terima
  dari keluarga saya."

  Mohan dicampakkan keluarganya dan dia tidak mempunyai tempat tujuan.
  Akhirnya ia tinggal dan bekerja dalam pelayanan misi bersama Herb.
  Ia ingin pergi ke Amerika. Dalam enam bulan berikutnya, dia tiba di
  Longview, Texas, dengan berbekal beberapa baju dalam tasnya.

  "Saya bekerja selama 70 jam seminggu dan juga pergi kuliah," kata
  Mohan. Saya mencuci semua peralatan dapur di Le Tourneau University.
  Saya membersihkan semua ruangan pada malam hari. Dan saya beruntung
  bisa tidur selama 2 jam tiap malamnya."

  Mohan lulus dari dua disiplin ilmu yang diikutinya -- Alkitab dan
  teknik mesin. Kemudian dia menikah dengan Susan dan mereka memulai
  kehidupan berkeluarga. Mohan sekarang menjadi pendeta di sebuah
  gereja lokal dan melayani sebagai ahli terapi yang berpengalaman,
  memberitakan tentang Kristus.

  Sumber: Situs CBN WorldReach
          http://www.cbnworld.com/true/mohan.asp

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 MISSIONARY TRAINING SERVICE (MTS)
==>     http://www.missionarytraining.org/
  Missionary Training Service, atau MTS, bekerja bersama masyarakat
  misionari, gereja, dan institusi pelatihan lainnya untuk mengadakan
  pelatihan melalui serangkaian modul bagi setiap orang yang mengikuti
  pelatihan. MTS menolong untuk mempersiapkan para misionaris dan
  memperlengkapi mereka bagi pelayanan penginjilan dunia. Tujuan dari
  MTS adalah "... supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima
  oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang
  disucikan oleh Roh Kudus" (Roma 15:16). Melalui situs MTS, Anda
  dapat mengetahui bentuk-bentuk pelayanan mereka, antara lain:
  - mengatur program untuk mempersiapkan dan memobilisasi misionaris
    termasuk para profesional (Tentmakers) dan koordinator penginjilan
    kelompok bagi suku-suku terabaikan;
  - menulis, mengedit, menerbitkan dan mendistribusikan materi-materi
    pelatihan misionaris;
  - menolong untuk mengatur program-program pelatihan bagi para
    pemimpin Kristen baru untuk suku-suku terabaikan: di wilayah
    mereka sendiri -- wilayah dimana para penduduk suku datang untuk
    belajar mengenal kasih Tuhan dan ditobatkan;
  - membantu gereja untuk mengadopsi suku-suku terabaikan.

 MISSION TRAINING INTERNATIONAL (MTI)
==>     http://www.mti.org/
  Mission Training International (MTI) dulunya bernama Missionary
  Internship. Sejak tahun 1954, MTI telah bekerja sama dengan gereja-
  gereja dan organisasi-organisasi misi untuk mempersiapkan dan
  membimbing orang Kristen agar terlibat dalam pelayanan lintas budaya
  secara efektif. Beberapa program yang ditawarkan MTI yaitu:
  - SPLICE (revised and expanded Pre-Field Orientation).
  - PILAT (Program in Language Acquisition Techniques).
  - DAR (Debriefing and Renewal).
  - Keahlian Interpersonal bagi para misionaris.
  Ingin mengenal lebih banyak tentang Mission Training International?
  Bagian-bagian seperti 'About Us', '2002 Schedule', '2003 Schedule',
  'Training Programs', dan 'Workshops' dalam situs MTI pastilah dapat
  menolong Anda. Selamat browsing!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 I N D I A
  Pada bulan Maret, tim film YESUS dari 'India Campus Crusade for
  Christ' memutar film YESUS di desa Chicinada di Bengali Barat.
  Beberapa orang yang menderita berbagai penyakit berdiri di belakang.
  Seorang pria berumur 65 tahun mulai mengajarkan kepercayaannya
  dengan agresif. Sesudah beberapa hari, dia dengan diam-diam pergi
  menemui anggota tim film YESUS dan meminta mereka untuk mendoakan
  penyakit punggung yang dideritanya. Allah menjamah pria ini dan dia
  disembuhkan. Dengan sukacita, pria ini melepaskan semua jimat dari
  tubuhnya dan berlari pulang ke rumahnya sambil menangis, "Tuhan
  Yesus adalah Juruselamatku dan saya akan mengatakan kepada semua
  orang bahwa Yesus telah menyembuhkanku." Pria ini bersaksi kepada
  gurunya yang menerima perkataannya dengan penuh semangat. Guru ini
  memiliki sekitar 500 orang murid dan dia mulai mengajarkan Injil
  kepada semua muridnya. Banyak penduduk desa Chinidana menerima Yesus
  sebagai Juruselamat.
  Sumber: NEWSBRIEF--2002-08-29
  * Bersyukur karena Allah telah bekerja melalui diri seorang pria dan
    gurunya untuk mengenalkan Yesus kepada penduduk desa Chicinada.
  * Doakan proses follow up bagi para petobat baru baik yang dilakukan
    oleh tim film YESUS dari India Campus Crusade for Christ atau oleh
    pelayanan misi lainnya.
  * Berdoa juga untuk para tim pemutaran film YESUS yang melayani di
    seluruh pelosok Indonesia. Doakan agar Allah melembutkan hati
    setiap mata orang yang melihat pemutaran film tersebut sehingga
    mereka berkesempatan untuk mengenal Yesus dan kasih Allah melalui
    film YESUS dan segenap timnya.

 N E P A L
  Nepal terus berjuang untuk melawan para pemberontak Maoist ketika
  pemerintah sedang berusaha untuk mengatur stabilitas politik lebih
  dari setahun sesudah terjadinya pembunuhan besar-besaran keluarga
  kerajaan. Pemberontakan yang terjadi di negara ini mempersulit
  pemberitaan Injil yang sistimatis, tetapi para pekerja EHC (Every
  Home for Christ) terus berjalan. "Atas nama segenap dewan dan staf,
  saya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan saya kepada
  semua partner doa, para donor dan teman-teman," ungkap direktur EHC,
  Solon Karthak.
    "Dukungan Anda semua memampukan kami untuk memberitakan Kabar
     Baik tentang Yesus Kristus kepada ribuan jiwa yang tidak
     terjangkau di Nepal. Sangatlah berbahaya untuk mengadakan
     penginjilan dan pelayanan follow-up di Nepal."
    "Juga sangat sulit mengunjungi para lulusan kursus korespondensi
     Alkitab untuk mengadakan proses follow up, terutama di daerah-
     daerah pinggiran dengan meningkatnya pemberontakan. Hal ini
     membutuhkan banyak doa untuk meminta perlindungan Allah bagi para
     staf. Banyak orang desa yang menjadi kontak EHC dan para petobat
     baru telah meninggalkan desa dalam beberapa bulan terakhir ini
     untuk menghindari bertambah buruknya pemberontakan. Perlu banyak
     hikmat untuk meneruskan pelayanan penginjilan di Nepal ini."
  Meskipun proses kemajuan mengalami banyak hambatan, Solon melaporkan
  bahwa sampai saat ini sudah lebih dari 256.000 penduduk Nepal
  memberikan respon terhadap Injil yang diberitakan oleh para
  misionaris perintis.
  Sumber: Fax of The Apostles, July 2002
  * Berdoa untuk penduduk Kristen dan petobat baru di Nepal agar
    mereka dapat mempertahankan iman mereka di tengah-tengah situasi
    yang menghambat pertumbuhan iman mereka.
  * Doakan tim EHC yang melakukan pelayanan di Nepal baik untuk para
    staf-nya maupun sarana-sarana yang dipakai untuk mengadakan
    penginjilan.

 A M E R I K A   L A T I N
  Jumlah gereja di Amerika Latin mengalami peledakan. Itu merupakan
  kabar yang bagus. Kabar buruknya adalah di sana belum tersedia cukup
  pemimpin terlatih untuk mengajari para petobat baru. Sebagai respon
  terhadap hal tersebut, Evangelical Free Church Mission baru-baru ini
  meluncurkan Latin America Training Network (LATN). Pendeta Free
  Church, Keith Anderson, menjelaskan fungsi LATN sebagai suatu
  'sekolah tanpa dinding' dan menawarkan pelatihan on-site sesuai
  dengan lokasi para pemimpin tersebut. Satu hal yang unik dari LATN
  adalah LATN tidak mengirim para profesor, tapi menyelenggarakan
  pelatihan bagi para siswa dan semua materi LATN tersaji di internet.
  Anderson mengatakan bahwa pelayanan LATN tersebut baru dalam tahap
  awal dan mereka bermaksud mengembangkan pelayanan itu di masa
  mendatang. Dua kursus utama yang diberikan LATN telah diuji coba
  oleh 20 siswa. Tujuannya adalah sekali kita memiliki kelompok inti
  dari kursus-kursus tersebut maka kita dapat menawarkan LATN kepada
  umum. Tetapi sekarang ini kami baru mencobanya kepada 20 siswa dari
  berbagai negara di Amerika Latin.
  Sumber: Mission Network News, September 16th, 2002
  * Berdoa agar pelayanan LATN dapat dikembangkan dalam waktu dekat
    ini sehingga dapat diakses oleh umum dan memberikan banyak
    manfaat.
  * Doakan orang-orang yang mengelola LATN agar diberi hikmat oleh
    Allah untuk membantu melatih pemimpin-pemimpin yang handal guna
    menolong proses follow-up bagi petobat baru.
  * Di Indonesia, seperti LATN, ada PESTA (Pendidikan Elektronik
    Sekolah Teologia Awam) untuk memperlengkapi orang Kristen awam
    dengan pendidikan Teologia agar mereka semakin mengerti panggilan
    hidupnya sebagai orang Kristen. Berdoa supaya melalui kursus-
    kursus yang diadakan PESTA banyak jiwa dimenangkan sehingga mereka
    juga dapat bertumbuh dan didewasakan dalam Kristus, serta bersedia
    menjadi saksi-saksi-Nya. Informasi lengkap tentang PESTA, termasuk
    jenis kursus-kursus yang diberikan dan cara mendaftar bisa Anda
    dapatkan dengan berkunjung ke situs PESTA di alamat:
    ==>     http://www.in-christ.net/
    ==>     < info-pesta@sabda.org >

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

  Untuk Dunia -- IDOP -- Doakan Gereja-gereja Teraniaya
  -----------------------------------------------------
  Apakah Anda, gereja Anda dan pelayanan/misi Anda akan bersama
  berdoa dan berpartisipasi dalam IDOP tahun ini?? Mengapa tidak??

  World Evangelical Alliance Religious Liberty Commission mengajak
  setiap umat Kristen di seluruh dunia untuk bergabung bersama dalam:
      INTERNATIONAL DAY OF PRAYER for the Persecuted Church
   (IDOP -- Hari Doa Internasional bagi Gereja-gereja Teraniaya)

  Menurut penyelenggara, lebih dari 200 juta orang Kristen saat ini
  tidak memiliki kebebasan beragama karena iman mereka kepada Yesus
  Kristus. Tanggal 10 dan 17 November ditetapkan sebagai hari dimana
  kita semua akan bersatu hati dalam doa untuk mendoakan saudara-
  saudara kita dan gereja-gereja yang teraniaya. Anda juga dapat
  menemukan informasi yang lebih lengkap mengenai IDOP di:
  ==>   http://www.idop.org
  Sumber: 2002/09/13 -- BRIGADA TODAY

  Untuk Indonesia -- Doakan Sulawesi!
  -----------------------------------
  Tindak kekerasan terus berlanjut di wilayah Sulawesi. Para militan
  dari kelompok-kelompok tertentu mencoba untuk menghancurkan
  Persetujuan Perdamaian yang telah dibuat. [Menurut Voice of the
  Martyrs, kekerasan yang terjadi antara lain: penghancuran ratusan
  rumah dan beberapa gereja, serta peledakan bom di sebuah STT.]
  Sumber: Mission Network News, September 27th, 2002

  * Berdoa agar suara-suara pengharapan Kristus tidak dapat dibungkam
    dengan segala peristiwa yang terjadi di Sulawesi dan sekitarnya.

  * Doakan gereja dan umat di sana supaya terus merendahkan diri dan
    bersandar kepada-Nya.

  * Berdoa untuk pemerintah dan aparat keamanan yang sedang mencoba
    mengatasi permasalahan-permasalahan di Sulawesi supaya Allah
    memberikan hikmat sehingga dapat menyelesaikannya dengan adil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI SUKU ~~

 SUKU TOALA
  Rumpun                  : Bugis
  Wilayah                 : Sulawesi
  Jumlah Penduduk         : 38.000
  Persentase Kristen      : 0,3%
  Kristen yang diketahui  : 120
  Alkitab                 : Belum
  Film Yesus              : Belum

  Sumpang Bita adalah obyek wisata gua yang terdapat di Kab. Pangkep,
  Sulawesi Selatan. Pada dinding gua Sumpang Bita itu terdapat bekas
  gambar telapak tangan, dan telapak kaki manusia, perahu, rusa dan
  babi hutan. Mungkin unsur-unsur ini menunjukkan gaya hidup orang
  Toala zaman dulu. Konon sejak 5000 tahun yang lampau gua ini
  merupakan tempat hidup nenek moyang suku Toala. Tempat ini berada di
  ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai obyek
  wisata ini seseorang harus berjalan menaiki anak tangga sebanyak 999
  buah. Suku ini berada di Kab. Pangkep dan Kab. Maros. Bagaimana
  dengan hidup mereka kelak pada hari kedatangan Tuhan Yesus?

  POKOK DOA
  ---------
  1. Doakan para pemimpin rohani, pendeta, penginjil, guru dan jemaat
     dan keluarga mereka supaya mendapat perlindungan dari Tuhan.

  2. Doakan aparat negara, daerah, para pendidik, tenaga medis, dokter
     yang bekerja di tengah-tengah orang Toala supaya meningkatkan
     hidup mereka lebih baik dari sekarang.

  3. Biarlah gereja berbeban mengirim tenaga profesional untuk bekerja
     di sana; orang yang setia dan berani hidup untuk Tuhan.

  4. Doakan supaya ada sarana pelayanan yang tersedia, Alkitab, kaset
     rohani dan buku-buku cerita rohani.

  Sumber: CD SABDA, Topik: 19117

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DARI MEJA REDAKSI ~~

  40 HARI DOA BANGSA-BANGSA
  -------------------------

  Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 2002 (6 November-6 Desember),
  Doa Bangsa-bangsa telah menerbitkan buku panduan doa yang berjudul:
                     "40 HARI DOA BANGSA-BANGSA".
  Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan berdoa 10 hari lebih awal,
  terkhusus berdoa bagi kepentingan nasional (28 Oktober-6 November).

  VERSI CETAK:
  Bagi para pembaca e-JEMMi yang tertarik untuk mendapatkan buku doa:
  "40 Hari Doa Bangsa-bangsa", silakan mengirim email ke alamat:
                    DOA BANGSA-BANGSA
                    P.O.BOX 7332 JATMI
                    Jakarta 13560
  atau melalui email di alamat: < a30dindo@hotmail.com >
  Selain nama dan alamat pribadi yang jelas, cantumkan juga nama dan
  alamat Gereja/lembaga yang jelas, kode pos dan juga nomor telepon.
  [Sebagai pengganti biaya cetak dan ongkos kirim, maka akan dikenakan
  biaya Rp. 5.000 per buku untuk dalam negeri -- untuk luar negeri
  ongkos kirim dihitung terpisah.]

  VERSI ELEKTRONIK:
  e-DOA, yang bekerjasama dengan "Doa Bangsa-bangsa" dan e-MISI, pada
  tahun ini juga telah mendapat ijin untuk menerbitkan "40 hari Doa
  Bangsa-bangsa" versi elektronik (melalui email). Bagi Anda yang
  telah menjadi anggota e-DOA, maka secara otomatis Anda akan menerima
  kiriman pokok-pokok doa tersebut selama 40 hari. Bagi para pembaca
  e-JEMMi yang tertarik bergabung tapi belum mendaftar di milis e-DOA,
  silakan mendaftarkan diri dengan mengirim alamat email ke alamat:

                   < subscribe-i-kan-buah-doa@xc.org >

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: Sinta <sint_girl@>
  >Dear all,
  >Thanks buat semua infonya. Boleh nggak saya menyebarkan edisi ini
  >atau beberapa artikelnya kepada teman-teman di gereja. Kayaknya
  >mereka butuh deh untuk bahan buletin mereka. Apakah ada syaratnya?
  >Oke, aku tunggu konfirmasinya. Selamat melayani!!!!!

  Redaksi:
  Tentu saja Anda boleh menyebarkan edisi atau artikel-artikel dalam
  e-JEMMi Anda pada teman-teman Anda. Agar lebih jelas, silakan
  membaca disclaimer yang tertulis dibawah Daftar Isi dalam setiap
  edisi.

  Jika teman-teman Anda ingin memakai bahan dari e-JEMMi untuk bahan
  buletin mereka, jangan lupa ingatkan agar mereka mencantumkan sumber
  dimana bahan ini diambil dan edisi e-JEMMi sebagai penerbit
  elektroniknya. Mudah bukan?! Silakan kirim juga alamat email teman-
  teman Anda kepada kami, maka kami akan mengirim langsung e-JEMMi
  kepada mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Fax of The Apostles                             http://www.ehc.org/
* FridayFax                  http://www.egroups.com/groups/FridayFax/
* Mission Network News             http://www.missionnetworknews.org/

______________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Meilina, Heru, Jimmi, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

                      "Bila Allah Memberi Tugas,
        Dia akan Memberi Kemampuan untuk Melakukannya." (e-RH)

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org