Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/40

e-JEMMi edisi No. 40 Vol. 5/2002 (1-10-2002)

Motivasi Memberitakan Injil

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)      Oktober 2002, Vol.5 No.40
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Renungan Misi]        : Motivasi Memberitakan Injil
 o [Profil/Sumber Misi]   : Billy Graham Evangelistic Association,
                            Links Seputar PI
 o [Doa Bagi Misi Dunia]  : India, Sudan, Namibia
 o [Doa Bagi Indonesia]   : Dukungan Misi dalam Negeri
 o [Surat Anda]           : Kiriman PD Timotius
 o [URLs Edisi Ini]

***********************************************************************
Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
 e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
 mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks.
***********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam Sejahtera.

  Bertepatan dengan 'Hari Pekabaran Injil Indonesia' yang diperingati
  pada setiap minggu pertama bulan Oktober, Redaksi akan menyajikan
  Renungan Misi yang kali ini akan membahas tentang "motivasi dalam
  memberitakan Injil".

  Setiap orang membutuhkan motivasi yang dapat mendorongnya melakukan
  tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Demikian juga ketika
  kita mengabarkan Injil. Namun tidak semua motivasi dapat dikatakan
  benar. Motivasi apakah yang seharusnya dimiliki oleh seorang pelayan
  Tuhan ketika ia pergi mengabarkan Injil? Anda akan menemukan jawaban
  dari pertanyaan ini di Bahan Renungan Misi tulisan dari Pdt. Dr.
  Stephen Tong. Mudah-mudahan renungan ini dapat memperbaharui
  motivasi kita dalam memberitakan Injil.

  Bahan-bahan lain yang kami sajikan pada edisi ini kiranya dapat
  menolong mengarahkan kita untuk berdoa bagi pekerjaan pekabaran
  Injil, dan para penginjilnya, yang ada di berbagai tempat di dunia.

  Selamat mengabarkan Injil dengan motivasi yang benar!!

  Staf Redaksi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ RENUNGAN MISI ~~

                      MOTIVASI MEMBERITAKAN INJIL
                      ===========================
                      Oleh: Pdt. Dr. Stephen Tong

  Kita harus terlebih dahulu mengerti dengan jelas tentang istilah
  motivasi. Motivasi bukanlah tujuan, dan tujuan bukan motivasi.
  Motivasi adalah penyebab yang menghasilkan suatu tindakan, sedangkan
  tujuan adalah hasil yang diharapkan dapat tercapai melalui tindakan
  itu. Seringkali kita sudah mencampuradukkan kedua istilah tersebut.
  Misalnya, orang yang percaya kepada Yesus memperoleh hidup yang
  kekal. Hidup yang kekal adalah istilah hasil dari percaya, bukan
  motivasi dari untuk percaya. Motivasinya adalah: karena kasih
  karunia Allah telah dicurahkan kepada kita, Kristus telah mati bagi
  kita dan telah menebus kita supaya kita menjadi milik-Nya, maka
  terdorong oleh kasihNya itulah kita mau kembali kepadaNya. Itulah
  motivasi untuk percaya. Sedangkan masuk surga merupakan akibatnya
  atau hasilnya, bukan motivasinya.

  Demikian pula motivasi dan tujuan pemberitaan Injil berbeda. Jika
  seseorang memiliki motivasi yang murni maka ia pasti memiliki jiwa
  yang lurus, baik antara Allah dan manusia, maupun antara langit dan
  bumi. Sebaliknya jika seseorang tak memiliki motivasi yang murni,
  betapapun banyaknya bakat dan talenta yang ia miliki, ia tidak akan
  dapat mencapai hasil yang positif menyeluruh. Motivasi memang sangat
  penting. Allah tidak akan menerima pelayanan yang bermotivasi
  campuran, oleh karena itu kita harus meniadakan unsur-unsur campuran
  dalam motivasi pelayanan kita.

  Di dalam dunia kekristenan, banyak orang berbakat yang tidak
  mencapai hasil pelayanan yang seharusnya dicapainya. Salah satu
  penyebab utama ialah motivasi yang tidak murni. Paulus berkata, "Aku
  telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu
  sebagai perawan suci kepada Kristus" (2Korintus 11:2). Kesucian dan
  kemurnian adalah hal yang terpenting pada saat kita melayani.
  Motivasi yang paling dasar dan paling minimal ini haruslah kita
  pertahankan.

  Seorang yang bermotivasi murni tidak mudah mengalami depresi pada
  saat putus asa, tidak mudah berkompromi pada saat menghadapi musuh
  yang kuat, tidak mudah goyah pada saat menghadapi banyak godaan.
  Sebaliknya motivasi yang benar memberi kekuatan yang besar pada saat
  yang paling melelahkan, dan memberi keteguhan pada waktu
  penganiayaan menimpa, memberi suka cita pada waktu sengsara menekan;
  pada saat lingkungan menunjukkan kegelapan yang paling dahsyat,
  cahaya di dalam hati kita makin menjadi terang. Maka motivasi yang
  murni dan hati nurani yang suci adalah salah satu penyebab paling
  penting bagi suksesnya pelayanan kita. Kalau begitu, apakah
  sebenarnya motivasi yang murni dalam penginjilan?

  1. KEHENDAK ALLAH
  -----------------
  Kehendak Allah adalah unsur yang menentukan eksistensi dari segala
  sesuatu. Selain Allah sendiri, tidak ada hal lain yang lebih besar
  dari kehendak-Nya. Apakah kehendak Allah? Yaitu segala sesuatu yang
  telah ditetapkan di dalam hati Allah. Allah adalah Allah yang kekal,
  yang melampaui sejarah, yang menciptakan waktu dan ruang. Segala
  sesuatu yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam hati Allah
  melampaui waktu dan ruang adalah hal-hal yang berhubung dengan
  kekekalan. Kehendak Allah tidak perlu dirundingkan dengan manusia,
  terlaksananyapun tidak perlu tergantung pada kerja sama manusia
  dengan-Nya. Dia adalah Allah yang melakukan segala sesuatu menurut
  kehendak sendiri. Sebagaimana perintah Raja harus dilaksanakan,
  terlebih lagi kehendak Allah pasti Dia genapi.

  Orang Tionghoa menyebut perintah Raja sebagai perintah atau kehendak
  kudus. Karena itu ketika utusan raja membawa perintah raja dan
  memasuki sebuah kota, begitu juga menyebut perintah kudus, maka
  berlututlah kepala daerah dan semua orang kepadanya. Bolehlah mereka
  berkata, "Perintah raja yang bagaimana? Dapatkah kita
  mendiskusikannya sebentar, supaya kita tahu apakah perintah itu
  dapat dilaksanakan atau tidak?" Tentu tidak mungkin hal seperti itu
  terjadi. Yang ada hanya kewajiban untuk mematuhi, rakyat tidak
  diberi kesempatan untuk berdiskusi. Jika raja dunia yang salah
  berbuat demikian, lalu bagaimanakan sikap kita terhadap Allah yang
  tidak mungkin berbuat salah?

  Saya tidak terlalu sering menggunakan istilah "kehendak", karena
  banyak orang Kristen yang ceroboh memakai istilah "kehendak Allah"
  atau "pimpinan Roh Kudus". "Dunia ini sedang lenyap dengan
  keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
  selama-lamanya" (1Yohanes 2:17). Sebab itu kita harus membedakan
  dengan tegas antara kehendak dan pimpinan.

  Kehendak Allah berbeda dengan pimpinan Roh Kudus, namun keduanya
  mempunyai hubungan. Pimpinan Roh Kudus akan membawa manusia memasuki
  kehendak Allah yang kekal; pimpinan adalah proses, sedangkan
  kehendak adalah ketetapan. Segala sesuatu yang direncanakan Allah
  dalam kekekalan merupakan keputusan yang tidak dapat diubah, tetapi
  bagaimana mungkin manusia yang berdosa dapat masuk ke dalam kehendak
  Allah? Untuk itu perlu pimpinan Roh Kudus. Siapakah yang dapat
  dipimpin oleh Roh Kudus kecuali anak-anak Allah? (Roma 8:14) Roh
  bukan saja memperanakkan kita, Ia juga memimpin kita yang
  diperanakkan-Nya masuk ke dalam kehendak Allah untuk disempurnakan-
  Nya.

  Karena memberitakan Injil adalah hal yang sudah Allah tetapkan dalam
  kekekalan dan dipercayakan kepada kita untuk melaksanakannya, maka
  orang-orang yang dipredestinasikan oleh Allah akan menerima Injil
  dan menjadi anak-anak Allah. Apakah doktrin ini menghambat
  pemberitaan Injil? Tidak! Sebab predistinasi Allahlah yang menjamin
  kita berhasil dalam pemberitaan Injil. Jika kita sungguh-sungguh
  tahu bahwa penginjilan adalah menjalankan kehendak Allah, maka kita
  tidak terpengaruh oleh hasil kita. Bukankah Nuh sudah menjadi contoh
  bagi kita? Setelah 120 tahun memberitakan firman, yang menerima
  hanya keluarganya sendiri. Itu sebabnya saya anggap Nuh penginjil
  yang teragung sepanjang sejarah, karena dia memberitakan berdasarkan
  kehendak Allah, bukan terpengaruh oleh hasil pemberitaannya.
  Sekalipun demikian, faktanya pada saat kita memberitakan Injil tidak
  mungkin tanpa ada hasil.

  2. PENGUTUSAN KRISTUS
  ---------------------
  Setelah Tuhan Yesus menang atas kuasa maut, Dia lalu mengutus
  gereja-Nya untuk memberitakan Injil. Jadi kita memberitakan Injil
  karena Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan telah
  mempercayakan tugas penginjilan kepada kita. Paulus berkata, "Kalau
  andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, ...
  pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan
  kepadaku" (1Korintus 9:17). Tuhan mempercayakan tugas itu pada diri
  kita, betapa mulia hal ini dan menakutkan! Siapakah yang telah
  menyerahkan tugas ini kepada kita? Pencipta semesta alam, Tuhan yang
  telah menyelamatkan saya, yang akan menghakimi saya bahkan
  menghakimi seluruh dunia! Tuhan yang begitu terhormat dan mulia
  menyerahkan tugas itu kepada kita, maka kita pun patut memiliki rasa
  tanggung jawab yang serius terhadapnya.

  Gerakan penginjilan sepanjang sejarah merupakan kepatuhan anak-anak
  Tuhan kepada pengutusan Kristus ini. Sejak saat rasul-rasul menerima
  Amanat Agung di bukit Galilea sampai sekarang kita melihat dalil
  yang tidak pernah berubah, yaitu barang siapa mematuhi pengutusan
  ini, mereka menerima pertolongan Roh Kudus. Mereka menikmati
  penyertaan Allah dan mereka menjadi rekan Allah untuk memberitakan
  Injil kepada umat manusia.

  3. DORONGAN KASIH KRISTUS
  -------------------------
  Paulus menyebutkan dengan jelas, "Akan tetapi Allah menunjukkan
  kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita,
  ketika kita masih berdosa" (Roma 5:8). Di sini terlihat bahwa
  "Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup,
  tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah
  mati dan telah dibangkitkan untuk mereka" (2Korintus 5:15).

  Ketika kasih hadir dalam hidup seseorang, dia akan menemukan bahwa
  hidupnya dilingkungi, dipegang dan diliputi oleh kasih. Kasih telah
  menguasai kebebasannya, juga telah menentukan arah langkahnya. Oleh
  sebab itu dirinya sendiri rela ia serahkan kepada Tuhan, dan segenap
  potensi yang ada pada dirinya ia serahkan sepenuhnya. Dengan kasih
  Allah inilah beribu-ribu misionaris rela meninggalkan keluarga
  mereka, bangsa mereka, dan menuju tempat yang jauh untuk
  memberitakan Injil.

  Pada tahun 1969 saya pertama kali melintasi benua Asia menuju Eropa.
  Pada saat melewati Turki, karena terdorong oleh rasa ingin tahu,
  saya melihat keadaan di bawah melalui jendela pesawat terbang. Di
  situ terbentang propinsi Galatia, Atalia dan daerah-daerah lain,
  yang pernah dijelajahi oleh Paulus. Baru saya tahu daerah itu begitu
  tandus, begitu luas, begitu kering. Di daerah padang belantara yang
  kering kerontang semacam ini, bisakah kita membayangkan bagaimana
  Paulus telah pergi dengan kaki sebagai kendaraannya untuk
  memberitakan Injil. Jika bukan kasih Kristus yang mendorongnya,
  mungkinkah Paulus rela berkorban seperti ini?

  Dalam hati para rasul terdapat suatu tekad yang agung yaitu pergi,
  pergi! Paulus pergi, Petrus pergi, Yohanes pergi, Thomas pergi.
  Pergi ke Afrika Utara, ke Arab, ke Eropa, ke India, ke Asia kecil.
  Baik di padang belantara, di hutan rimba mereka hanya tahu pergi,
  tanpa bertanya kemana mereka harus pergi, kapan mereka kembali,
  apakah dijamin dapat kembali. Asalkan bisa pergi, hati mereka sudah
  cukup puas. Bagi orang yang rela mati di tangan Tuhan, adakah tempat
  yang tak dapat dikunjunginya? Manusia semacam ini semakin berat
  jatuhnya, semakin besar aniaya yang dideritanya, justru mendesak dia
  untuk menyelinap ke dalam lengan Tuhan yang penuh kasih dan
  kelembutan. Itulah sebabnya mereka rela pergi.

  Di sinilah letak rahasia rohani: berapa besar kasih seseorang
  terhadap Tuhan tergantung sampai berapa dalam dia menyelami kasih
  dan pengorbanan Tuhan di bukit Golgota. Bila seseorang sudah
  mengalami kasih itu dan menyelaminya dengan sungguh-sungguh, dengan
  sendirinya dia dapat mengasihi Tuhan dengan lebih mendalam.

  Paulus mengalami pelbagai mara bahaya, baik yang berasal dari
  banjir, penyamun, saudara-saudara palsu, di darat, di laut, dari
  orang Yahudi dan bukan Yahudi; dalam keadaan telanjang, dihina,
  sengsara, kedinginan, diadili dan dipukul, mengalami penganiayaan
  dan penderitaan, tetapi dia tetap memberitakan Injil. Apakah
  sebabnya dia rela menanggung semua itu? Gilakah dia? Bodohkah dia?
  Sama sekali tidak! sebaliknya, Paulus tergolong kaum intelektual
  agung pada zaman itu. Sampai hari ini dia tetap termasuk salah
  seorang dari puluhan pemikir yang paling besar pengaruhnya terhadap
  umat manusia dalam sejarah. Tokoh yang demikian besar, ternyata
  telah melalui suatu kehidupan yang amat sangat menderita -- dia
  dipukuli, dicaci-maki, dan dianiaya. Apakah sebabnya dia mau
  menderita penganiayaan dunia yang sementara ini? Paulus sendiri
  pasti merasa heran, sehingga dia menjawab, "Sebab kasih Kristus yang
  menguasai kami ...." (2Korintus 5:14; dalam terjemahan lain:
  menggerakkan dan mendorong). Sebagaimana seorang ibu yang melahirkan
  tidak lagi bisa tahan ketika saatnya sudah tiba, demikian juga orang
  yang didorong oleh kasih Tuhan tak mungkin menahan diri untuk
  memberitakan Injil. Itulah arti dari "menggerakkan dan mendorong."

  4. PERASAAN BERHUTANG
  ---------------------
  Orang Kristen adalah orang yang menuju kesempurnaan melalui perasaan
  berhutang. Dalam Alkitab kita melihat hutang kemuliaan kita terhadap
  Allah, hutang kasih kita terhadap sesama, dan lebih dari itu kita
  masih mempunyai hutang terhadap dunia, yaitu hutang Injil. Bila
  gereja hari ini tidak maju, itu adalah karena gereja tidak memiliki
  perasaan berhutang. Paulus berkata, "Aku berhutang baik kepada orang
  Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang
  terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar" (Roma 1:14).
  Perasaan berhutang semacam inilah yang selalu mendesak Paulus
  memberitakan Injil kepada manusia dari lapisan mana saja.
  Bagaimanakah dengan kita? Apakah kita juga menuju kesempurnaan
  melalui perasaan berhutang ini, atau merasa diri sudah kaya sehingga
  menuju kepada kemiskinan rohani kita? Bukankah kita yang seharusnya
  menginjili dunia, tidak peduli siapa mereka, baik kaum miskin, kaum
  kaya, orang intelektual, maupun rakyat jelata, yang sama-sama
  membutuhkan Injil? Bukankah perasaan berhutang ini harus diikuti
  oleh pembayarannya, yakni melaksanakan penginjilan? Apakah kita
  sudah memperlengkapi diri untuk mengisi kebutuhan setiap lapisan
  masyarakat dengan Injil secara relevan?

  5. PENGHARAPAN MANUSIA
  ----------------------
  Alkitab dengan jelas memberitakan bahwa, "Injil Kerajaan ini akan
  diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa,
  sesudah itu barulah tiba kesudahannya" (Matius 24:14). Jadi apakah
  yang harus dilakukan oleh orang-orang yang mengharapkan kedatangan
  Tuhan kembali? Ada dua hal yang harus kita lakukan: yang pertama,
  menyucikan diri, dan yang kedua, menyelesaikan pekerjaan-Nya melalui
  pemberitaan Injil.

  Bagaimanakah kita harus menyambut kedatangan Tuhan kembali? Bukankah
  dengan hati yang bersih dan tangan yang suci? Maka kita harus
  meniadakan kejahatan dari hati kita dan menghapus tipu daya dari
  tangan kita, menghapus segala kenajisan dan hati yang bercabang,
  supaya kita dapat menantikan kedatangan Yesus Kristus kembali dengan
  tulus, dengan tekad yang bulat, dengan hati nurani yang bersih,
  dengan kehidupan yang suci. Alkitab hampir tidak menyinggung
  berdasarkan apakah kita dipakai oleh Tuhan, kecuali menjadi kudus.
  "Jika orang menyucikan dirinya dengan hal-hal yang jahat, ia akan
  menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan,
  dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap
  pekerjaan yang mulia" (2Timotius 2:21). Taat kepada Roh Kudus,
  membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita, dengan itulah baru
  kita dapat mempunyai kehidupan yang kudus dan menghasilkan buah-buah
  Roh Kudus.

  Hal yang kedua yaitu memberitakan Injil sampai Kristus datang
  kembali. Karena kedatangan Kristus yang kedua kali itu bukan dengan
  status Juruselamat, bukan lagi sebagai utusan perdamaian, melainkan
  sebagai Hakim yang terakhir, penghakiman dari yang Maha Kuasa. Itu
  sebabnya kita harus memberitakan firman Tuhan dengan serius,
  menasehati orang agar bertobat kembali kepada Kristus.

  Sumber:
  Judul Buku   : Konsultasi Pelayanan
  Judul Artikel: Motivasi Memberitakan Injil
  Penulis      : Pdt. DR. Stephen Tong
  Penerbit     : LPMI dan Gereja-gereja Mitra
  Halaman      : 21 - 26

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 BILLY GRAHAM EVANGELISTIC ASSOCIATION
==>     http://www.billygraham.org/
  Organisasi Penginjilan Billy Graham ini berdiri sebagai pendukung
  bagi pelayanan pengkotbah paling terkenal di abad 20, yaitu Billy
  Graham. Pelayanan organisasi ini telah menjangkau sampai ke seluruh
  dunia dan telah membawa berkat bagi jutaan penduduk dunia. Selain
  melalui media televisi, pelayanan ini juga melayani dengan media
  radio, telepon, internet, dll. Melalui pelayanan situs Billy Graham
  tersedia sarana dimana orang-orang Kristen dapat melakukan interaksi
  atau memberikan pertanyaan seluas-luasnya tentang iman kristen atau
  masalah-masalah hidup seperti suffering (penderitaan), addiction
  (kecanduan), depression (depresi), dll. Dari situs ini Anda dapat
  mengetahui lebih banyak informasi mengenai organisasi Billy Graham
  Evangelistic Association dan juga pelayanan yang mereka berikan.
  Caranya mudah, klik langsung bagian: Mission Statement, History,
  About, News and Events, Global Work, Spiritual Help, Employment,
  Giving, Contact, Downloads, Radio, dsb. Silakan berkunjung.

 LINKS SEPUTAR PI
  Berikut ini adalah beberapa sumber informasi tentang organisasi-
  organisasi di luar negeri yang terlibat dalam pelayanan penginjilan:

  OMF -- Overseas Mission Fellowship International
  http://www.omf.org/

  MAF (MISSION AVIATION FELLOWSHIP)
  http://www.maf.org/

  YOUTH WITH A MISSION: MAKING A DIFFERENCE IN OUR WORLD
  http://www.ywam.org/

  TEAM MISSION
  http://teammissions.org/

  EVERY HOME FOR CHRIST (EHC)
  http://www.ehc.org

  GLOBAL MAPPING INTERNATIONAL (GMI)
  http://www.gmi.org/

  MISSION TO UNREACHED PEOPLES (MUP)
  http://www.mup.org/

  JOSHUA PROJECT II (SEKARANG DIKELOLA OLEH WORLDHELP.NET)
  http://www.joshuaproject.net
  http://www.worldhelp.net

  CALEB PROJECT
  http://www.calebproject.org/

  FRONTIERS
  http://www.frontiers.org/

  FEBC (Far East Broadcasting Company)
  http://www.febc.org/index.htm

  THE JESUS FILM
  http://www.jesusfilm.org/

  GOSPEL RECORDINGS -- GLOBAL RECORDINGS NETWORK (GRN)
  http://www.gospelrecordings.com/

  AMERICAN TRACT SOCIETY
  http://www.gospelcom.net/ats/

  URL di atas baru sebagian kecil dari sumber-sumber informasi
  pelayanan misi yang pernah diulas dalam edisi-edisi e-JEMMi.
  Silakan berkunjung langsung ke situs arsip e-JEMMi di alamat:
  ==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/
  Edisi-edisi e-JEMMi yang membahas tentang Penginjilan adalah:
  ==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2001/02/
  ==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2001/07/
  ==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2002/06/
  ==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2002/27/
  ==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2002/28/
  ==>     http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2002/34/

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 I N D I A
  Percaya atau tidak ... kesaksian berikut sungguh unik dan menarik!
  "Pada suatu tengah malam, penginjil India Sadhu Chellapa tiba-tiba
  merasakan bahwa Allah sedang berbicara padanya: 'Segera pergi dari
  rumahmu, dan berlarilah!' Chellapa telah terbiasa menerima
  instruksi-instruksi dari Allah dan melakukannya tanpa kompromi. Dia
  segera berpakaian, dan berlari menembus kegelapan. Setelah berlari
  beberapa saat, dia merasakan Allah berkata, 'Berdirilah di bawah
  pohon itu dan mulailah berkhotbah!' Bahkan bagi seorang penginjil
  yang berpengalaman, perintah ini sungguh menggelikan -- karena
  tidak ada orang lain yang dilihatnya di tempat itu. Mengapa Allah
  meminta dia berkhotbah di bawah pohon di tengah malam itu? Dia mulai
  berkhotbah, dan akhirnya sampai pada bagian dimana ia harus
  memberikan tantangan bagi para pendengar yang tidak dilihatnya
  supaya mereka memberikan hidupnya kepada Kristus. Chellapa terkejut
  saat mendengar sebuah suara dari atas pohon dan dia melihat seorang
  pria turun dari pohon. Sambil menangis pria menyerahkan hidupnya
  kepada Yesus. Pria sebenarnya akan menggantung diri di atas pohon
  saat Chellapa mulai berkhotbah tentang Yesus. 'Khotbah itu menolong
  saya untuk mengikuti petunjuk Allah meskipun saya belum benar-benar
  memahaminya,' kata pria yang turun dari atas pohon itu."
  Sumber: FridayFax, September 13, 2002
  * Bersyukur karena Chellapa peka mendengar suara Allah dan menolong
    seorang pria yang berniat untuk bunuh diri.
  * Doakan agar pria yang ditolong Chellapa ini mau belajar memahami
    kehendak Allah dan dapat dipakai Allah untuk menjadi saksi bagi
    Kerajaan-Nya.

 S U D A N
  Sekitar 30 orang percaya di antara penduduk Sudan telah dilatih
  mengenai penginjilan dan pelayanan outreach. Minggu berikutnya,
  mereka melakukan perjalanan ke wilayah yang dulunya menjadi zona
  perang untuk memberitakan Kabar Baik keselamatan Yesus Kristus.
  Bergabunglah dengan para pekerja Kristen di Sudan dalam doa
  agar umat percaya di Sudan dapat terus menerapkan apa yang telah
  mereka pelajari sehingga benih-benih yang ditanam melalui kesaksian
  mereka dapat bertumbuh dan menghasilkan panenan yang berlimpah.
  Sumber: http://www.sudan101.com
  * Bersyukur kepada Allah yang telah menolong umat percaya di Sudan
    sehingga mereka dapat memahami pentingnya kesaksian Injil bagi
    penduduk Sudan.
  * Doakan agar Allah memberikan kekuatan dan hikmat bagi 30 pekerja
    Kristen di Sudan yang sudah dilatih agar mereka dapat memberitakan
    Injil dengan berani.

 N A M I B I A
  Seorang wanita Kristen pindah ke wilayah baru di Namibia untuk
  bertani. Namun dia tidak menemukan satu gereja pun di sekitar
  wilayah itu. Karena itu dia mulai mengadakan persekutuan-
  persekutuan doa dengan kaum wanita yang ada di wilayah itu. Setelah
  beberapa waktu, kaum pria juga ikut bergabung dalam persekutuan doa
  itu. Bersyukur karena saat ini sudah ada sebuah gereja yang telah
  mengadopsi persekutuan doa tersebut dan menjadikannya sebuah jemaat
  misi.
  Sumber: Advance, Sept. 17, 2002
  * Bersyukur kepada Tuhan atas kesensitivan wanita Kristen itu
    tentang perlunya sebuah gereja dalam komunitasnya yang baru dan
    juga ketaatan-Nya pada Allah.
  * Doakan agar umat percaya di komunitasnya yang baru dapat semakin
    memahami kasih Allah dan memiliki kerinduan untuk menjadi saksi-
    saksi Kristus.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

  Dukungan Misi Dalam Negeri
  --------------------------
  * Doakanlah untuk orang-orang Indonesia yang sudah dipanggil TUHAN
    untuk menjadi misionaris di antara suku-suku di dunia yang masih
    belum terjangkau oleh Injil. Kiranya mereka dapat dengan setia
    bekerja di ladang penginjilan dengan tidak mengenal putus asa,
    terutama dengan adanya kendala-kendala dan yang kurang mendapat
    dukungan gereja.

  * Doakan gereja-gereja di Indonesia, agar mereka mau dengan sukacita
    mendukung, mendoakan, dan mengutus para penginjil. Diharapkan jauh
    lebih banyak gereja mau menjadi pengutus buat para penginjil
    lintas budaya!

  * Departemen Evangelisasi dan Misi YPII (Yayasan Pekabaran Injil
    Indonesia) agar TUHAN menguatkan seluruh stafnya dan mereka siap
    mengutus tenaga lintas budaya ke berbagai negara. Doakan juga
    Majalah Apostolos yang mereka terbitkan.

  * Berdoa untuk Badan Pengutus OMF yang sedang menyiapkan tenaga
    misionaris terutama untuk ladang-ladang penginjilan di Asia.

  * Doakan 'Sending WEC INDONESIA' yang siap mengutus para misionaris
    ke daerah-daerah di luar negeri yang masih memerlukan tambahan
    tenaga buat penginjilan lintas budaya, khususnya di antara suku-
    suku terabaikan. Silakan berkunjung ke Homepage Sending WEC di
    alamat: http://www.wec-int.org/swi/
    untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

  Sumber: Buletin "Pokok-pokok Doa Penginjilan Sedunia" dari PD
          Timotius, edisi Oktober 2002
  [Untuk memperoleh versi lengkap hubungi <endah@sabda.org>.
                                Lihat juga kolom Surat di bawah ini.]

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: "WJ" <immanuel@>
  >Para pendoa yang setiawan,
  >Hari ini kami mengirim buletin Pokok-pokok Doa Penginjilan Sedunia
  >edisi Oktober 2002 lewat e-Mail. Agar e-Mail tidak terlalu panjang
  >kami mengirimnya dalam dua bagian. Kami senang mendengar tanggapan
  >dari Bapak/Ibu/Saudara tentang bagaimana buletin ini bisa dipakai.
  >Terima kasih atas semua perhatian.

  Redaksi:
  Terima kasih untuk kiriman buletin pokok doanya. Kami telah
  memakainya sebagai salah satu sumber pokok doa e-JEMMi, seperti yang
  dimuat dalam kolom Doa Bagi Indonesia pada edisi ini. Bagi para
  pembaca yang ingin berlangganan buletin "Pokok-pokok Doa Penginjilan
  Sedunia" dari PD Timotius, silakan menghubungi melalui alamat :
  <endah@sabda.org> .

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Advance                    <subscribe-advance-newsletter@xc.org>
* FridayFax                  http://www.egroups.com/groups/FridayFax/


______________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Meilina, Heru, Jimmi, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

   "Satu hal yang tidak dapat kita lakukan dalam pengabaran Injil:
      kita tidak dapat melarikan diri dari tanggung jawab kita."

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org