Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/35

e-JEMMi edisi No. 35 Vol. 5/2002 (28-8-2002)

Menjadi Saluran Berkat

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)      Agustus 2002, Vol.5 No.35
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Robert Raikes Memulai Sekolah Minggu
 o [Profil/Sumber Misi] : Mengenal AYUB
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: Cina, Afrika, Haiti
 o [Doa Bagi Asia]      : Laos
 o [Doa Bagi Indonesia] : Pelayanan Anak Jalanan
 o [Dari Meja Redaksi]  : Ralat -- "Merekam" vs "Menerjemahkan"
 o [Surat Anda]         : Terus Mendapat Kiriman e-JEMMi
 o [URLs Edisi Ini]

***********************************************************************
Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
 e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
 mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks.
***********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Salam Sejahtera.

  Beberapa tahun terakhir ini jumlah anak yang mengamen dan meminta-
  minta sedekah dari pengendara mobil/kendaraan yang kebetulan lewat
  di perempatan jalan semakin banyak. Pernahkah anda memikirkan
  bagaimana hidup anak-anak jalanan itu nantinya? Peran apa yang dapat
  kita lakukan sebagai orang Kristen untuk menolong mereka?

  Artikel Misi yang ditampilkan dalam edisi ini diharapkan dapat
  memberi inspirasi agar kita terdorong menolong anak-anak jalanan
  yang terlantar di sekitar kita. Silakan simak salah satu artikel
  yang ditulis dalam buku "100 Peristiwa Penting dalam Sejarah
  Kristen" yang mengisahkan tentang perjuangan Robert Raikes dalam
  mendidik anak-anak jalanan dan mengenalkan mereka kepada kasih
  Kristus. Pelayanan yang dilakukan Robert Raikes ini menjadi cikal
  bakal Sekolah Minggu yang diadakan di gereja-gereja sampai saat ini.

  Selamat melayani.

  Staf Redaksi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ ARTIKEL MISI ~~

                 ROBERT RAIKES MEMULAI SEKOLAH MINGGU
                 ====================================
                                (1780)

  Atas permintaan Robert Raikes, seorang editor surat kabar yang baik,
  Ny. Meredith menerima segerombolan anak jalanan di dapur rumahnya di
  Sooty Alley. Raikes bahkan membayar Ny. Meredith satu shilling
  setiap hari Minggu untuk mengajar anak-anak yang berpakaian compang-
  comping ini membaca Alkitab dan mengulanginya di luar kepala. Tetapi
  anak-anak ini luar biasa bandelnya. Mereka adalah anak-anak yang
  terkungkung di sebuah pabrik yang basah dan gelap di Gloucester,
  Inggris, selama enam hari dalam satu minggu. Mereka hanya mendapat
  kesempatan bergembira ria pada hari Minggu, dan pada hari-hari
  Minggu itulah mereka menjadi liar. Setiap Minggu para petani dan
  pemilik toko merasa takut pada kenakalan anak-anak ini. Robert
  Raikes berharap bahwa "Sekolah Minggu" ini akan mengubah hidup anak-
  anak itu, namun mereka membawa kebiasaan mereka yang menjijikkan dan
  mengerikan itu ke dapur Ny. Meredith. Ny. Meredith tidak sanggup
  menangani mereka.

  Raikes tidak membiarkan niatnya pupus. Ia memindahkan Sekolah
  Minggunya ke dapur Ny. King tempat May Critchley mengajar mereka
  dari pukul 10.00 sampai pukul 12.00 siang dan dari pukul 13.00
  sampai dengan pukul 17.00 pada petang hari. Ia menghendaki anak-anak
  hadir setelah tangan dicuci dan rambut disisir. Dalam waktu yang
  singkat anak-anak itu mau belajar. Tidak lama kemudian terkumpul
  sembilan puluh anak menghadiri Sekolah Minggu pada setiap hari
  Minggu. Perlahan-lahan mereka belajar membaca.

  Hal ini bukanlah upaya pertama Raikes bagi pembaruan masyarakat.
  Sebagai seorang editor Gloucester Journal yang berpikiran liberal,
  ia sangat sadar akan roda kemiskinan dan kriminalitas. Orang-orang
  yang tidak dapat membayar utang dipenjarakan, dan ketika mereka
  keluar, tidak ada kehidupan bagi mereka. Maka mereka terdorong
  berbuat kejahatan lagi. Selama bertahun-tahun Raikes berupaya
  bekerja sama dengan mantan napi untuk membantu mereka agar tidak
  berbuat kejahatan lagi, namun sia-sia.

  "Dunia bergerak maju di atas kaki anak-anak kecil." Kalimat yang
  berasal dari Raikes itu mengungkapkan pemikiran tentang dimulainya
  Sekolah Minggu ini. Para orang dewasa telah berjalan terlalu jauh,
  tetapi anak-anak baru memulainya.

  Masalah yang dihadapinya ialah ketidaktahuan. Anak-anak dari
  keluarga kurang mampu tidak pernah mendapat kesempatan pergi ke
  sekolah -- mereka harus bekerja untuk membantu keluarga mereka.
  Akibatnya, mereka tidak dapat beranjak dari kemiskinan. Namun, jika
  mereka dapat belajar pelajaran dasar pada hari Minggu -- membaca,
  menulis, berhitung dan moralitas alkitabiah -- maka suatu saat
  mereka mungkin mengubah semuanya itu.

  Jadi, eksperimen itu berawal di Sooty Alley. Lambat-laun ide ini
  bertumbuh. Pada tahun 1783, dengan kepercayaan diri bahwa
  eksperimennya telah berhasil, Raikes mulai mengumumkannya dalam
  harian yang diterbitkannya. Dengan hati-hati ia melaporkan alasan
  dan hasilnya. Ide tersebut menjadi populer.

  Orang-orang Kristen yang terpandang mendukung ide tersebut. John
  Wesley menyukainya, dan kelompok Wesley pun mulai melakukannya.
  Penulis populer, Hannah More, mengajar agama dan memintal pada
  gadis-gadis di Cheddar. Seorang pedagang dari London, William Fox,
  pernah menyumbangkan ide serupa, namun memutuskan menunjang proyek
  Raikes. Pada tahun 1785, Fox mendirikan perkumpulan untuk menunjang
  dan mendukung banyak Sekolah Minggu di berbagai kawasan di Inggris.

  Ratu Charlotte pun membenarkan Sekolah Minggu tersebut. Ia memanggil
  Raikes untuk mendengarkan hal itu dan kemudian ia mengijinkan
  namanya dipakai untuk upaya pengumpulan dana yang dilaksanakan Fox.

  Kemasyuran membawa pertentangan juga dari para konservatif yang
  takut akan terganggunya hari Sabat dan oleh para pedagang yang
  khawatir akan kehilangan bisnis pada hari Minggu. Ada beberapa teman
  Raikes yang mengejeknya "Bobby Wild Goose (pengejar sesuatu yang
  tidak mungkin tercapai) dan Resimen Gembelnya".

  Namun, hingga tahun 1787, ada seperempat juta anak-anak menghadiri
  Sekolah Minggu di Inggris. Lima puluh tahun kemudian, ada 1,5 juta
  anak di seluruh dunia yang dididik oleh 160.000 tenaga pengajar.
  Yang menggembirakan ialah perkembangan Manchester pada tahun 1835.
  Sekolah Minggu tersebut terdiri dari 120 tenaga pengajar, yang 117
  di antara mereka adalah mantan murid-murid Sekolah Minggu itu
  sendiri.

  Dua perubahan besar telah terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Pada
  awalnya, guru-guru di sana dibayar, tetapi lambat-laun hal itu telah
  menjadi aktivitas sukarela. Pada awalnya, kurikulum terdiri dari
  membaca, menulis dan berhitung -- dengan Alkitab dipakai sebagai
  teks yang tersedia. Ketika Sekolah Minggu mendapat dana yang
  lumayan, mereka dapat mengadakan buku-buku teks lain. Tetapi, ketika
  pendidikan umum berkembang, Sekolah-sekolah Minggu memusatkan
  perhatiannya pada pelajaran Alkitab saja.

  Gerakan Sekolah Minggu merupakan fenomena besar di Inggris dan
  Amerika, dengan implikasi religius maupun sekuler. Hal ini terjadi
  di tengah-tengah kebangkitan rohani yang membalikkan Gereja dari
  kelesuan dan mungkin juga telah menyelamatkan Inggris dari bencana
  revolusi yang dahsyat. Perlahan-lahan orang-orang Kristen yang kaya
  mulai sadar akan tanggung jawab mereka terhadap kaum miskin. Gerakan
  Sekolah Minggu telah menanamkan benih pendidikan umum dan merevolusi
  pendidikan agama, khususnya ketika dihidupkannya pencetakan materi-
  materi agama. Pada akhir tahun 1800-an, gerakan Sekolah Minggu
  memberikan Gereja puluhan kidung baru.

  Hasil paling besar adalah anak-anak muda yang tak terhitung
  jumlahnya, yang telah tergerak oleh interaksi sederhana dari
  pendidikan Sekolah Minggu.

  Sumber:
  Judul Buku   : 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen
  Penulis      : A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Randy Petersen
  Judul Artikel: Tahun 1780 -- Robert Raikes Memulai Sekolah Minggu
  Penerbit     : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1991
  Halaman      : 111 - 113
  Situs PEPAK  : http://www.sabda.org/pepak/pustaka/020178/

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 MENGENAL AYUB (ASOSIASI YAYASAN UNTUK BANGSA)
==>     http://www.ayub.net/    atau
==>     http://www.ayub.org/
  Dalam Warta AYUB Edisi Mei-Juni/2002 terdapat deskripsi tentang
  pelayanan AYUB (Asosiasi Yayasan untuk Bangsa) sebagai berikut:

  "AYUB (Asosiasi Yayasan untuk Bangsa), merupakan suatu lembaga yang
  interdenominasi yang lahir dari kerinduan untuk membentuk jaringan
  terpadu bagi semua yayasan Kristiani di Indonesia yang memiliki
  misi yang sama, yaitu menjadi saluran berkat Kristus bagi sesama.

  Pada saat ini telah terdapat lebih dari 1000 yayasan Kristiani di
  seluruh Indonesia dan melalui Munas I AYUB yang diselenggarakan tgl.
  14-16 September 1999 telah terhimpun 250 yayasan Kristiani yang
  sepakat membentuk AYUB (Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa) melalui
  notaris Zacharias Omawele, SH dengan akte untuk AD no. 9, tgl.
  16/9/99 dan ART no. 23, tgl. 30/9/99; sungguh suatu potensi besar
  untuk mengembangkan sesuatu bagi bangsa dan negara tercinta ini.

  Setiap yayasan Kristiani sebenarnya sama yaitu: menyampaikan kasih
  Kristus kepada yang membutuhkan pertolongan melalui gerakan
  kemasyarakatan dan sosial. Tetapi dengan begitu banyaknya yang
  membutuhkan pelayanan, namun begitu terbatasnya sumber daya yang
  ada, kita perlu meningkatkan efesiensi dan kerja sama harmonis dalam
  hal intensitas dan koordinasi demi memenuhi Amanat Agung Kristus.

  Maka perlu ada satu wadah pemersatu yang bersifat interdenominasi
  dan mewakili setiap denominasi yang ada untuk berfungsi sebagai
  'urat dan sendi' seperti yang tertulis dalam Kolose 2:19, "... dari
  mana seluruh seluruh tubuh yang ditunjang dan diikat menjadi satu
  oleh urat-urat dan sendi-sendi ...." di dalam mewujudkan kerinduan
  hati Allah untuk memulihkan dan memberkati bangsa ini.

  Visi AYUB:
  Bersatu dan bersehati di dalam kasih Kristus untuk menjadi berkat
  bagi bangsa.

  Misi AYUB:
  - Menjalin persahabatan lintas agama dan lintas suku bangsa.
  - Mensinergikan upaya bersama menghadapi tantangan dalam pelayanan.
  - Menjadi katalisator di dalam kerjasama antar anggota untuk saling
    melengkapi setiap kekurangan.
  - Untuk memperluas jangkauan dan mendukung pelayanan setiap yayasan.
  - Mendukung upaya penggenapan Firman Tuhan di Yohanes 17:21,
    "... supaya mereka menjadi satu ...."
  - Menyalurkan berkat dalam bidang material, non-material dan
    informasi."

  Sumber: http://www.ayub.net/
          Warta AYUB Edisi Mei-Juni/Thn. III/2002

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 C I N A
  "Seorang dari pekerja kami membawa beberapa Alkitab ke sebuah gereja
  rumah yang ada di Cina Tengah, dan memberikannya kepada dua orang
  petobat baru, Lily dan Zhang." demikian laporan dari perwakilan Open
  Doors. Sekitar dua tahun kemudian, seorang pekerja lainnya dari Open
  Doors melayani di kota dimana Lily dan Zhang tinggal. Pekerja ini
  bertemu Lily dan Zhang; dan dia ingin mengetahui apa yang dikerjakan
  dua bersaudara itu sejak mereka menerima Kristus sebagai
  Juruselamat. Dengan malu-malu dan wajah merona dua gadis ini
  menundukkan kepala mereka seolah-olah mereka menghadapi sebuah
  ujian. "Kami merintis gereja," jawab dua gadis itu. "Berapa
  jumlahnya?" Dua gadis itu saling memandang dan berkata: "Hanya 29
  gereja." Terpana dengan jawaban itu, pekerja itu menanyakan jumlah
  jemaat gereja yang ada. "Di gereja yang terkecil, hanya ada sekitar
  300 jemaat yang mengikuti persekutuan doa, dan di gereja yang
  terbesar tidak lebih dari 5.000 jemaat yang mengikuti persekutuan
  doa." jelas mereka dengan rendah hati. "Laporan seperti itu
  tampaknya sulit dipercaya, namun dalam Open Doors sering mendengar
  laporan-laporan seperti itu."
  Sumber: FridayFax, July 19, 2002
  * Naikkan syukur untuk berdirinya beberapa gereja perumahan dan
    ribuan jemaat yang terus bertambah di Cina. Berdoa untuk para
    petobat baru agar menjadi saksi-saksi Kristus dan perintis gereja
    yang efektif seperti Lily dan Zhang.
  * Doakan pelayanan Open Doors di Cina agar dapat melakukan proses
    follow-up bagi para petobat baru dan juga gereja-gereja baru yang
    dirintis.

 A F R I K A
  Para staf dan mahasiswa perwakilan dari semua gerakan IFES
  (International Fellowship of Evangelical Students) di Afrika telah
  berkumpul di Bamako, Mali untuk mengadakan konferensi pada tanggal
  18-30 Agustus 2002. Tema konferensi ini adalah: "Yesus Kristus:
  Harapan bagi Afrika di Milenium Ketiga" (Jesus Christ: The Hope for
  Africa for the Third Millennium). Selain mengucap syukur untuk
  segala yang Allah kerjakan di Afrika, para peserta konferensi
  mengevaluasi pelayanan penginjilan yang telah mereka lakukan, dan
  pendidikan bagi para mahasiswa Kristen. Para peserta juga bertukar
  pikiran tentang cara-cara bagaimana menjadi saksi-saksi Kristus yang
  lebih efektif. Afrika menghadapi rintangan-rintangan yang sangat
  besar di bidang ekonomi, kerusuhan, dan penyebaran penyakit AIDS.
  Femi Adeleye (Sekretaris Regional) menuliskan: "Resolusi-resolusi
  dari konferensi ini diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk
  mewujudkan transformasi masyarakat." Beberapa pemimpin yang
  mengikuti konferensi di Bamako ini memiliki beban berat dalam
  pelayanan. Mereka butuh penyegaran rohani bagi kehidupan mereka
  secara pribadi, dan bagi pelayanan yang mereka lakukan.
  Subject: IFES Prayerline: Africa, 22 Aug 2002
  * Doakan supaya para peserta yang mengikuti konferensi di Bamako ini
    dapat menghasilkan resolusi-resolusi sehingga dapat mewujudkan
    tranformasi masyarakat di Afrika dan dapat menjadi saksi-saksi
    Kristus secara lebih efektif lagi.
  * Berdoa agar melalui konferensi ini para peserta merasakan jamahan
    Allah dan rohani mereka disegarkan untuk meneruskan pelayanan-
    pelayanan yang telah mereka lakukan di tempatnya masing-masing.

 H A I T I
  Orang-orang awam di Haiti didorong untuk terlibat dalam pelayanan
  misi. Men for Missions, organisasi orang awam yang bekerja sama
  dengan/untuk OMS International, mendorong para orang awam di Haiti
  supaya memberikan dan mengerjakan kerinduan yang ditaruh Allah dalam
  hati mereka. Salah satu program dari Men for Missions adalah
  Operation Saturation -- program untuk mengenalkan Kristus bagi semua
  penduduk Haiti hingga tahun 2004 dengan cara mendistribusikan radio
  yang memiliki saluran tertentu. Sejak tahun 1958 OMS International
  telah memiliki stasiun radio yang memancarkan siaran Injil di Haiti
  yang sungguh-sungguh membutuhkan hal tersebut. Tujuan OMS
  International adalah mendistribusikan sebanyak 250.000 radio bagi
  penduduk Haiti sampai akhir tahun 2004 nanti. Sebanyak 30.000 radio
  telah dibagikan dan OMS International terus melanjutkan siarannya
  sehingga para penduduk Haiti dapat mengenal Yesus. Diharapkan
  melalui siaran rohani dan radio-radio yang dibagikan dapat menolong
  mereka untuk bertumbuh menjadi murid-murid Kristus.
  Sumber: Mission Network News, August, 8th 2002
  * Bersyukur untuk pelayanan yang dilakukan Men for Missions dan OMS
    International bagi penduduk Haiti. Berdoa agar pelayanan ini dapat
    menggerakkan orang awam untuk terlibat dalam pelayanan misi.
  * Doakan agar pembagian radio dan siaran rohani yang dipancarkan
    oleh OMS International dapat secara efektif menjangkau penduduk
    Haiti.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI ASIA ~~

 L A O S (Republik Rakyat Demokratis Laos)

  Luas 236.800 km2 dan merupakan bagian Indocina di antara negara
  Thailand, Vietnam dan Cina. Bergunung-gunung dan 50% merupakan
  hutan. Jumlah penduduk: 5.433.036

  ----------------------------------------------
  Penduduk   Jumlah   Pertumbuhan/th.  Kepadatan
  ----------------------------------------------
  1995      4.583.000     2,4%          19/km2
  2000      5.433.036     2,62%         23/km2
  ----------------------------------------------
  Mayoritas tinggal di dataran rendah sepanjang sungai Mekong.

  Suku bangsa: Lebih dari 103 suku bangsa yang diketahui; namun belum
  semua daerah diselidiki. Selama th. 1975 - 1979 lebih dari 10%
  penduduk mengungsi dari negaranya.

  Bebas buta huruf 57%. Bahasa nasional: Bhs. Lao. Jumlah bahasa: 90
  Ibu kota: Vientiane (377.500 orang). Penduduk perkotaan 16%.

  Ekonomi: Mata pencaharian pertanian. Perang Vietnam, pelaksanaan
  ekonomi Marxist yang membawa malapetaka th. 1975-1979, pelarian
  ahli-ahli, birokrasi yang membingungkan dan kurangnya transportasi
  yang murah ke pelabuhan laut menyebabkan Laos menjadi salah satu
  negeri termiskin di Asia. Tekanan ekonomi merangsang pembaharuan
  secara luas dan menciptakan ekonomi pasar. Pendapatan per orang US $
  170 (0,8% dibanding USA).

  Politik: Merdeka dari Perancis th. 1954. Pasukan komunis Laos dan
  Vietnam menaklukkan seluruh negara th. 1975. Terdapat kegiatan
  gerilyawan anti pemerintah yang besar di barat laut. Sebagai kancah
  perselisihan di antara negara-negara adikuasa sampai th. 1990. Th.
  1992 para pemimpin komunis masih menguasai kekuatan politik
  sepenuhnya, meskipun ada kebebasan ekonomi.

  STATISTIK AGAMA

  Agama: Penganiayaan komunis terhadap orang Kristen sangat hebat th.
  1975-1978. Sesudah itu pembatasan berkurang, meskipun gereja tetap
  dicurigai, bahwa ada potensi untuk melakukan kegiatan anti-
  pemerintah dan karena itu diawasi. Penginjilan umum, pembangunan
  gereja dan hubungan dengan organisasi luar negeri masih dibatasi.
  Ajaran Budha kembali menarik minat karena pengaruhnya di masa
  lampau.
     Tidak beragama 4,20%, terutama komunis.
     Animisme 31,20%. Mayoritas suku-suku terpencil. Animisme juga
        melekat kuat di antara orang Budha.
     Budha 61,05%. Mayoritas masyarakat di dataran rendah Lao.
     Agama-agama Cina 0,50%.
     Islam 1,10%. Minoritas Cham.
     Kristen 1,85%. Pertumbuhan 6,2%.

  POKOK-POKOK DOA

  1. Banyak orang Laos yang belum diinjili. Setelah sekian tahun
     kerja keras dari misionaris-misionaris CMA dan Kristen
     Bersaudara, mereka melihat terobosan yang penting di kalangan
     orang Hmong, Khmu dan Ngeq (separuh lebih dari 4.000 orang Ngeq
     adalah Kristen). Doakan perubahan situasi yang akan membuka
     seluruh negara ini untuk pekabaran Injil.

  2. Gereja banyak menderita di tahun-tahun permulaan di bawah
     pemerintahan Komunis. Dua pertiga dari semua orang Kristen
     melarikan diri, banyak kembali ke hidup lama, tapi sisanya tetap
     setia dalam melewati pengasingan bertahun-tahun. Banyak yang
     bertobat pada tahun-tahun berikutnya dan gereja terus-menerus
     bertumbuh. Doakanlah:
     a. Kebebasan penuh bagi penginjilan serta perintisan dan
        pembangunan Gereja.
     b. Penggunaan kebebasan yang ada secara efektif untuk kesaksian
        pribadi.
     c. Visi penginjilan terhadap suku-suku minoritas.
     d. Persatuan yang efektif di antara para pemimpin dari hampir 250
        gereja Injili di negara ini.

  3. Pelayanan misi tidak diperbolehkan secara resmi, tetapi sejumlah
     orang asing melayani dengan cukup bebas melalui 11 organisasi
     swasta yang memberikan bantuan. Berdoalah agar pintu dibuka
     kembali untuk penerjemah-penerjemah Alkitab, perintis-perintis
     gereja dan guru-guru Alkitab -- pelayanan rohani ini paling
     dibutuhkan. Doakan juga untuk orang asing agar bijaksana dalam
     hubungannya dengan para pemimpin gereja di Laos, baik dalam
     penyaluran bantuan maupun dalam pelayanan.

  4. Pelayanan Bantuan Kristen.
     a. Penyebaran Alkitab melalui Lembaga Alkitab dan Persatuan
        Alkitab. Doakan agar benih Firman Allah dapat disebarluaskan
        dengan bebas.
     b. Penerjemahan Alkitab. Berdoalah agar penyelidikan bahasa yang
        memadai dapat segera dilakukan, karena ada banyak sekali
        bahasa suku yang berbeda-beda. Doakan agar program-program
        komputer yang mempermudah penerjemahan bahasa suku dapat
        dipakai secara efektif, supaya setiap suku mendapat Firman
        Tuhan secepat mungkin.
     c. Lembaga Rekaman Injil yang telah menyiapkan kaset khotbah
        dalam 90 bahasa di Laos.
     d. Radio Kristen. FEBC menyiarkan siaran radio 16 jam seminggu
        dalam bhs. Laos, Hmong, Khmu dan Lahu. Doakan agar pelayanan
        ini diterima dengan baik bagi mereka yang belum terjangkau.

  Bahan diringkas dari sumber:
  * Judul Buku   : Doakanlah Asia! [Buku Asli "OPERATION WORLD"]
    Judul Artikel: Laos
    Penulis      : Patrick Johnstone
    Penerbit     : Yakin dan WEC, 1995; WEC International, 2001
  * Update/Web   : http://www.operationworld.org/
  * CD-ROM SABDA [Nomor Topik: 18926]      < order-cd@in-christ.net >

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

  Pelayanan Anak Jalanan
  ----------------------
  Semakin hari semakin banyak anak jalanan yang kita temui saat
  melintasi perempatan lampu merah di kota kita masing-masing. Ada
  beberapa organisasi/yayasan Kristen yang terbeban untuk melayani
  anak-anak jalanan dan anak-anak miskin.
  * Berdoa untuk organisasi/yayasan yang terbeban menjangkau dan
    melayani anak-anak jalanan itu sehingga melalui pelayanan mereka
    anak-anak itu bisa mengenal kasih Tuhan.

  * Berdoa supaya Allah memberikan hati yang penuh belas kasih kepada
    anak-anak-Nya sehingga mereka dapat menjadi saluran-saluran berkat
    bagi mereka yang kekurangan.

  * Doakan agar anak-anak tsb. mempunyai kesempatan untuk memiliki
    hidup yang lebih baik dan terarah serta masa depan yang berarti
    melalui orang-orang yang terbeban melayani mereka.

  * Berdoa agar anak-anak jalanan itu tidak terjerumus untuk melakukan
    tindak-tindak kejahatan dan kekerasan serta obat-obat terlarang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DARI MEJA REDAKSI ~~

  RALAT -- "Merekam" vs "Menerjemahkan"
  -------------------------------------
  Ada informasi yang kurang tepat dan kurang lengkap yang kami tulis
  dalam e-JEMMi edisi 034/2002 yang membahas tentang "Rekaman Injil":
  Sebelumnya tertulis:
     "Gospel Recordings juga telah MENERJEMAHKAN Injil ke dalam 419
     bahasa suku yang ada di Indonesia!!!"

  Informasi yang betul seharusnya adalah:
     "Gospel Recordings juga telah MEREKAM BAGIAN/AYAT/TRAKTAT Injil
     ke dalam 419 bahasa suku yang ada di Indonesia!!!"

  * Terus doakan proses perekaman bagian/ayat/traktat Injil dan para
    pekerja yang melakukannya. Juga jangan lupa untuk mendoakan proses
    penerjemahan Injil dan para penerjemah. Sekaligus doakan cara-cara
    yang dipakai untuk menyebarkan rekaman dan traktat Injil ke
    seluruh suku di Indonesia!! !! !! !! !! !!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: "Jack P" <jack_p@>
  >Shalom,
  >Saya mendapat kiriman info e-JEMMI dari seorang sahabat di Papua.
  >Saya sungguh diberkati dan mendapat tambahan info dari berita tsb.
  >Apakah saya bisa terus mendapatkan kiriman berita?
  >Terima kasih banyak sebelumnya.
  >In Him, Jack

  Redaksi:
  Kami sangat senang Anda mendapat berkat dari berita e-JEMMi. Puji
  Tuhan! Kami telah mendaftarkan alamat email Anda untuk menjadi
  pelanggan e-JEMMi yang terbit sekali minggu. Kami rindu Anda juga
  dapat membagi-bagikan berkat e-JEMMi ini kepada orang-orang lain
  yang Anda kenal. Bila Anda mempunyai cerita/berita/kesaksian/info
  ... silakan berpartisipasi dengan mengirimkannya ke Redaksi ... ;-).
  Tuhan memberkati.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ URLS Edisi Ini ~~

* FridayFax                   http://www.egroups.com/groups/FridayFax/
* IFES                   http://www.ifesworld.org/some_recent_news.htm
* Mission Network News              http://www.missionnetworknews.org/


______________________________ DISCLAIMER ____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Meilina, Heru, Jimmi, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

 "Allah memberkati kita agar menjadi saluran berkat bagi orang lain."

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org