Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/misi/2002/17

e-JEMMi edisi No. 17 Vol. 5/2002 (23-4-2002)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi)        April 2002, Vol.5 No.17
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SEKILAS ISI:

 o [Editorial]
 o [Artikel Misi]       : Gereja China Bertumbuh Tanpa Terusik
                                                   Revolusi Kebudayaan
 o [Profil/Sumber Misi] : Worldwide Evangelization For Christ,
                          World Evangelical Fellowship
 o [Doa Bagi Misi Dunia]: China, Afrika, Sri Lanka
 o [Doa Bagi Indonesia] : Dukungan Misi dalam Negeri
 o [Doa Bagi Suku]      : Suku Belide (Sumatera)
 o [Surat Anda]         : Minta Artikel Pelayanan Rumah Sakit
 o [URLs Edisi Ini]

***********************************************************************
Anda diijinkan mengutip/mengcopy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
 e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
 mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dlm bahasa Indonesia). Thanks.
***********************************************************************

~~ EDITORIAL ~~

  Ada banyak hamba Tuhan berkata bahwa krisis yang terjadi di negara
  kita akhir-akhir ini merupakan petanda bahwa Allah sedang
  mengerjakan sesuatu yang besar bagi negara ini, khususnya bagi orang-
  orang Kristen. Terlepas dari setuju atau tidak akan pendapat tsb.
  yang jelas kita tahu bahwa Allah kita adalah Allah yang maha kasih
  dan maha tahu. Jika Allah mengijinkan krisis dan ujian terjadi di
  Indonesia, maka di balik semua ini Ia pasti memiliki rencana bagi
  bangsa kita.

  Artikel Misi edisi ini akan menolong kita untuk mengerti bahwa Allah
  tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Situasi yang terjadi di Cina
  kelihatannya seperti hambatan bagi pertumbuhan iman orang-orang
  Kristen di Cina, tetapi dilihat dari kacamata Tuhan ternyata
  kesulitan dan penderitaan justru membawa gereja bertumbuh. Melalui
  sajian kami pada edisi ini kiranya kita diingatkan agar terus
  bertahan dan tidak putus asa dalam menghadapi berbagai situasi yang
  tidak menentu di negara kita ini. Bertahanlah dan jangan sampai
  keadaan ini mengalahkan iman dan kesetiaan kita kepada Allah.

  Tuhan menyertai kita!!

  Staf Redaksi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ ARTIKEL MISI ~~

        GEREJA CHINA BERTUMBUH TANPA TERUSIK REVOLUSI KEBUDAYAAN
                             (1966 - 1976)

  Lebih dari seribu orang memenuhi gereja itu, sebagian besar orang-
  orang yang sudah berumur, namun ada juga beberapa pasangan muda
  dan para remaja yang memenuhi balkon gereja. Beberapa jendela
  berarsitektur gotik telah dipecahkan dengan batu, tetapi tampaknya
  tidak ada orang yang memperdulikannya. Mereka sedang menyanyikan
  puji-pujian, diiringi alunan piano. Seorang pendeta Methodis
  menyambut orang-orang yang datang beribadah, seorang pendeta
  Presbiterian membacakan Kitab Suci, lalu seorang pendeta Baptis
  berkhotbah.

  Hal itu terjadi pada tanggal 2 September 1979. Tempatnya adalah
  di Gereja Mo En, di Shanghai (dahulu Gereja Methodis Moore). Ini
  adalah pelayanan kebaktian umum bagi orang-orang Cina yang pertama
  setelah 13 tahun ditutup.

  Revolusi Kebudayaan yang berawal pada tahun 1966 telah menutup
  gereja-gereja dan menyiksa orang-orang Kristen. Apa saja yang berbau
  asing dikutuk -- dan kekristenan sebagai hasil misi asing khususnya,
  dibenci. Gereja harus bergerak di bawah tanah selama lebih dari satu
  dekade. Ketika muncul kembali ke permukaan, dengan menakjubkan
  gereja menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.

  Dari sejarah, kita mengetahui bahwa kekristenan mulai membuat
  terobosan pertamanya di Cina pada tahun 635 Masehi diantara orang-
  orang Kristen Nestorian, namun gagal berakar di antara penduduk di
  sana. Upaya-upaya misionaris Fransiskan pada abad ke-13 dan ke-14
  serta oleh para Yesuit pada abad ke-16 dan ke-17 gagal menghasilkan
  penyebarluasan yang berlangsung lama. Cina adalah peradaban tertutup
  yang menentang ide-ide asing.

  Perdagangan memaksa Cina terbuka, dan para misionaris Protestan pada
  tahun 1800-an datang bergandengan tangan dengan para pedagang.
  Hudson Taylor berbuat banyak untuk melepaskan diri dari pola-pola
  misi kolonial dengan mengadopsi pakaian dan kebiasaan Cina, serta
  memberanikan diri mendatangi daerah-daerah yang membutuhkan. Tetapi
  tahun 1800-an adalah masa-masa sulit bagi Cina. Dinasti Manchu luput
  dari beberapa pemberontakan. Dan dunia sekelilingnya, khususnya
  Britania Raya, sedang berupaya menarik Cina yang tidur untuk masuk
  ke zaman modern, meskipun Cina tidak menginginkannya. Akibatnya,
  orang-orang Cina mengalami penghinaan orang-orang asing.

  Keadaan berubah dengan pesat pada tahun 1900-an. Sun Yat-sen
  memimpin pemberontakan yang sukses dan mendirikan republik, meskipun
  didominasi oleh para panglima pasukan di daerah. Chiang Kai-shek
  menyatukan negeri itu pada tahun 1920-an dan 1930-an, tetapi ia
  digulingkan oleh Mao Zedong pada tahun 1949. Mao mendirikan
  pemerintahan komunis yang secara resmi ateis. Gereja-gereja
  dibiarkan namun diawasi. Mao bertekad bahwa orang-orang asing tidak
  akan menghina Cina lagi. Komunis memaksa gereja-gereja mengambil
  sikap anti asing ("Christian Manifesto" tahun 1950), dan semua
  misionaris diusir keluar.

  Three-Self Reform Movement (kemudian disebut Three-Self Patriotic
  Movement) berupaya membawa gereja-gereja segaris dengan tujuan-
  tujuan komunis -- pemerintahan sendiri, pendanaan sendiri dan
  penyebarluasan ide-ide sendiri. Namun, gereja bertahan di bawah
  tekanan-tekanan semacam itu. Terusirnya para misionaris melemahkan
  gereja, tetapi juga memaksa gereja Cina berdikari. Itu dilakukannya
  dengan sangat baik.

  Keadaan menjadi lebih parah pada tahun 1966. Mao, revolusioner yang
  menua itu, mungkin merasakan bahwa revolusinya mulai menghilang.
  Program Loncatan Besar ke Depan (Great Leap Forward Program) pada
  tahun 1958 - 1960 gagal, dan kaum modernis dalam partainya mulai
  resah. Ia kemudian meluncurkan Revolusi Kebudayaan yang tidak
  beradab, yang menimbulkan histeria, khususnya di antara orang-orang
  muda, melawan apa pun yang berbau pengaruh asing. Para pemimpin
  komunis sekalipun tidak luput dari pengaduan ataupun penangkapan.
  Terjadilah huru-hara massal. Kegiatan di bidang seni dan akademis
  dibatasi, termasuk juga aktivitas-aktivitas gereja. Semua tempat
  ibadah ditutup dan orang-orang Kristen dilarang mengadakan
  pertemuan. Mao sendiri dianggap sebagai dewa. "Buku merah kecil"
  (little red book) yang memuat fatwa-fatwa Mao sajalah yang dibaca
  dan dihafal, sedangkan Alkitab dibakar.

  Meskipun huru-hara itu redam, kebijakan-kebijakan tetap bertahan
  sampai tahun 1976. Keduanya, Mao dan orang tangan kanannya, Zhou
  Enlai, meninggal pada tahun itu. Deng Xiaoping, seorang moderat yang
  pernah disingkirkan, kembali berkuasa dan mulai memperkenalkan
  modernisasi. Yang paling menarik perhatian adalah "Gang of Four"
  (empat sekawan) yang memimpin Revolusi Kebudayaan ditangkap dan
  diadili.

  Cina masih menentang kekristenan, namun histeria telah redam.
  Menjelang tahun 1979, gereja-gereja diizinkan dibuka kembali.
  (Sebenarnya, dua gereja di Beijing telah dibuka pada tahun 1972 atas
  permintaan para diplomat dari Afrika dan Indonesia, namun gereja-
  gereja ini sebagian besar dihadiri oleh orang-orang asing.) Pada
  tahun 1979, Three-Self Patriotic Movement dibuka juga dengan seorang
  juru bicara berbakat, Uskup K.H. Ting. Ia meminta semua gereja
  Protestan bersatu kembali. Pemerintah menyatakan toleransi resmi
  pada gereja-gereja yang bergabung dengan gerakan ini, namun gereja-
  gereja bawah tanah masih takut dengan kontrol pemerintah.

  Akan tetapi, setelah ketegangan reda, banyak orang Kristen mulai
  membicarakan cobaan-cobaan yang mereka alami. Ketika gereja-gereja
  ditutup, mereka terpaksa bertemu dalam kelompok-kelompok kecil di
  rumah-rumah pribadi. Hal ini bukannya mematahkan semangat, tapi
  malah menumbuhkan. Keluarga-keluarga Kristen mendapat kekuatan dari
  persekutuan semacam ini dan akhirnya mempengaruhi orang-orang yang
  ada di sekelilingnya. Tidak ada organisasi tingkat nasional, tetapi
  satu jemaat rumah kadang-kadang bertemu dengan lainnya yang
  berdekatan. Para guru, termasuk banyak wanita, mengadakan perjalanan
  rahasia dari satu kelompok ke kelompok lain. Ada penyiksaan dan
  penangkapan, tetapi ada juga saat-saat di mana para pejabat setempat
  menutup sebelah mata pada pertemuan-pertemuan Kristen -- karena
  mereka tahu bahwa orang-orang Kristen merupakan pekerja keras dan
  warga yang berharga.

  Sejak abad ke-4, tidak pernah ada gerakan gereja rumah setegar
  ini. Keadaan dan tekanan dari pemerintah sama -- begitu juga
  dampaknya. Jumlahnya juga mengejutkan: satu wilayah mempunyai 4.000
  orang Kristen sebelum pengambilalihan komunis; sekarang satu wilayah
  mempunyai 90.000 orang Kristen. Di kota utama, hanya 1% warganya
  Kristen pada tahun 1949; kini telah menjadi 10%. Sebuah desa
  mempunyai 10 orang percaya pada tahun 1945, sekarang memiliki 250.

  Apa yang menyebabkan pertumbuhan ini? Para pakar telah
  mempelajarinya. Kesederhanaan, kata mereka. Kesukaran telah
  menghasilkan kemurnian iman, semangat kepedulian, kepemimpinan awam
  yang kuat, kesungguhan berdoa dan kepercayaan akan ketuhanan
  Kristus. Langkah-langkah kebencian Revolusi Kebudayaan telah
  menghasilkan iman Kristen yang menanggalkan pakaian kebudayaan
  barat. Orang-orang Cina telah mengembangkan gereja pribumi sejati.
  Tak ada orang yang mengetahui jumlah orang-orang Kristen di Cina
  saat itu. Sebagai perkiraan berbeda jauh satu sama lain. Namun,
  semua sependapat bahwa pertumbuhan orang-orang Kristen di bawah
  pemerintahan komunis sungguh menakjubkan. Hal ini mungkin mewakili
  salah satu perkembangan iman paling dramatis dalam sejarah gereja.

  Sumber:
  Judul Buku: 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen
  Penulis   : A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, & Randy Petersen
  Penerbit  : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta
  Halaman   : 168 - 170

  Cat. Red.:
  Populasi penduduk di China pada tahun 2000 mencapai jumlah
  1.262.556.787 orang (1.2 Milyar). Orang Kristen di China berjumlah
  7,25 persen, atau 91.535.367 orang (91 juta). Tidak tersedia
  statistik yang akurat tentang jumlah orang Kristen di China. Data
  tersebut, yang dikumpulkan/dihitung dari "reliable sources/leaders",
  hanya merupakan indikasi tentang betapa luar biasanya karya Roh
  Kudus di China. Saat ini, diperkirakan (estimasi) jumlah semua orang
  Kristen di China berkisar antara 30 juta orang (batas minimum)
  sampai dengan 150 juta orang (batas optimis/maximum).
  [Sumber: buku Operation World, 21st Century Edition (2001), p. 160]

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ PROFIL/SUMBER MISI ~~

 WORLDWIDE EVANGELIZATION FOR CHRIST (WEC)
==>      http://www.wec-int.org/
  WEC didirikan oleh C.T. Studd yang memiliki keinginan kuat untuk
  mengabarkan Injil ke semua suku terabaikan. Selama 16 tahun dia
  melayani di China dan India. Lalu tahun 1913 dia pergi ke Afrika,
  tepatnya di Zaire, dan membawa banyak penduduk Zaire kepada Yesus.

  WEC International merupakan persekutuan dari orang-orang dari
  berbagai suku, negara dan latar belakang denominasi. Saat ini para
  pekerja WEC berasal dari 40 negara. WEC melayani di 60 negara dan
  memiliki 14 "basis pengiriman" yang bertugas untuk merekrut,
  menyeleksi dan mengirim mereka yang ingin bergabung dengan pelayanan
  WEC.
     "Kami berusaha untuk mengabarkan Injil kepada suku-suku
     terabaikan. Namun pelayanan kami tidak berhenti meskipun sudah
     ada seorang yang percaya Kristus. Seorang petobat baru perlu
     semakin dikenalkan kepada Allah dan didorong untuk memiliki
     persekutuan dengan sesama saudara seiman."
  Salah satu tugas WEC adalah mendirikan gereja-gereja dimana orang-
  orang percaya dapat bersekutu bersama dan juga mengundang orang-
  orang yang belum percaya untuk mendengar dan menerima Yesus. Dalam
  jangka waktu 80 tahun terakhir, WEC telah mendirikan banyak gereja
  di Afrika, Amerika Selatan, Asia dan Eropa. Sebagai contoh, ada
  sekitar 1400 gereja yang dirintis oleh para pekerja WEC di Zaire dan
  Afrika. Di Kolombia dan Amerika Selatan ada lebih dari 250 gereja
  dengan jumlah jemaatnya lebih dari 60.000 orang.

  Kunjungilah situs WEC untuk mendapat informasi lebih lengkap tentang
  "RUN" (Reaching the Unevangelised NOW!), Introduction, Ministries &
  Resources, Regional Contacts, Regions of Service, Info & Links,
  Training Facilities, dsb.

  [Untuk mendapatkan informasi mengenai pelayanan WEC Indonesia,
  silakan berkunjung ke:
  ==>   http://www.wec-int.org/swi/                                ]
 
  Ralat:
                                                          
  Menurut informasi yang kami peroleh dari WEC,                 
  Email terbaru untuk subscribe Web Evangelism Bulletin:
  <bulletin-subscribe@web-evangelism.com>   
  
  
 WORLD EVANGELICAL FELLOWSHIP (WEF)
==>     http://www.worldevangelical.org/
  WEF adalah jaringan global dari 120 aliansi gereja evangelis
  nasional/regional, 104 organisasi pelayanan dan 6 organisasi
  pelayanan khusus yang melayani gereja-gereja di seluruh dunia
  melalui WEF. Visi WEF adalah menjadikan gereja yang dinamis, bersama
  dalam satu iman dan komitmen untuk menyatakan Injil dengan cara yang
  relevan dari generasi ke generasi. Sedangkan misi WEF adalah agar
  Injil dapat didengarkan oleh setiap orang, Alkitab dapat dimiliki
  oleh setiap keluarga, dan gereja dapat didirikan di setiap desa
  sehingga nilai-nilai alkitabiah tertanam di setiap kehidupan
  masyarakat.

  Harapan WEF adalah memuridkan semua bangsa di dunia. Sarana penting
  untuk mewujudkan mimpi tersebut adalah gereja-gereja lokal bersatu
  hati untuk menggenapi Amanat Agung. WEF adalah gerakan yang
  memanfaatkan gereja dengan tugas utamanya memperlengkapi dan
  menggerakkan gereja-gereja dan organisasi parachurch untuk
  menjadikan semua bangsa murid Kristus.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI MISI DUNIA ~~

 C H I N A
  DRM sedang mengingatkan tentang perintisan penginjilan pertama di
  China sejak tahun 1805. Menurut DRM, sejak saat Robert Morisson
  (misionaris Kristen pertama ke negara China), gereja telah tumbuh
  dengan subur meskipun mendapat tekanan dari pemerintah dan rezim
  komunis. Sekarang dapat dipercaya bahwa pertumbuhan jumlah orang
  Kristen di China, dengan mengabaikan larangan pemerintah untuk
  menyebarkan gerakan penginjilan ini, rata-rata mencapai 32.000
  petobat baru setiap harinya. Lebih jauh lagi, orang-orang Kristen
  China mulai membicarakan tentang pelayanan outreach mereka yang
  merambah jauh ke wilayah timur, mulai dari China sampai ke Asia
  Tengah. WOW!! DRM mendorong orang Kristen (Red: termasuk pembaca
  e-JEMMi) untuk mengingat pertumbuhan gereja China, dan belajar dari
  pengalaman mereka.
  Sumber: Mission Network News, April 9th, 2002
  * Berdoa agar kesatuan orang-orang Kristen di China. Kiranya Tuhan
    menjaga mereka dari perpecahan atau penyusupan akan ajaran-ajaran
    sesat.
  * Doakan perlindungan bagi orang-orang di Cina karena banyak
    tantangan yang mereka hadapi dan berdoa agar mereka juga mempunyai
    kesempatan untuk menjangkau wilayah Asia Tengah.

 A F R I K A
  Segera sesudah Gene dan Jean Phillips ditangkap di rumah kediaman
  mereka di Afrika, orang-orang Kristen di seluruh dunia mulai
  mendoakan pasangan pensiunan misionaris dari Southern Baptist ini,
  yang tinggal di Lesotho, sebuah negara kecil di Afrika. Dengan cepat
  pokok doa untuk mereka tersebar di internet dan mencapai puncaknya
  saat para penculik membuat keputusan untuk melepaskan mereka di
  sebuah daerah terpencil di Afrika. Beberapa jam sesudah pasangan
  misionaris itu mengetahui tentang jaringan doa yang terbentuk di
  seluruh dunia untuk mendoakan mereka, pasangan Phillips diwawancarai
  oleh petugas penegak hukum setempat yang menuliskan laporan kepada
  polisi setempat: "They were not killed because of prayer" (Mereka
  tidak dibunuh berkat doa-doa yang dinaikkan).

  Pasangan Phillips telah melayani di Afrika hampir selama 50 tahun.
  Seseorang bertanya kepada pasangan tersebut, "Setelah pengalaman
  yang kalian alami tersebut, apakah kalian masih ingin pergi ke
  Lesotho? Dan apakah kalian akan tinggal di sana setelah peristiwa
  penculikan yang kalian alami?" Setelah berpikir sejenak, Jean
  menjawab, "Ya, untuk kedua pertanyaan tersebut. Seperti yang dapat
  dilihat, banyak jiwa diselamatkan dan banyak benih ditaburkan
  melalui penderitaan yang kami alami. Kami percaya bahwa Allah akan
  terus menuai panenan di Lesotho." Pasangan Phillips telah melewati
  waktu-waktu yang paling menakutkan di sepanjang sejarah Afrika.
  Ketika terjadi peperangan sipil di Rhodesia (sekarang bernama
  Zimbabwe), mereka tinggal di wilayah yang di kelilingi hutan,
  ditambah dengan penculikan di Lesotho yang hampir merenggut nyawa
  mereka. Namun hal ini justru membuat pasangan tersebut senantiasa
  bergantung pada Allah yang menjaga keselamatan mereka. Jean Phillips
  ditugaskan sebagai misionaris dari Southern Baptist pada tahun 1956
  dan melayani di Rhodesia selama 40 tahun. Sesudah pensiun, Jean dan
  suaminya, Gene, melayani di Lesotho kemudian ke Bostnawa sebagai
  misionaris sukarelawan. Awal tahun 2002, mereka kembali ke Amerika
  Serikat.
  Sumber: March 21, Baptist Press News
  * Bersyukur atas pelayanan yang dilakukan oleh pasangan Phillips di
    wilayah Afrika sehingga melalui pelayanan mereka banyak penduduk
    Afrika mengenal Yesus.
  * Doakan para penduduk Afrika agar iman mereka bertumbuh dan mereka
    menjadi saksi-saksi yang hidup bagi orang-orang di sekitarnya.

 S R I   L A N K A
  Seorang pendeta dan keluarganya dipaksa untuk meninggalkan rumah.
  Gereja terpencil yang mereka layani mendapatkan serangkaian serangan
  yang diprovokasi oleh para aktivis Budha -- mereka mencoba
  menghentikan penyebaran berita Injil. Anak laki-laki pendeta itu,
  yang masih berusia 6 tahun, ditikam dalam sebuah insiden. Sedangkan
  anaknya yang lain terluka karena atap gereja berjatuhan menimpanya
  saat banyak orang menghujani gedung gereja itu dengan batu. Aksi
  penyerangan itu berlanjut dan para penyerang mengancam pendeta,
  yang telah melayani di tempat tersebut selama 10 tahun itu, untuk
  menghentikan pelayanannya. Ketika pendeta itu menolak untuk
  menghentikan pelayanannya, ada sejumlah orang mengamuk pada saat
  ibadah gereja, melukai para jemaat dan menghancurkan salib yang ada
  di gereja. Para penyerang itu mengatakan kepada pendeta bahwa mereka
  akan kembali dan akan membunuh anak-anak pendeta jika dia tetap
  melanjutkan pelayanannya. Menurut Evangelical Alliance of Sri Lanka
  (EASL), insiden itu mengindikasikan bahwa sampai bulan lalu,
  penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di Sri Lanka mengalami
  peningkatan. Menurut perwakilan dari World Evangelical Alliance
  Religious Liberty Commission, "Situasi ini cukuplah serius ketika
  sejumlah kecil biksu Budha yang radikal dan para pengikutnya telah
  merusak dan menghancurkan sejumlah gereja, bahkan mereka juga telah
  membunuh beberapa pendeta dan jemaat gereja selama beberapa tahun
  terakhir ini." Umat Kristen di Sri Lanka tidak dapat mengandalkan
  polisi setempat karena mereka seringkali tidak bersimpati dengan
  masalah tersebut.
  Sumber: March 27, Charisma News Service
  * Berdoa agar Tuhan menguatkan hati saudara-saudara kita yang ada di
    Sri Lanka dalam menghadapi penganiayaan yang mereka alami.
  * Doakan agar para pekerja, misionaris, pendeta, dll. yang sedang
    melakukan pelayanan di Sri Lanka. Berdoa agar mereka tidak takut
    memberitakan Injil dan bersaksi bagi Kristus.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI INDONESIA ~~

  Dukungan Misi dalam Negeri
  --------------------------
  * Doakanlah mereka yang sudah dipanggil TUHAN untuk menjadi
    misionaris di antara suku-suku yang terabaikan, agar mereka dapat
    diutus ke ladang pelayanan. Meskipun ada banyak kendala, khusus
    dari segi dukungan dan kemampuan berbahasa Inggris, doakan agar
    Tuhan memberi ketabahan dan iman sehingga mereka bisa sampai ke
    ladang TUHAN dengan tidak kurang suatu apa.

  * Doakan gereja-gereja di Indonesia yang mau dengan sukacita
    mendukung, mendoakan, dan mengutus para penginjil. Diharapkan akan
    ada jauh lebih banyak gereja yang mau mengutus para penginjil
    lintas budaya!

  * Doakan Departemen Evangelisasi dan Misi YPPII, agar TUHAN
    menguatkan seluruh stafnya, khusus untuk pelayanan yang mereka
    kerjakan di kota-kota di Indonesia dan di Pilipina (bulan April).
    Doakan agar mereka terus mengutus lebih banyak tenaga lintas
    budaya ke berbagai kota dan negara yang memerlukan Injil.

  * Doakan untuk badan-badan pengutus Internasional yang menyiapkan
    tenaga untuk ladang di Asia.

  Sumber: Pokok-pokok Doa Penginjilan Sedunia dari P.D. Timotius,
          Edisi April 2002

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ DOA BAGI SUKU ~~

  SUKU BELIDE
  Suku                   : Belide
  Rumpun                 : Ogan
  Wilayah                : Sumatera
  Jumlah Penduduk        : 20.000
  Kristen yang diketahui : 0
  Persentase Kristen     : 0%
  Alkitab                : Belum
  Film Yesus             : Belum

  Suku ini terletak di propinsi Sumatera Selatan, tepatnya di
  Kabupaten Muara Enim dengan ibukotanya Muara Enim. Suku ini menetap
  sangat dekat dengan kota Prabumulih, dekat dengan aliran sungai
  Lematang. Bahasa yang mereka pakai adalah dialek dari bahasa Melayu.
  Menurut informasi yang kami dapat, belum ada orang yang menyerahkan
  dirinya untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ladang di tempat
  ini masih terbuka lebar, dan menantang kita untuk pergi memberitakan
  Kabar Baik, tentang pembebasan dalam Yesus. Siapa yang terbeban?

  POKOK DOA
  1. Berdoa untuk para murid Yesus (pendatang) yang tinggal di kota
     Sungairotan, Sukarame, Payakabung, dan Gelumbang supaya mereka
     dapat menyatakan kasih Yesus Kristus kepada orang-orang Belide.

  2. Berdoa supaya Allah membuka hati orang Belide agar siap menerima
     berita Injil. Kabar Baik yang membebaskan mereka dari dosa dan
     akibatnya. Berdoa supaya ada utusan Injil yang rindu untuk
     melayani suku ini.

  3. Berdoa supaya melalui sarana apapun Berita Injil dapat
     disampaikan dengan efektif dan menghasilkan buah yang kekal bagi
     orang Belide.

  4. Belum ada satu kitab pun yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa
     Belide. Demikian halnya dengan rekaman Injil. Doakan dalam
     mempersiapkan bahan yang bisa dipakai untuk menjangkau suku ini.

  Sumber: CD-SABDA Topik 19048

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ SURAT ANDA ~~

  Dari: Patrick Riva Widjaya <paddy_yaya@>
  >Salam damai sejahtera,
  >Saya ingin sekali mendapatkan artikel ttg pelayanan di rumah sakit.
  >Bisakah Bapak/Ibu membantu saya untuk mendapatkan artikel tersebut?
  >Atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.
  >Tuhan Yesus memberkati

  Redaksi:
  Terima kasih atas suratnya. Sebelumnya kami ingin mengetahui tentang
  pelayanan di rumah sakit yang anda maksud. Sepengetahuan kami, ada
  beberapa bentuk pelayanan di rumah sakit:
  1. pelayanan yang dilakukan tenaga medis Kristen (dokter dan
     perawat) saat merawat para pasiennya.
     [Redaksi e-JEMMi pernah menampilkan edisi mengenai pelayanan
     kesehatan. Sumber Misi dalam edisi tersebut mengulas tentang
     beberapa pelayanan kesehatan yang ternyata cukup efektif untuk
     melayani dan menolong orang-orang yang tinggal di negara-negara
     tertutup. Selain mengobati penyakit fisik yang mereka alami, para
     tenaga medis ini juga dapat sekaligus mengenalkan Yesus pada para
     penduduk melalui pekerjaan mereka. Anda dapat menyimaknya dalam
     arsip e-JEMMi di alamat:
  ==>  http://www.sabda.org/publikasi/e-jemmi/2001/11/   [v4-11/2001]]

  2. pelayanan kunjungan ke rumah sakit yang dilakukan oleh tim dari
     gereja (tim bezuk orang sakit).
  3. pelayanan pengobatan yang dilakukan oleh gereja dengan dokter/
     rumah sakit setempat.

  Para pembaca atau gereja yang memiliki pengalaman/kesaksian/artikel
  tentang pelayanan di rumah sakit, silakan membagikan dan
  mengirimkannya ke alamat: <endah@sabda.org>. Kami yakin kesaksian
  anda dapat menguatkan serta menjadi teladan bagi pembaca yang lain.
  Terima kasih.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~ URLS Edisi Ini ~~

* Baptist Press News                            http://www.bpnews.net/
* Charisma News Service                         http://www.strang.com/

_____________________________ DISCLAIMER _____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2002 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Natalia Endah S., Meilina, Heru, Jimmi, dkk.
______________________________________________________________________
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti,   kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Situs e-MISI dan e-JEMMi              http://www.sabda.org/misi/
Untuk Arsip e-JEMMi               http://www.sabda.org/publikasi/misi/
______________________________________________________________________

     "If Jesus Christ be God and died for me, no sacrifice can be
        too great for me to make for Him". (C.T. Studd -- WEC)

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org