|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/misi/2001/5 |
|
e-JEMMi edisi No. 5 Vol. 4/2001 (5-2-2001)
|
|
--------------------------------------------------------------------
Jurnal Elektronik Mingguan Misi (JEMMi) Pebruari 2001, Vol.4 No.05
--------------------------------------------------------------------
PELAYANAN LINTAS BUDAYA
SEKILAS ISI:
o [Editorial]
o [Kesaksian Misi] : Hari-hari Pertama di Tanah Perjanjian
o [Profil/Sumber Misi] : WEC International,
World and Cross Cultural Mission,
Sumber-sumber Misi, Evangelism Toolbox,
Caleb Project, Beberapa Link lembaga misi
o [Doa Bagi Misi Dunia] : Vietnam, Nigeria, Kolombia
o [Doa Bagi Indonesia] : Situasi Politik di Indonesia,
Pelayanan di Pedalaman Kalimantan,
WEC Indonesia
o [Doa Bagi Suku] : Suku Rejang (Bengkulu)
o [Dari Meja Redaksi] : Tentang Cara Bersaksi (oleh JLy)
o [Surat Anda] : Thanks buat kiriman e-JEMMi-nya
o [URLs Edisi Ini]
*************************************************************************
Anda diijinkan mengutip/meng-copy/memperbanyak semua/sebagian bahan dari
e-JEMMi (untuk warta gereja/bahan pelayanan lain) dengan syarat: harus
mencantumkan SUMBER ASLI dari masing-masing bahan dan e-JEMMi (sebagai
penerjemah/penerbit bahan-bahan tersebut dalam bahasa Indonesia). Thanks.
*************************************************************************
** EDITORIAL **
Salam dalam Kasih Kristus.
Pada perjumpaan minggu ini e-JEMMi akan menyajikan tentang pelayanan
lintas budaya. Salah satu tujuannya adalah agar kita belajar dari
pengalaman pelayan Tuhan yang lain ketika mereka ada di lapangan dan
sekaligus untuk mendukung mereka dalam doa.
Dalam kolom "Kesaksian Misi" kita akan menjumpai ringkasan surat dari
satu keluarga yang sedang melayani di sebuah negara di Asia Tengah
yang membutuhkan dukungan doa. Selain itu, akan ditampilkan juga
beberapa lembaga yang memiliki pelayanan lintas budaya yang bisa kita
dapatkan informasinya melalui Situs-situs mereka. Kemudian daftar
link yang ada dalam kolom "Sumber Misi" diharapkan dapat menambah
wawasan misi anda saat anda menjelajahi alamat-alamat tersebut.
Selamat berdoa bagi pelayanan lintas budaya dan selamat melayani,
Staf Redaksi
----------------------------------------------------------------------
** KESAKSIAN MISI **
Kisah ini merupakan ringkasan dari sebuah surat yang dikirimkan oleh
sebuah keluarga Indonesia yang dikirim sebagai misionaris ke Asia
Tengah.
HARI-HARI PERTAMA DI TANAH PERJANJIAN
=====================================
"Tanah Perjanjian" adalah sebutan untuk negara dimana Tuhan
panggil kami untuk melayani. Selama hampir 2 tahun kami bergumul
untuk Tanah Perjanjian kami, karena sangat sulit dan hampir mustahil
bagi kami untuk memasukinya. Tetapi Tuhan melakukan banyak mujizat
dalam hidup kami sepanjang 2 tahun penantian itu. FirmanNya
meneguhkan keyakinan kami bahwa ada waktunya Tuhan akan membawa kami
masuk ke negara yang telah ditunjukkanNya. Di tengah pergumulan dan
penantian yang cukup panjang akhirnya waktu Tuhan tiba. Hati kami
penuh dengan syukur ketika pesawat membawa kami menuju Tanah
Perjanjian yang Tuhan berikan. Dalam perjalanan menuju apartemen,
pikiran kami mengembara ke tempat sejuk di tanah air. Memang ada
perasaan rindu, namun kami sadar bahwa Tuhan telah memanggil kami
untuk melayani di negara lain.
Di Tanah Perjanjian, sebagai orang yang masih baru, segala
sesuatu terasa asing. Tetapi Tuhan telah menyediakan tim yang sangat
baik untuk kami. Puji Tuhan, tim sangat banyak membantu kami dalam
menyesuaikan diri di minggu-minggu pertama. Kami diperkenalkan kepada
gereja-gereja lokal dan teman-teman sekerja dari berbagai badan misi.
Selama bulan September, kami belajar bahasa Rusia. Bahasa Rusia
bukanlah bahasa nasional, tetapi kami harus mempelajarinya agar kami
dapat berkomunikasi dengan orang-orang kota. Bulan Oktober, kami
mulai belajar bahasa nasional yang sama dengan bahasa Rusia namun
intonasi, huruf dan strukturnya sangat berbeda dengan bahasa kita.
Ada sejumlah kata dalam bahasa nasional yang persis sama dengan
bahasa kita, antara lan: ayat, kabar, misal, adat, tema, dan basar.
Hal ini membuat perasaan kami semakin menyatu dengan bangsa ini.
Beberapa kali kami harus menerima ketokan pintu dengan geram,
atau harus menghadapi anak-anak muda yang suka mencari gara-gara di
pasar atau di halte bis, dan kami harus menghadapi orang-orang yang
sangat mahal senyumnya. Tetapi hati kami adalah untuk mereka.
Dari pengalaman-pengalaman tersebut, kami belajar arti
menaklukkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat (1 Petrus 5:6-11).
Kami semakin yakin bahwa untuk negara inilah kami dipanggil. Akhirnya
kami semakin percaya bahwa permulaan yang menantang dalam penantian
dan pelayanan adalah pertanda yang meneguhkan bagi pelayanan kami.
Terima kasih untuk segala doa yang dinaikkan dengan setia bagi
kami. Teruslah berdoa karena hari-hari kami masih sangat panjang.
Sumber: Buletin Terang Lintas Budaya Edisi 37, 2000
----------------------------------------------------------------------
** PROFIL/SUMBER MISI **
Bila anda ingin mengetahui tentang sumber-sumber misi yang mengulas
tentang pelayanan lintas budaya (cross-cultural), maka beberapa URL
berikut ini dapat anda kunjungi:
WEC International
==> http://www.wec-int.org/
Lembaga pionir interdenominasi yang melakukan pelayanan di banyak
negara di dunia (sekitar 60 negara), termasuk juga di Indonesia.
WEC Indonesia
==> http://www.wec-int.org/swi/swi1.htm
Beberapa bentuk Pelayanan WEC Indonesia antara lain : Penanaman
Gereja, Penginjilan, Pendidikan, Pertanian, Pendidikan umum, Anak
terlantar, Orang kecanduan, dsb. Selain itu, WEC ingin menolong Anda
dan gereja Anda untuk melibatkan diri dalam misi sedunia! Karena
itu, tiap 2 bulan sekali WEC menerbitkan buletin 'Terang Lintas
Budaya' yang berisi tentang informasi misionaris dan pekerja WEC
dari Indonesia dan negara-negara yang belum terjangkau oleh Injil
(salah satu artikelnya telah anda baca dalam kolom "Kesaksian
Misi").
[[Bagi anda yang tertarik untuk berlangganan buletin 'Terang Lintas
Budaya' (versi kertas), beritahu Endah di < endah@sabda.org >.]]
World and Cross Cultural Mission
==> http://www.sa.uca.org.au/waccm/
World and Cross Cultural Mission mengupayakan agar perspektif lintas
budaya dapat terefleksi dan dihargai dalam masyarakat Kristen.
Sumber-Sumber Misi
==> http://www.brigada.org/today/articles/webmission.html
==> http://www.brigada.org/today/articles/redemptive.html
Situs ini berisi tentang link-link utama dari dunia pelayanan misi
lintas budaya. Selain itu, terdapat juga sumber-sumber penginjilan
dalam bahasa Inggris yang mudah dipahami atau dalam bahasa-bahasa
lain dan sumber-sumber TEFL, Redemptive Analogies (URL-nya di atas)
dan Video CD untuk suku-suku terabaikan.
[[BRIGADA juga punya buletin online via email (dalam bahasa Inggris)
Informasi selanjutnya, kirimkan email ke < endah@sabda.org >.]]
Evangelism Toolbox
==> http://www.evangelismtoolbox.com/
Sumber-sumber misi yang sangat bagus untuk penginjilan.
Caleb Project
==> http://www.calebproject.org/
Lembaga pelayanan yang menolong gereja-gereja dan juga kelompok-
kelompok di US untuk menggenapi Amanat Agung.
Link dari beberapa sumber misi yang juga bergerak dalam pelayanan
lintas budaya :
Adopt-A-People Clearinghouse
http://www.aapc.net/index.htm
Missions Atlas Project
http://www.worldmap.org/
AD2000 Movement
http://www.ad2000.org/
Overseas Mission (OM)
http://www.om.org/
Youth With A Mission (YWAM)
http://www.ywam.org/
----------------------------------------------------------------------
** DOA BAGI MISI DUNIA **
V I E T N A M
Menteri Urusan Agama Vietnam dan World Evangelical Fellowship (WEF)
setuju untuk memantau kebebasan beragama di Vietnam. Tanggal 4 - 9
Desember yang lalu Direktur Komisi Kebebasan Agama WEF, Johan
Candelin, bertemu di Vietnam dengan Menteri Urusan Agama, Kantor
Urusan Agama, Menteri Luar Negeri, dan perwakilan-perwakilan dari
anggota Parlemen. Candelin menyatakan, "Saya sangat gembira dengan
pertemuan tingkat tinggi yang diadakan oleh pemerintah Vietnam.
Karena pembicaraan diselenggarakan dalam suasana yang baik dan
teratur dan saya mengusulkan adanya pertemuan rutin dengan para
pejabat tinggi, mereka menyetujuinya. Saya pikir sangatlah penting
untuk berbagi informasi mengenai agama Kristen Protestan dengan
mereka yang terlibat dengan urusan agama atas nama pemerintah
Vietnam." Undang-undang agama baru berada di bawah pengawasan
Parlemen Vietnam dan satu konstitusi baru bagi Gereja Injili di
Vietnam Selatan kemungkinan disetujui.
Sumber: World Evangelical Fellowship, Januari 2001
* Bersyukur kepada Allah atas anugrahNya sehingga pertemuan tersebut
dapat berlangsung dengan baik. Doakan kelanjutan dari pertemuan
itu.
* Berdoa juga agar konstitusi baru bagi Gereja Injili di Vietnam
Selatan benar-benar disetujui.
N I G E R I A
Perusakan sebuah gereja di wilayah Naibawa dari kota Kano merupakan
satu dari banyak kasus mengenai kekerasan dan penganiayaan terhadap
komunitas Kristen yang dilaporkan sejak berlakunya Undang-Undang
Islam, atau "sharia", di Kano, Nigeria Utara. Pemimpin gereja
mengatakan bahwa ada penganiayaan, diskriminasi dan penipuan yang
dilakukan secara sistematis oleh pejabat negara yang bersemangat dan
fanatik. Gereja telah hidup damai dengan tetangga Muslimnya selama
lebih dari 20 tahun, ketika pemerintah menarik kembali Undang-undang
pemilikan gereja.
Sumber: World Evangelical Fellowship, Januari 2001
* Doakan agar kehidupan damai yang pernah ada di Nigeria dapat
dipulihkan lagi.
* Khusus untuk para pejabat negara, agar mereka memiliki hati yang
takut akan Tuhan dan dapat memerintah dengan adil.
K O L O M B I A
Dua tahun yang lalu, lebih dari 50 jemaat gereja 'Christian and
Missionary Alliance' menetap di Buenaventura untuk merintis
berdirinya sebuah gereja. Para jemaat baru tidak mau membuang
waktu, mereka bergerak mencari jiwa-jiwa baru. Menurut Fred Smith,
direktur regional untuk Amerika Latin, "Mereka memiliki semangat
penginjilan untuk memenangkan tetangga mereka dan membawanya kepada
Yesus." Jumlah jemaat gereja terus bertambah. Dalam 6 bulan pertama
hanya ada 250 jemaat dan sekarang gereja ini telah memiliki lebih
dari 3000 jemaat. Perang sipil yang menghancurkan Kolombia dan
melibatkan pasukan pemerintah, teroris dan milisi pribadi, tidak
dapat menghambat pertumbuhan pelayanan ini. Respon-respon yang
sangat besar terhadap Injil selama masa-masa kritis ini memacu
gereja nasional dan lembaga misi untuk meneruskan kegiatan mereka
dalam menuai tuaian.
Sumber: What In the World is God doing ...? January 2001
* Berdoa agar semangat untuk memberitakan Kabar Baik ini terus
berkobar dalam diri jemaat di Kolombia.
* Penggembalaan untuk jiwa-jiwa baru juga semakin ditingkatkan
sehingga iman mereka dapat bertumbuh.
----------------------------------------------------------------------
** DOA BAGI INDONESIA **
Situasi Politik di Indonesia
----------------------------
* Dengan semakin memanasnya situasi keadaan politik di Indonesia,
dan maraknya demo antara yang anti dan pro Gus Dur, marilah kita
berdoa agar demo berjalan dengan tertib dan tidak mengganggu
keamanan masyarakat setempat.
* Doakan agar para pemimpin politik dapat berpegang pada komitmen
untuk setia kepada kebenaran dan kejujuran serta takut akan Tuhan.
Pelayanan di Pedalaman Kalimantan
---------------------------------
* Secara khusus kami mohon dukungan doa untuk pelayanan kepada
suku-suku terabaikan di Kalimantan sebab biayanya sangat banyak.
* Juga, tersedianya beberapa kebutuhan terutama LCD-Projector
sehingga bisa memutar film-film rohani di tengah lapangan ataupun
di rumah-rumah.
(Kiriman dari Bp. Petrus Satian)
Dari WEC Indonesia
------------------
* Berdoa bagi gereja-gereja di Indonesia agar mereka mengerti apa
artinya melibatkan diri dalam kegiatan misi sedunia dan
mendukung para misionaris.
* Seorang misionaris yang akan diutus ke Kupang.
----------------------------------------------------------------------
** DOA BAGI SUKU **
SUKU REJANG (Bengkulu)
===========
Populasi : 500.000 jiwa
Bahasa : Rejang
Agama Mayoritas : Islam
Anggota Gereja : 47 (0,01%)
Alkitab dalam bahasa Rejang : Tidak Ada
Film Yesus dalam bahasa Rejang : Tidak Ada
Program penginjilan radio dalam bahasa Rejang : Tidak Ada
Suku Rejang tinggal di pulau Sumatera, terutama di propinsi
Bengkulu dan Sumatera Selatan. Umumnya mereka tinggal di daerah yang
dingin yaitu di pegunungan Bukit Barisan. Sebagian besar daerah
orang Rejang masih berhutan lebat. Bunga Reflesia Arnoldy dan bunga
anggrek liar terdapat juga di sini.
Mata pencaharian utama suku Rejang adalah bercocok tanam.
Usaha lainnya adalah: peternakan, pertukangan kayu, penebangan kayu,
menangkap ikan di sungai, penyadapan karet, atau bekerja di
perkebunan dan pengolahan kayu. Mereka juga melakukan penggalian
batu bara, perak, emas, timah, seng, tembaga dan belerang yang masih
dikerjakan secara tradisional.
Pola pemukiman orang Rejang adalah rumah panggung di atas
tiang-tiang setinggi 1,5 - 2 meter di atas permukaan tanah. Desa
orang Rejang disebut juga Marga. Ini merupakan daerah administratif
pemerintah yang dikepalai oleh seorang Ginde (pemimpin tradisional),
yang dibantu oleh seorang Penggao. Dalam adat orang Rejang pegawai
pemerintah juga merupakan pemimpin tradisional, yang juga disebut
sebagai raja penghulu. Selain itu ada orang yang dianggap sesepuh
desa yang biasa disebut Tua Dusun. Orang Rejang menyebutnya
Tuai-kutai, seorang persona grata, seorang penasehat, dan selalu
ditunjuk sebagai pemimpin tertua dalam upacara-upacara tradisional.
Sebagian besar orang Rejang beragama Islam. Namun demikian
kepercayaan animisme masih menjadi bagian integral dari kepercayaan
dan kebiasaan hidup orang Rejang.
Tingkat pengangguran di sini cukup tinggi. Banyak anak muda yang
tidak melanjutkan sekolah serta mengalami kesulitan untuk mendapatkan
pekerjaan karena kurang ketrampilan. Mereka membutuhkan pelatihan
khusus dan lembaga-lembaga pendidikan informal dengan biaya yang bisa
terjangkau oleh mereka. Selain itu guru-guru agama Kristen juga
diperlukan di sini untuk mengajar agama Kristen bagi anak-anak
Kristen yang belajar di sekolah negeri.
POKOK DOA
---------
1. Berdoa khusus untuk 47 orang yang telah mengenal Kristus, agar
iman mereka semakin bertumbuh. Doakan supaya mereka dapat menjadi
saksi-saksiNya di tengah-tengah lingkungan mereka.
2. Doakan adanya lembaga-lembaga pendidikan informal dan pelatihan
khusus dengan biaya yang bisa terjangkau oleh anak-anak muda
Rejang, sehingga dapat menolong mereka untuk mendapatkan
pekerjaan.
3. Ada guru-guru agama Kristen yang terbeban dan bersedia mengajar
anak-anak Kristen Rejang yang belajar di sekolah negeri.
Sumber: CD-ROM SABDA
----------------------------------------------------------------------
** DARI MEJA REDAKSI **
Tentang Cara Bersaksi
=====================
Harapan kami, sharing tentang "Cara Bersaksi" yang diceritakan dalam
email berikut ini dapat juga memberikan gambaran, sekaligus menolong
dan mendorong kita untuk berani/senang bersaksi!
Dari: JLy
>Dear Friends,
...
>Steve Sjogren dalam CONSPIRACY OF KINDNESS menuliskan "Kristen dan
>non-Kristen memiliki satu persamaan: sama-sama tidak suka
>'penginjilan'."
>Saya merasa hal ini berawal dari kebiasaan bersaksi secara langsung/
>terpaksa yang telah muncul selama beberapa tahun ini. Mungkin secara
>tidak sadar kita mulai berfikir bahwa bersaksi secara pribadi adalah
>menceritakan tentang "Empat Hukum Rohani" atau bahan lain yang sama
>intinya di setiap kesempatan dan mengajak/memaksa orang berdoa
>langsung untuk 'menerima Kristus' pada saat itu.
>"Helen", seorang jemaat yang taat di gereja kami, baru-baru ini
>berkata, "Saya tidak cukup berani untuk melakukannya". Sama seperti
>Helen, kebanyakan dari kita (begitu juga dengan orang-orang yang
>belum diselamatkan) tidak merasa nyaman/enak dengan cara pendekatan
>tersebut. Jadi, kita akan jarang atau bahkan tidak akan pernah
>bersaksi sama sekali.
>Ada peneliti/penulis lain memberikan gambaran yang lebih positif!
>Pelayanan outreach dari "Hope Chapel" di Kaneohe, Hawai, misalnya,
>secara jelas menggambarkan bahwa 'prinsip pendekatan yang tepat'
>digunakan dalam bersaksi tidak hanya sesuai dengan kepribadian/sifat
>dan bakat/karunia yang dimiliki oleh hampir semua orang Kristen,
>namun juga akan sangat produktif/berhasil.
>Pernyataan seorang pendeta saat melihat jemaat gerejanya bertumbuh
>mulai dari 12 jemaat di tahun 1971 menjadi lebih dari 20.000 jemaat
>yang tersebar dalam 200 lebih gereja di tahun 1998, adalah
> "Satu faktor kesuksesan kami adalah keyakinan bahwa penginjilan
> bukanlah peristiwa instan, tetapi lebih merupakan "proses yang
> dialami oleh orang yang belum mengenal Yesus untuk belajar
> mengikut Yesus". Jemaat kami senang sekali untuk mengenalkan
> sesama kepada Yesus setahap demi setahap."
--cut--
>Saya masih sedang mempelajari kehidupan Yesus dan bagaimana Dia
>berhubungan dengan setiap individu semenjak saya S2. Satu hal
>yang saya yakin bahwa Yesus tidak pernah, dan tidak akan pernah,
>menggunakan pendekatan secara 'terpaksa'. Jika kita hanya dapat
>belajar untuk membawa dan mengenalkan orang pada Kristus setahap
>demi setahap, tanpa paksaan, maka kita semua merasa lebih senang,
>lebih sedikit merasa bersalah dan akan membawa lebih banyak orang
>kepada Yesus.
>Tuhan memberkati
>JLy
----------------------------------------------------------------------
** SURAT ANDA **
Dari: Pommy Phang <ppommy@>
>Dear Endah,
>Thanks berat buat kiriman email yang berupa informasi untuk kerajaan
>Allah di dunia. Saya sangat setuju dengan perkabaran Injil melalui
>Teknologi Internet. Kami juga melakukan PI dengan cara langsung
>mengirimkan kepada mereka dengan artikel2 kesaksian saudara seiman.
>Kadang2 kami melakukan secara random sehingga kadang2 juga ditolak.
>Saya pribadi sering kali melakukan dengan memilih artikel2 tertentu
>dan memilih secara baik dengan memperhatikan calon penerima artikel
>saya itu, backgroundnya, taraf pendidikannya serta kesukaannya.
>Oh...ya sebelum mengakhiri surat saya ini, bolehkah saya mengetahui
>siapakah yang mengetahui alamat email saya sehingga e-ikan-misi
>dapat mengirimkan artikel pada saya, adakah teman2 baik saya yang
>juga bekerja di pelayanan ini?
>Terima Kasih. Tuhan Memberkati!
>Selamat melayani!
>pommy
Redaksi: Jika ada kesaksian-kesaksian pelayanan di ladang Tuhan yang
sesuai dengan visi dan misi e-JEMMi, anda juga bisa kirimkan ke kami
untuk dapat dimuat (mohon dicantumkan sumber dari mana anda
mendapatkan). Kami yakin hal ini juga bisa menjadi berkat. Atau anda
bisa kirimkan alamat e-mail teman-teman anda yang rindu untuk
dikuatkan imannya dan rindu untuk berdoa bagi pelayanan Tuhan, maka
kami bisa mengirimkan e-JEMMi secara rutin kepada mereka.
Anda menerima e-JEMMi bisa dari beberapa cara, salah satunya mungkin
teman anda telah mengirimkan alamat anda kepada kami untuk
mencantumkan anda sebagai pelanggan publikasi e-JEMMi.
----------------------------------------------------------------------
** URLS Edisi Ini **
* WHAT IN THE WORLD... http://www.egroups.com/messages/whatintheworld
* World Evangelical Fellowship http://www.worldevangelical.org
_____________________________ DISCLAIMER _____________________________
Bahan-bahan dalam e-JEMMi disadur dengan izin dari macam-macam pihak.
Copyright(c) 2001 oleh e-JEMMi/e-MISI --- diterbitkan: YLSA dan I-KAN
______________________________________________________________________
Pertanyaan, tanggapan, saran dan kontribusi bahan dapat anda kirimkan:
Kepala Redaksi --- Natalia Endah S. <owner-i-kan-misi-JEMMi@xc.org>,
atau Staf e-MISI dan Staf Redaksi <owner-i-kan-misi@xc.org>
Staf Redaksi: Rudy Kurniadi, Natalia Endah S., Tabita Rini Utami, dkk.
______________________________________________________________________
Situs Web e-MISI/e-JEMMi (Arsip/Link/dll): http://www.sabda.org/misi/
Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: subscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk berhenti, kirim email kosong ke: unsubscribe-i-kan-misi@xc.org
Untuk Arsip ... http://www.sabda.org/misi/e-jemmi/
______________________________________________________________________
"Karena Yesus Kristus adalah Allah dan telah mati bagiku, maka tidak
ada pengorbanan yang terlalu besar untuk kupersembahkan bagi-Nya."
(Motto WEC Indonesia)
_I-KAN_________________________________________________________e-MISI_
'Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata:
"Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?"
Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"' (Yesaya 6:8)
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |