Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/337

KISAH edisi 337 (24-7-2013)

Dalam Nama Tuhan Yesus Ada Kesembuhan

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 337, 24 Juli 2013

KISAH -- Dalam Nama Tuhan Yesus Ada Kesembuhan
Edisi 337, 24 Juli 2013

Shalom,

Setiap orang pasti pernah mengalami masalah, baik yang berhubungan 
dengan ekonomi, keluarga, cinta, penyakit, ataupun hal yang lain. 
Anak-anak Tuhan juga bukan merupakan perkecualian, mereka pun sering 
dilanda masalah-masalah besar. Namun, orang-orang yang percaya pada 
kuasa Yesus pasti akan menanggapi setiap masalah yang dihadapi dengan 
baik. Mereka biasanya tidak akan merasa kecewa atas masalah yang Tuhan 
izinkan terjadi, tetapi akan terus belajar berharap dan mengandalkan 
Yesus.

Dalam edisi KISAH kali ini, kami sajikan sebuah kesaksian yang akan 
menolong kita untuk tetap setia dan mengandalkan Yesus dalam segala 
persoalan yang ada. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi KISAH,
Doni K.
< http://kesaksian.sabda.org/ >


               DALAM NAMA TUHAN YESUS ADA KESEMBUHAN

Saya menghubungi Ibu Ira Koeswandi, tetapi nadanya sibuk terus. Jadi, 
saya putuskan untuk mengirimkan lembaran pengisian naskah buku ini 
kepadanya. Sore harinya, saya mendapat sms bahwa Ibu Ira dengan senang 
hati akan ikut ambil bagian dalam menuliskan kesaksian hidupnya.

Kejadian ini terjadi pada Februari 2004. Pada waktu itu, kami 
sekeluarga baru pulang berlibur dari Jakarta. Sesampainya di rumah, 
Edo muntah-muntah dan diare terus-menerus. Kami sangat kaget karena 
saat di Jakarta, ia tidak sakit apa pun. Kami segera memberinya obat 
diare dengan harapan diare akan berhenti, dan keesokan harinya baru 
akan kami bawa ke dokter. Namun, jauh dari harapan kami, malam itu 
diare Edo tidak berhenti. Padahal, dokter keluarga kami sudah tutup. 
Mama saya datang ke rumah kami malam itu, dan setelah berunding 
bersama, kami sepakat untuk membawa Edo ke rumah sakit.

Di rumah sakit, kami meminta agar Edo segera diinfus. Apa yang 
terjadi? Bukannya segera menangani anak kami, mereka justru mengurusi 
masalah administrasi. Kami melihat Edo semakin lemas. Kami sempat 
bersitegang. Lebih parahnya lagi, tidak ada dokter yang dapat 
menangani Edo! Hanya perawat yang sedang jaga malam saja yang dapat 
merawat Edo. Infus yang berusaha dipasang pun tidak dapat berjalan 
dengan lurus. Beberapa kali jarum disuntikkan, tetapi tidak berhasil 
sehingga venanya pecah. Saya sangat tidak tega melihat Edo ditusuk 
berulang-ulang. Papanyalah yang akhirnya menunggui Edo.

Tidak lama berada di luar, perawat memanggil saya untuk masuk ke 
ruangan tempat Edo berada, agar dapat menenangkan Edo. Saya melihat 
papanya terduduk lemas, menangis di bawah tempat tidur. Saya mulai 
menyadari bahwa saya harus lebih kuat! Saya segera berdoa dengan tiada 
henti di telinga Edo. Kemudian, kami bertiga, saya, papanya, dan mama 
saya, berdoa dengan suara keras "Dalam Nama Tuhan Yesus infusnya 
masuk. Dalam Nama Tuhan Yesus, Edo pulih, Edo sembuh." Kami 
mengucapkan doa ini berulang-ulang, dan tiba-tiba perawat berkata, 
"Tenang Bu, Tenang Bu, infusnya sudah berhasil masuk." Kami langsung 
berteriak "PUJI TUHAN!"

Perawat mengatakan bahwa suntikkan ke tujuh di kakilah yang berhasil 
diinfus. Akhirnya, Edo bisa tertidur, meskipun kami tetap terjaga dan 
tidak tidur untuk mengawasinya. Doa-doa terus saja kami panjatkan. 
Setelah dirawat selama tiga hari di rumah sakit, akhirnya Edo kami 
bawa pulang dan menjalani perawatan pemulihan di rumah. Tidak memakan 
waktu yang lama, Edo telah pulih sepenuhnya.

Dari peristiwa ini, kami menjadi sangat diyakinkan bahwa di tengah-
tengah ketidakberdayaan kita, di saat kita tidak bisa bergantung pada 
orang lain (dalam kasus ini, bahwa tidak ada dokter yang `capable`), 
kuasa Tuhan dinyatakan. Pertolongan Tuhan Yesus yang ajaib tidak 
pernah terlambat sedikit pun asalkan kita berdoa dan berharap 
sepenuhnya hanya kepada-Nya.

Semoga kesaksian keluarga kami ini juga menguatkan iman saudara-
saudara seiman sekalian.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Apakah Tuhan Masih Bekerja Saat Ini?
Penulis: Bapak dan Ibu Koeswandi
Penerbit: GUPDI Jemaat Pasar Legi, Solo
Halaman: 21 -- 22


POKOK DOA

1. Berdoalah kepada Tuhan Yesus untuk setiap orang yang percaya kepada 
Yesus agar hidupnya senantiasa menaruh harapan pada Tuhan dan 
mengandalkan Dia dalam setiap situasi.

2. Mari berdoa kepada Tuhan Yesus untuk setiap rumah sakit yang ada di 
negeri ini agar mereka dapat lebih maksimal dalam menolong pasien yang 
datang untuk berobat.

3. Berdoa untuk orang-orang Kristen yang sedang mengalami masalah 
sehubungan dengan kesehatan supaya mereka juga tetap setia, sabar, dan 
berserah kepada Tuhan.


"Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, 
maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu 
             juga anaknya sembuh." (Matius 15:28) 
          < http://alkitab.sabda.org/?matius15:28 >


STOP PRESS: APLIKASI ANDROID E-RENUNGAN PSM (PAGI, SIANG, MALAM)

Telah hadir! Aplikasi "e-Renungan PSM (Harian)" dari Yayasan Lembaga 
SABDA bagi para pengguna "handphone" Android. Aplikasi "e-Renungan PSM 
(Harian)" menyediakan tiga bacaan renungan Kristen setiap hari (untuk 
renungan pagi, siang, dan malam) sehingga setiap waktu Anda dapat 
selalu diisi dengan kebenaran firman Tuhan. "e-Renungan PSM (Harian)" 
dilengkapi juga dengan fitur notifikasi yang dapat diatur sendiri, 
yang akan mengingatkan Anda untuk menikmati firman Tuhan melalui 
renungan pagi, siang, dan malam!

Segera "download" aplikasi ini melalui "Play Store" secara gratis! 
Selamat bertumbuh di dalam pengenalan akan Kristus melalui "e-Renungan 
PSM (Harian)"!

--> https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.renunganpsm


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Doni K., Bayu dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org