Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/125

KISAH edisi 125 (1-6-2009)

Tiongkok: Me Ling

_____________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)____________
                        Edisi 125; 1 Juni 2009

PENGANTAR

  Kisah perjuangan orang percaya yang mempertahankan imannya kepada 
  Kristus di negara yang menentang kekristenan, merupakan kisah yang 
  sangat luar biasa memberkati dan menguatkan banyak orang percaya di 
  mana pun mereka berada. Bagaimana tidak, kesaksian hidup mereka 
  merupakan penggenapan dari apa yang telah dinubuatkan di dalam 
  Alkitab, di mana kita melihat bahwa meskipun terus menghadapi 
  tekanan dan ancaman, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka 
  untuk terus memberitakan Kabar Baik kepada mereka yang terhilang.

  Melalui kesaksian ini, kita akan melihat bersama-sama bagaimana
  Tuhan yang merupakan sumber kekuatan setiap orang percaya melindungi
  anak-anak-Nya yang sedang dalam perjuangan iman. Kiranya menjadi
  berkat bagi kita semua.

  Staf Redaksi KISAH,
  Tatik Wahyuningsih
  http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
  http://kekal.sabda.org/

______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                           TIONGKOK: ME LING

  "Saya menyucikan hati saya dari rasa takut akan manusia, dan saya
  belajar untuk melihat Allah."

  Me Ling masih muda ketika dia ditangkap karena aktivitas 
  kekristenannya di negara komunis Tiongkok. Selama diinterogasi, polisi 
  menyiksanya untuk memaksanya mengkhianati teman-temannya di gereja 
  bawah tanah.

  Pada awalnya Me Ling merasa ketakutan dan merasa tidak dapat melihat 
  tujuan Allah menempatkannya di tempat yang mengerikan itu. Tapi 
  kemudian dia teringat ajaran pendetanya yang mengatakan, 
  "Penderitaan yang sesungguhnya hanya berlangsung 1 menit, dan 
  kemudian kita akan hidup dalam kekekalan bersama Juru Selamat kita."

  Ketika ditanya bagaimana ia dapat bertahan selama masa-masa yang 
  mengerikan itu, dia menjawab, "Ketika menutup mata, saya tidak dapat 
  melihat wajah-wajah manusia yang penuh kemarahan atau alat-alat yang 
  mereka gunakan untuk menyiksa. Saya terus mengulang janji Allah 
  dalam hati: "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka 
  akan melihat Allah" (Matius 5:8). Saya juga belajar bahwa ketika 
  menyucikan hati dari rasa takut akan manusia, saya belajar untuk 
  benar-benar melihat Allah. Saya belajar dari keberanian mereka yang 
  sudah lama pergi dan memfokuskan diri pada-Nya sampai segala sesuatu 
  menjadi pudar. Ketika petugas mengetahui cara saya bertahan, mereka 
  membuka mata saya secara paksa dengan menggunakan isolasi. Tapi 
  mereka terlambat karena saya sudah dapat melihat visi itu."

  Kita mengagumi orang-orang yang pekerjaannya membutuhkan konsentrasi 
  dan fokus yang tinggi. Ahli bedah syaraf yang terlatih, atlet 
  olimpiade, dan para visioner memunyai satu kesamaan: mereka sangat 
  fokus. Disiplin untuk dapat fokus melebihi kecerdasan, daya tahan 
  atletik, atau pun karisma. Tanpa fokus, orang-orang tersebut 
  hanyalah cerdas, atletik, atau menarik. Kemampuan mereka untuk fokus 
  memunyai peran yang besar bagi kesuksesan mereka. Mengembangkan 
  fokus pada hal-hal jasmaniah dapat mendatangkan sukses jasmaniah, 
  tapi bagaimana dengan fokus pada kekekalan? Jika Anda hanya fokus 
  pada hal-hal sementara di dunia ini, Anda tidak akan dapat mencapai 
  tujuan. Apakah yang dapat Anda lakukan hari ini agar Anda dapat 
  fokus pada Kristus dan pada penyebaran Berita Baik-Nya?

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Devosi Total
  Judul asli buku: Extreme Devotion
  Penulis: The Voice of the Martyrs
  Penerjemah: Fintawati Rahardjo dan Ivan Haryanto
  Penerbit: Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005
  Halaman: 115

______________________________________________________________________
  Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (Kolose 3:2)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+3:2 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Berdoalah bagi orang-orang percaya di Tiongkok, agar Tuhan memberi
     kekuatan dan melindungi mereka dari tindakan anarkis yang 
     dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.

  2. Biarlah terus terjadi pertumbuhan gereja di tengah-tengah tekanan
     yang semakin berat tersebut. Berdoa agar Tuhan memampukan 
     gereja-Nya untuk terus menjadi kesaksian dan berkat di Tiongkok. 
     Berdoa juga untuk kedewasaan rohani umat percaya di Tiongkok, agar 
     pengenalan mereka akan Kristus semakin bertumbuh dan Tuhan 
     memampukan mereka untuk menjangkau mereka yang belum percaya dan 
     memuridkan para petobat baru.

  3. Berdoa untuk aparat pemerintah di Tiongkok, agar lebih memerhatikan
     keberadaan orang percaya di sana, tidak menghalangi mereka dalam
     melaksanakan ibadah, serta memberikan perlindungan hukum bagi
     orang percaya.

______________________________________________________________________
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c)2009 YLSA
YLSA -- http://ylsa.sabda.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org