Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/361

KISAH edisi 361 (19-2-2014)

Biografi Singkat Pdt. Dr. Stephen Tong

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                     Edisi 361, 19 Februari 2014

KISAH -- Biografi Singkat Pdt. Dr. Stephen Tong
Edisi 361, 19 Februari 2014

Shalom,

Allah menciptakan manusia dengan sebuah tujuan yang mulia. Allah telah
merencanakan segala sesuatu dalam diri manusia, jauh sebelum dunia
dijadikan. Demikian juga dalam panggilan mengikut Yesus. Mengikut
Yesus adalah sebuah kesempatan yang luar biasa, Yesus sebenarnya
memanggil semua orang untuk mengikuti Dia. Sayangnya, tidak semua
orang merespons panggilan tersebut. Itulah sebabnya, Alkitab berkata,
"Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih". Setiap orang,
dengan cara yang berbeda-beda, telah dipanggil untuk menjadi murid dan
saksi Kristus yang setia. Adakah kita termasuk di dalamnya? Dan,
merespons panggilan tersebut dalam hidup kita? Mari kita renungkan
makna panggilan dalam hidup kita dan biarlah kita menjadi saksi
Kristus yang setia.

Redaksi Tamu KISAH,
Amidya
< http://kesaksian.sabda.org/ >


          BIOGRAFI SINGKAT PDT. DR. STEPHEN TONG

Pdt. Dr. Stephen Tong lahir di Xia Men, Provinsi Fu Jian, Tiongkok,
pada tahun 1940. Ayahnya meninggal semasa Perang Dunia II, saat beliau
baru berusia tiga tahun. Pada tahun 1949, ibunya membawa beliau dan
saudara-saudaranya pindah ke Surabaya, Indonesia. Beliau menyelesaikan
pendidikan Dasar di SD Min Guang Surabaya, dan lulus SMA di Chung Hwa
High School, Surabaya, pada tahun 1958. Dari tahun 1957 sampai 1960,
beliau mengajar di sekolah Zhong Guo Nui Xue dan di sekolah malam Yi
Xing.

Ketika berusia tujuh belas tahun, beliau menerima Tuhan Yesus dan
menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan dalam KKR yang dipimpin oleh Pdt.
Dr. Andrew Gih. Tahun 1960, beliau belajar teologi di Madrasah Alkitab
Asia Tenggara (sekarang SAAT) Malang. Setelah tamat, selama 25 tahun
(1964 -- 1988) beliau mengajar teologi dan filsafat di seminari
tersebut. Selain menjabat sebagai dosen SAAT, pada periode tersebut
beliau juga melayani di T.H.K.T.K.H/GKT-Fuchow Kuoya Surabaya
(sekarang GKA Gloria) sebagai penginjil tetap setiap akhir minggu,
yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, selama lima belas tahun (1964 --
1979). Beliau juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas, yaitu
China Graduate School of Theology di Hong Kong (1975), China
Evangelical Seminary di Taiwan (1976), Trinity College di Singapura
(1980) dan memberikan ceramah-ceramah di beberapa tempat seperti
Westminster Theological Seminary, Philadelphia, USA, dan Regent
College, Canada.

Pada tahun 1985, beliau menerima gelar kehormatan, yaitu Doctorate in
Leadership in Christian Evangelism dari La Madrid International
Academy of Leadership di Manila, kemudian Doctor of Divinity dari
Westminster Theological Seminar, Philadelphia, Amerika Serikat pada
tahun 2008 -- penghormatan tertinggi yang pernah diberikan oleh
Westminster Theological Seminary kepada hamba Tuhan keturunan
Tionghoa.

Beliau juga menerima undangan memimpin KKR di berbagai kota di
Indonesia. Sejak tahun 1968, beliau telah menerima undangan memimpin
KKR dari mancanegara, meliputi Eropa, Amerika, Australia, Jepang, Hong
Kong, Taiwan, Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapura, dll..
Pada tahun 1974, beliau mulai mengadakan seminar-seminar di Surabaya
untuk memberikan pengertian doktrinal yang benar bagi gereja-gereja di
Indonesia.

Demi pekabaran Injil, pada tahun 1978, beliau bersama Dr. Jahja Ling
mendirikan Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI)
dengan mengadakan KKR setiap tahun di berbagai kota di dunia. Di
samping melayani di berbagai pelosok daerah, beliau juga menjangkau
pendengar intelektual di berbagai universitas terkemuka di dunia
(Harvard University, Berkeley University, Stanford University, Boston
University, Columbia University, Yale University, dll.). Beliau pernah
menjadi pembicara utama pada kongres-kongres internasional seperti
International Prayer Assembly (1985), Leadership Seminar di Amsterdam
(1986), Laussane Congress II (1989), dan berkhotbah di kebaktian
penutupan World Reformed Fellowship (April 2006). Beliau juga duduk
sebagai anggota Komisi Theologi dari World Reformed Fellowship (WRF)
yang merancang Reformed Confession of Faith abad 21.

Tuhan memberkati pelayanan beliau secara luar biasa. Tahap demi tahap,
Tuhan membukakan jalan bagi beliau untuk mendirikan Gereja Reformed
Injili Indonesia (GRII) pada tahun 1989. Sebelum mendirikan GRII,
beliau aktif mengadakan seminar besar, yaitu Seminar Pembinaan Iman
Kristen (SPIK) yang dimulai di Jakarta pada 1984. Kemudian, beliau
mendirikan Lembaga Reformed Injili Indonesia (LRII) pada 1986. Tahun
1990, beliau mendirikan Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili
Indonesia (STT-RII). Pada tahun 1996, beliau mendirikan Reformed
Insitute for Chistianity, Washington DC, dan pada tahun 1998,
mendirikan Institut Reformed di Jakarta. Beliau masih menjabat sebagai
rektor dari kedua institusi terakhir ini.

Sejak tahun 2000 hingga sekarang, setiap minggu Pdt. Dr. Stephen Tong
berkeliling ke lima negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong,
Taiwan) dengan tidak mengenal lelah untuk melayani sekitar 6.000
pendengar. Khotbahnya telah dibukukan menjadi lebih dari 75 judul
buku, dan direkam dalam bentuk kaset, VCD, dan DVD yang telah
memengaruhi kekristenan di Indonesia dan kalangan orang Tionghoa di
seluruh dunia. Beliau adalah pendeta Tionghoa dengan pendengar
terbanyak sepanjang sejarah, sejumlah lebih dari 30 juta orang, dengan
rekor khotbah mencapai 33.000 kali, keliling dunia lebih dari 100
kali. Maka, beliau dijuluki "Billy Graham Oriental" dan pengkhotbah
paling berpengaruh setelah Dr. John Sung.

Untuk mendukung tersedianya literatur theologi Reformed dalam
Indonesia, beliau juga mendirikan Lembaga Penerbitan Momentum. Selain
menerbitkan buku-buku yang ditranskrip dari khotbah dan seminar Pdt.
Dr. Stephen Tong dan beberapa hamba Tuhan GRII lainnya, Penerbit
Momentum juga menerjemahkan banyak buku Reformed dari bahasa Inggris
ke dalam bahasa Indonesia.

Kerinduan beliau untuk memuliakan nama Allah tidak terbatas hanya pada
penginjilan saja, tetapi juga dalam mandat budaya. Beliau mendirikan
Jakarta Oratorio Society (JOS) pada 1987, untuk memberikan pendidikan
mengenai musik-musik yang berkualitas. Pekerjaan dalam mandat budaya
juga diteruskan beliau dalam bidang arsitektur dengan merancang
beberapa gedung seperti aula SAAT dan beberapa gedung lainnya,
termasuk karya besarnya (masterpiece), yaitu Reformed Millenium Center
Indonesia yang didirikan sejak 2006 dan diresmikan pada 2008.

Beliau juga mendirikan Reformed Center for Religion and Society (RCRS)
tahun 2006, yang menjalankan mandat budaya menyuarakan peringatan
Tuhan untuk menjadi hati nurani masyarakat. Tahun 2009, beliau
mendirikan Aula Simphonia Orchestra Jakarta (ASJ), untuk mendidik
zaman ini dengan musik yang bermutu. Beliau juga berperan sebagai
Music Director, dan pada waktu-waktu tertentu beliau sendiri menjadi
konduktor konser. Selanjutnya, untuk pendidikan generasi penerus
bangsa yang berilmu dan berkarakter kristiani, beliau mendirikan
Sekolah Kristen Calvin pada tahun 2008. Sebuah Museum sedang
dipersiapkan dan diharapkan bisa diresmikan pada tahun 2011. Museum
ini akan menjadi tempat pendidikan kebudayaan yang diisi oleh koleksi
barang-barang antik yang sangat bernilai, yang beliau kumpulkan
berpuluh-puluh tahun dari seluruh dunia, untuk menjadi sebuah warisan
budaya bagi bangsa Indonesia.

Selama pelayanannya, lebih dari tiga ratus ribu orang telah
menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan dalam KKR beliau. Hingga kini,
lebih dari 2.000 orang hamba Tuhan, baik di dalam maupun di luar
negeri, yang pernah dididik di bawah pimpinan beliau. Hingga kini, di
usia yang ke-70, Pdt. Dr. Stephen Tong masih berkhotbah dan memimpin
puluhan KKR di berbagai penjuru dunia, dan mencapai puluhan ribu
pendengar.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: 70 Years of Blessing
Penulis   : Benjamin Intan & Jessy Siswanto
Penerbit  : Penerbit Momentum, Surabaya
Halaman   : 8 -- 10


POKOK DOA

1. Mengucap syukur kepada Tuhan yang sudah memanggil hamba-hamba Tuhan
   seperti Pdt. Dr. Stephen Tong untuk bekerja bagi-Nya, membawa
   banyak jiwa datang kepada Kristus.

2. Berdoalah untuk setiap rencana pelayanan yang sudah disusun
   sepanjang tahun 2014 ini. Kiranya pelayanan Pdt. Dr. Stephen Tong
   dipakai Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya.

3. Mohonlah kepada Tuhan untuk terus memberikan kekuatan di tengah-
   tengah usia yang sudah lanjut dan kondisi kesehatan yang harus
   sangat dijaga. Kiranya, keterbatasan fisik karena usia lanjut tidak
   menghalangi Pdt. Dr. Stephen Tong dan hamba-hamba Tuhan lainnya
   untuk melayani Tuhan sampai akhir.

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu
hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)

            < http://alkitab.mobi/tb/Yer/29/11/ >
         < http://alkitab.sabda.org/?yeremia+29:11 >


Kontak: kisah(at)sabda.org
Redaksi: Sigit, Bayu, dan Yegar
Berlangganan: subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/kisah/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org