Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/kisah/118

KISAH edisi 118 (13-4-2009)

Kesaksian Ira

___________PUBLIKASI KISAH (Kesaksian Cinta Kasih Allah)______________
                       Edisi 118, 13 April 2009

PENGANTAR

  Salah satu pertanyaan yang sulit untuk dijawab bagi sebagian besar 
  orang Kristen adalah pertanyaan: "Apakah kamu yakin bahwa kamu sudah 
  diselamatkan?" atau "Apakah kamu yakin jika kamu meninggal nanti, 
  kamu akan masuk surga?" Ya, saya secara pribadi pernah disuguhi 
  pertanyaan serupa sekitar 9 tahun yang lalu oleh salah seorang teman 
  saya. Dan jujur saja, pada saat itu saya bingung, tidak tahu harus 
  menjawab apa, saya menjadi ragu akan keselamatan yang sudah saya 
  peroleh. (Padahal sebelum pertanyaan itu diajukan kepada saya, dalam 
  hati, saya sangat percaya bahwa saya sudah diselamatkan.) Bahkan 
  sampai hari ini pun, saya belum memberi jawaban kepada teman saya 
  itu.

  Namun, jika saat ini saya ditanya untuk kedua kalinya dengan 
  pertanyaan yang sama, saya dapat menjawabnya dengan penuh keyakinan 
  bahwa saya sudah diselamatkan, dan saya sudah dibayar lunas oleh 
  kematian Kristus di kayu salib. Apakah ada dari Anda yang saat ini 
  masih meragukan keselamatan yang Anda terima? Kesaksian berikut 
  kiranya dapat membantu Anda untuk merenung dan bertanya pada diri 
  Anda sendiri, "Apakah saya sudah betul-betul diselamatkan?"

  Pimpinan Redaksi KISAH,
  Novita Yuniarti
  http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
  http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________
KESAKSIAN

                            KESAKSIAN IRA

  Saya dibesarkan dalam keluarga Kristen, di mana sejak kecil hingga 
  remaja, orang tua saya membawa saya ke sekolah minggu dan ke gereja. 
  Saya mengenal Yesus dari apa yang saya dapatkan di sekolah minggu 
  dan di gereja. Dengan selalu pergi ke gereja, baca Alkitab, berdoa, 
  dan berbuat baik, saya yakin bahwa jika mati nanti, saya akan 
  diselamatkan. Suatu ketika saya ragu atas keyakinan saya, tetapi 
  saya selalu menganggap jika datang ke gereja, membaca Alkitab, 
  berdoa, dan berbuat baik, maka saya diselamatkan. Karena itu, saya 
  melakukannya sebagai kegiatan dengan maksud pada akhirnya nanti saya 
  diselamatkan. Dengan pengertian bahwa Tuhan Yesus telah datang ke 
  dunia, telah mati, dan bangkit untuk menyelamatkan manusia berdosa, 
  maka saya berpikir bahwa secara otomatis saya diselamatkan.

  Pada waktu saya mengikuti PA, pemimpin PA saya bertanya, apakah jika 
  saya mati, saya diselamatkan. Untuk kali pertama saya menjawab, "Ya, 
  saya yakin diselamatkan," tetapi untuk kali yang berikutnya saya 
  ragu atas keyakinan saya, walaupun saya masih menganggap bahwa saya 
  pasti diselamatkan. Kemudian saya berbicara dengan pemimpin PA yang 
  yang lain. Dia menerangkan arti kematian Yesus dalam karya 
  keselamatan. Tetapi manusia harus menyadari dulu akan keadaannya 
  yang berdosa, tahu bahwa ia berada dalam maut, dan ia sadar bahwa ia 
  membutuhkan Juru Selamat. Setelah mendengar penjelasannya, saya 
  tetap pada pengertian bahwa saya pasti diselamatkan. Pada 
  pembicaraan berikutnya, saya mulai bingung akan keadaan "percaya" 
  saya yang dulu. Kemudian dia menjelaskan bahwa orang percaya tidak 
  mengambil jalannya sendiri lagi, melainkan meninggalkan kehidupan 
  dosa, menyadari akan dosa-dosanya, minta pengampunan dari Tuhan, 
  serta datang kepada Tuhan dengan berdoa. Betapa manusia begitu 
  berdosa dan tidak dapat menolong dirinya sendiri, sehingga manusia 
  membutuhkan seorang penolong yang bisa menyelamatkannya. Melalui 
  penjelasannya, saya melihat kembali ke dalam kehidupan saya, apakah 
  yang selama ini saya lakukan dapat menyelamatkan saya? Lalu timbul 
  keraguan dalam diri saya, apakah saya sudah diselamatkan atau tidak.

  Jika saya berkata belum diselamatkan, lalu apa yang saya lakukan 
  selama ini berarti sia-sia. Bagaimana dengan pimpinan Tuhan yang 
  saya rasakan selama ini? Kemudian dia menjelaskan bahwa semua 
  pimpinan Tuhan yang saya rasakan selama ini adalah suatu proses di 
  mana saya dipersiapkan untuk lebih mengenal Yesus. Hanya melalui 
  kematian Yesus di kayu salib dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, 
  yang demi kasih-Nya kepada manusia rela mengorbankan diri-Nya untuk 
  menderita dan mati di kayu salib, orang yang percaya kepada-Nya 
  diselamatkan. Ya, sekarang saya tahu, bahwa dengan "percaya" saja 
  seorang tidak dapat diselamatkan.

  Pada pembicaraan yang terakhir, Minggu tanggal 18 Juli 1999, saya 
  akhirnya benar-benar bingung mengenai apakah saya sudah diselamatkan 
  atau belum. Saya teringat akan kehidupan, dosa, dan kesalahan saya. 
  Saya juga menyadari bahwa apa yang saya kerjakan selama ini bukan 
  untuk Tuhan, tetapi untuk diri saya sendiri. Namun, jika dikatakan 
  saya belum diselamatkan, saya kan sudah mendengarkan firman di 
  gereja, selalu pergi ke gereja, membaca Alkitab, dan berdoa, masakan 
  itu belum cukup? Dia kembali menjelaskan bahwa itu saja belum cukup. 
  Selain mendengar firman Tuhan, manusia juga harus menyadari dosanya 
  dan tahu bahwa Yesus menderita dan mati disalibkan untuk menebus 
  dosa agar manusia dapat diselamatkan. Manusia juga harus datang 
  kepada Yesus dan mengaku dosa, minta pengampunan, dan menerima Yesus 
  sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi.

  Dia menjelaskan bahwa Yesus harus mati di kayu salib oleh karena 
  dosa manusia. Hal ini menyadarkan saya akan segala dosa dan 
  kesalahan saya dan bahwa Yesus harus mati di kayu salib untuk 
  menyucikan saya dari dosa agar saya diselamatkan. Satu ayat yang 
  menjadi dasar keyakinan saya adalah dari Yohanes 3:16: "Karena 
  begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah 
  mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang 
  percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang 
  kekal". Ayat ini membuat saya tahu bahwa hanya melalui kematian 
  Yesus, orang diselamatkan, bukan dari pergi ke gereja, baca Alkitab, 
  berdoa, atau berbuat baik.

  Dari pembicaraan tersebut, saya sadar kalau sebenarnya selama ini 
  saya belum diselamatkan dan tidak memiliki dasar yang benar atas 
  keyakinan saya. Selama ini saya berusaha melakukan dan berbuat 
  sesuatu upaya untuk diselamatkan. Kemudian saya mengambil sikap 
  untuk tidak lagi memikirkan bahwa dulu saya sudah diselamatkan. 
  Dengan menyadari keadaan diri yang berdosa dan menyesalinya, saya 
  menyerahkan seluruh kehidupan ke dalam tangan Tuhan dan berdoa 
  dengan doa penyerahan diri. Saya berdoa kepada Tuhan dengan mengakui 
  bahwa saya orang berdosa yang mengakibatkan saya berada di dalam 
  maut serta menyesali segala dosa-dosa dan mengubah jalan hidup saya. 
  Saya mohon Tuhan mengampuni dosa-dosa dan menyelamatkan saya dari 
  maut, serta menerima Yesus masuk dalam hidup saya sebagai Juru 
  Selamat dan sebagai Tuhan dalam hidup dan mau hidup untuk Tuhan dan 
  melayani Tuhan.

  Kemudian saya berbicara dengan seorang hamba Tuhan, di mana dalam 
  pembicaraan tersebut kembali dijelaskan bahwa Yesus telah mati, 
  dikuburkan, dan kemudian bangkit untuk menebus saya dari dosa. Yang 
  kembali menguatkan keyakinan saya adalah dari Yohanes 5:24, "Aku 
  berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan Ku 
  dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia memunyai hidup yang 
  kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari maut ke 
  dalam hidup." Melalui ayat ini, saya yakin sudah diselamatkan. 
  Beliau juga menjelaskan bahwa manusia selalu mengikuti jalannya 
  sendiri yang menuju maut, yaitu kematian kekal. Manusia yang 
  berjalan mengikuti jalannya sendiri dan belum meninggalkan manusia 
  lamanya, masih berada dalam keadaan berdosa dan berada di dalam 
  maut, sanksinya adalah turut dihukum. Sedang manusia yang sudah 
  meninggalkan manusia lamanya dan tidak lagi hidup di dalam dosa, 
  maka ia tidak lagi berada di dalam maut dan tidak turut dihukum 
  karena Yesus telah memindahkannya dari maut ke dalam hidup.

  Saya senang sekali setelah mengetahui sekarang saya telah 
  diselamatkan melalui kematian-Nya di kayu salib. Saya tidak 
  merasakan keraguan lagi dalam hidup karena yakin bahwa Yesus telah 
  menyelamatkan saya dan Dia menjadi Juru Selamat saya. Sejak saat 
  itu, saya menyerahkan kehidupan saya ke dalam tangan Tuhan Yesus dan 
  membiarkan Tuhan hidup di dalam saya. Contohnya, ibadah gereja bukan 
  lagi sebagai suatu kegiatan rutinitas pada setiap hari Minggu, 
  tetapi sudah merupakan kebutuhan dan ibadah saya yang sejati kepada 
  Tuhan. Saya mau hidup untuk Tuhan, melalui kehidupan studi saya atau 
  jika saya bekerja nantinya. Saya ingin melalui kehidupan saya 
  bersama Tuhan, saya dapat menjadi teladan bagi keluarga saya.

  Daiambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Yahoo Geocities
  Penulis: Ira Irina Siagian
  Alamat URL: http://www.geocities.com/Athens/6321/kira.html
______________________________________________________________________
  Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan,
  dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari
  antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. 
  (Roma 10:9)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+10:9 >
______________________________________________________________________
POKOK DOA

  1. Bersyukur karena melalui PASKAH, kita diingatkan kembali bahwa
     kita adalah orang-orang berdosa. Namun, pengorbanan Kristus
     sungguh luar biasa. Ia menebus dan membebaskan kita dari hukuman
     kekal.

  2. Doakan supaya orang-orang yang mengikut Yesus tidak sekadar
     mengikuti-Nya saja, akan tetapi mengenal pribadi-Nya dan 
     menunjukkan teladan dan karakter Kristus di dalam kehidupan 
     sehari-harinya.

  3. Berdoalah untuk orang-orang yang saat ini mengalami kemunduran
     iman, supaya orang-orang ini dapat mengalami kasih Kristus yang
     luar biasa melalui karya penebusan-Nya, dan dapat mengalami
     kembali pertumbuhan iman.
______________________________________________________________________

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) 2009 YLSA
YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ 
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontak: < kisah(at)sabda.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org >
Arsip KISAH: http://www.sabda.org/publikasi/Kisah/
Situs KEKAL: http://kekal.sabda.org/
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org