Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/27

e-Wanita edisi 27 (7-1-2010)

Wanita dalam Pelayanan (1)

_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________
                  Topik: Wanita dalam Pelayanan (1)
                         Edisi 27/Januari 2010
______________________________________________________________________
                              MENU SAJI

- SUARA WANITA
- DUNIA WANITA: Hati yang Melayani
- POTRET WANITA: Lucy Jane Rider Meyer
- POKOK DOA: Para Wanita yang Melayani
- STOP PRESS: KADOS (Kalender Doa SABDA)
______________________________________________________________________
- SUARA WANITA

  Selamat tahun baru 2010....

  Liburan Natal dan akhir tahun sudah berakhir. Kami berharap, setelah
  liburan ini Sahabat Wanita memiliki semangat baru, lebih segar, dan
  siap beraktivitas kembali. Nah, sebelum melakukan aktivitas pada
  sepanjang tahun 2010 ini, apakah Anda telah menyusun rencana dan
  strategi untuk menapaki tahun yang baru? Apakah termasuk di dalamnya
  rencana pelayanan-pelayanan Anda?

  Mungkin saat kita mendengar kata pelayanan, yang terbayang adalah
  kegiatan-kegiatan di gereja dan aktivitas para hamba Tuhan. Namun,
  pada zaman yang semakin terbuka ini, kesempatan pelayanan terbuka
  lebar pula bagi siapa saja, termasuk bagi Sahabat Wanita semuanya.
  Oleh karena itu, mari kita mendalami terlebih dahulu arti pelayanan
  itu. Anda semua akan melihat bahwa kita semua dapat melayani Tuhan
  dengan cara apa pun. Tidak harus di gereja, namun di mana saja Tuhan
  menempatkan kita, dan pada kesempatan apa pun. Kiranya sajian
  pembuka perjumpaan kita pada tahun 2010 ini semakin meneguhkan
  komitmen untuk menyerahkan hidup ini untuk melayani Tuhan setiap
  saat.

  Selamat menyimak dan selamat melayani.

  Dalam anugerah-Nya,
  Pimpinan Redaksi e-Wanita
  Christiana Ratri Yuliani
  http://wanita.sabda.org/
______________________________________________________________________

   "Let no one ever come to you without leaving better and happier.
  Be the living expression of God`s kindness: kindness in your face,
            kindness in your eyes, kindness in your smile."
                           (Mother Teresa)
______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA

                          HATI YANG MELAYANI

  "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh,
  jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu
  tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak
  sia-sia." (1 Korintus 15:58)

  Setiap orang memunyai satu atau dua tokoh pahlawan. Dan hal yang
  paling hebat tentang pahlawan adalah bahwa sebagian besar dari
  mereka punya hati untuk melayani. Joan of Arc mengasihi Tuhan,
  melayani Tuhan, dan berperang dengan gagah berani ketika ia melayani
  orang lain. Apakah Anda tahu cerita tentang Joan of Arc?

  Joan of Arc adalah seorang petani dari Perancis yang hidup pada abad
  13. Ketika Perancis diduduki oleh Inggris, dia meyakinkan raja untuk
  memberinya 10.000 tentara pilihan. Dia mengerahkan tentara Perancis
  untuk membebaskan Perancis dan akhirnya dia dianugerahi "The Maid of
  Orleans", pahlawan wanita Perancis. Joan of Arc tidak bisa membaca
  dan menulis, tetapi dia benar-benar peduli dan berdoa dengan
  sungguh-sungguh. Dan yang mengejutkan -- Joan of Arc meninggal pada
  usia 19 tahun. Dia adalah seorang remaja! Hingga sekarang ini,
  wanita muda ini dianggap sebagai pahlawan nasional wanita Perancis.
  Ketika menjelang kematiannya, Joan of Arc berdoa, "Umurku mungkin
  hanya tinggal 1 tahun, pakailah aku untuk-Mu." Dia memiliki hati
  untuk melayani orang lain hingga akhir hidupnya.

  Sahabat wanita, Tuhan ingin Anda dan saya pun memiliki hati untuk
  melayani. Dia telah memberi segala sesuatu yang kita butuhkan untuk
  hidup taat (2 Petrus 1:3). Dia telah memberkati kita dengan setiap
  berkat rohani (Efesus 1:3), dan Dia telah memberi kita roh untuk
  saling melayani di gereja. Hal ini sama seperti Tuhan telah memberi
  kita segala sesuatu yang kita perlukan dalam hidup ini, dan Dia
  berharap kita juga melakukan hal yang sama, menjangkau dan
  membagikan kepada orang lain apa yang kita punya, membantu orang
  lain supaya hidup lebih baik.

  Kini saatnya kita berbicara tentang tanggung jawab kita kepada orang
  kristen lainnya. Jadi, mari kita melihat bagaimana Tuhan ingin kita
  saling melayani di gereja.

  BELAJAR UNTUK MENJANGKAU

  Kembali Yesus mengajar kita untuk memberi -- memberi kepada setiap
  orang (Lukas 6:30), dan memberi tanpa mengharapkan balasan (ayat
  35), memberi seperti Allah yang murah hati, yang berbuat baik kepada
  orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang
  jahat, memberi (ayat 35) dan memerhatikan orang lain dengan memberi
  (ayat 38). Jadi bagaimana Anda dan saya bisa memberi dengan cara
  yang demikian? Bagaimana kita bisa mulai menjangkau dan melayani
  orang lain? Berikut beberapa ide yang bisa dilakukan.

  1. Beradalah di sana.
     Ketika akan menjangkau orang lain dalam pelayanan, ingatlah bahwa
     pertama Anda harus berada di sana. Untuk melayani orang lain di
     gereja, Anda harus berada di sana. Jadi hadirlah di gereja dan
     prioritaskan kegiatan Anda.

     Dan berikut keuntungan lain dari kehadiran Anda -- kehadiran Anda
     merupakan sumber kenyamanan dan membantu orang lain. Anda mungkin
     tidak selalu tahu pasti apa yang harus dikatakan atau dilakukan,
     tetapi Anda bisa berada di sana. Jadi, bila ada seseorang yang
     menderita, setidaknya Anda bisa bersamanya dan berbincang-bincang
     dengannya, berada di dekatnya, berbicara dengannya, dan
     merangkulnya. Tetapi yang pertama adalah Anda harus berada di
     sana!

  2. Jadilah pemberi.
     Alkitab mengatakan, "Janganlah menahan kebaikan dari pada
     orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu
     melakukannya." (Amsal 3:27). Jadi, bukalah hati Anda dan mulailah
     memberi. Berikan senyuman, salam, pertanyaan karena tertarik,
     sentuhan dan pelukan. Ini adalah hal-hal kecil yang sangat
     berarti bagi orang lain.

  3. Siaplah menolong.
     Maksudnya adalah ketika Tuhan menempatkan seseorang yang
     menderita atau terluka di hadapan Anda, jangan berpikir, "Aku
     harus menemukan seseorang yang bisa menolong dia. Aku harus
     bertemu pendeta." Tidak, Anda harus menolongnya. Pertama,
     datangilah orang tersebut, cari tahu apa yang dia butuhkan, dan
     kemudian temuilah pendeta atau orang lain untuk menolong Anda
     bila diperlukan. Mungkin yang dibutuhkan oleh setiap orang adalah
     bahu untuk menangis atau seseorang yang mau berdoa dengannya.
     Orang itu bisa jadi adalah Anda!

  4. Bermurah hatilah.
     Ini tidak hanya berarti pada uang dan benda-benda saja tetapi
     juga pada pujian, dukungan, terima kasih, salam, kebaikan,
     perbuatan baik, dan catatan penghargaan. Anda dan saya bisa
     memilih untuk memberikan berkat kecil yang tidak seberapa bagi
     kita tetapi berarti sangat besar bagi orang lain, atau kita bisa
     memilih tidak memberikannya. Jadi, ketika seseorang dalam
     kelompok PA Anda membagikan sesuatu yang sulit dalam
     kehidupannya, katakan bahwa Anda menghargai apa yang harus dia
     katakan... dan bahwa Anda menghargainya. Berterimakasihlah kepada
     pemimpin PA Anda atas pelajaran dan kerja kerasnya. Dekatilah dan
     katakan padanya apa yang paling berarti bagi Anda dari pelajaran
     yang diberikan, apa yang Anda pelajari. Berterimakasihlah untuk
     usaha-usaha yang dilakukan oleh mereka yang mengatur acara keluar
     atau retreat di gereja Anda atau siapa saja yang mau membuka
     rumahnya sebagai tempat untuk kelompok Anda.

  BELAJARLAH UNTUK BERHATI-HATI

  Apakah Anda tahu cerita di Alkitab tentang gembala yang memiliki
  seratus domba dan menemukan bahwa salah satu dombanya hilang (Lukas
  15:1-7)? Yang membuat saya kagum adalah bahwa gembala itu meletakkan
  segalanya dan pergi mencari satu domba yang hilang itu. Dan yang
  lebih membuat saya kagum adalah bahwa itulah cara Tuhan peduli
  kepada Anda dan saya. Dan, inilah hal lain yang mengagumkan -- Tuhan
  mengharapkan Anda dan saya untuk peduli kepada orang lain dengan
  cara yang sama! Jadi berikut ada beberapa tips untuk belajar
  berhati-hati.

  1. Bentuklah "mata yang murah hati".
     Alkitab mengatakan bahwa "....Orang yang baik hati akan
     diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin." (Amsal
     22:9). Saya rasa, mata yang murah hati adalah seperti mata Tuhan,
     yang "menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya
     kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia" (2 Tawarikh
     16:9). Jadi, inilah yang saya lakukan. Ketika berada bersama
     orang lain, saya terus mencari domba yang terluka. Dan
     percayalah, mereka ada di mana-mana! Saya bertemu dengan seorang
     wanita yang sedang menangis di kamar mandi gereja, yang sedang
     duduk di halaman belakang gereja sambil menangis, bahkan berdiri
     di pintu ruang doa di gereja sambil mengusap matanya. Ketika Anda
     bertemu dengan seseorang yang membutuhkan pertolongan... apa yang
     Anda lakukan?

  2. Bertindaklah langsung.
     Saya sudah belajar (ya, belajar!) untuk bertindak langsung dan
     menjangkau orang-orang yang terluka. Tidak selalu mudah, tetapi
     ini adalah hal yang penting untuk dilakukan.

  Pada suatu malam di gereja, saya sedang duduk di samping seorang
  asing, seorang pengunjung gereja kami. Wanita ini menangis sepanjang
  malam. Saya tidak sabar menunggu pendeta berkata "amin" sehingga
  saya bisa mendekati wanita itu dan berkata, "Apakah ada yang bisa
  saya lakukan untuk Anda? Apakah Anda ingin mengatakan sesuatu?
  Bisakah saya berdoa bersama Anda? Bisakah saya melakukan sesuatu
  untuk Anda?" Sahabat wanita, yang dia butuhkan adalah kebutuhan
  rohani. Dia memerlukan Juru Selamat... dan pada malam itu juga dia
  menjadi orang Kristen! Tuhan bekerja di dalam hatinya dan Dia pakai
  saya melalui cara kecil untuk menolong Dia! Puji Tuhan!

  PERGILAH UNTUK MEMBERI

  Saya sangat senang bisa membagikan beberapa kata yang telah mengubah
  hidup saya. Kata-kata itu berasal dari seorang misionaris dan
  martir, Jim Elliot. Ia pernah berkata, "Di mana pun engkau,
  beradalah di sana. Hidupkanlah setiap suasana yang Anda percaya
  sebagai kehendak Tuhan."

  Saya mencoba untuk terus mengingat kata-kata ini di mana pun saya
  berada dan apa pun yang saya lakukan (seperti saat menulis buku ini,
  saat matahari bersinar terang dan cuaca cerah di luar sana mencoba
  membujuk saya untuk meninggalkan komputer saya!) Tetapi secara
  khusus saya mencoba mengingat kata-kata ini ketika menghadiri
  kebaktian di gereja atau pelayanan. Saya berharap Tuhan memakai
  saya. Dan tentu saja, saya ingin mendorong Anda untuk melakukan hal
  yang sama. Bagaimana caranya?

  1. Beradalah di sana sepenuhnya.
     Sebelum menghadiri suatu acara, saya berdoa bahwa saya akan pergi
     untuk memberi. Saya berdoa untuk menjangkau, mencari, bertindak
     langsung, melakukan apa saja. Ketika saya sedang belajar Alkitab,
     saya tidak memikirkan apa yang akan saya lakukan ketika berada di
     rumah. Dan ketika pendeta menyampaikan pesan, saya tidak membuat
     rencana mingguan dan khawatir dengan daftar tugas-tugas saya.
     Plus, saya tidak ingin memikirkan apa yang terjadi sebelum sampai
     di sana atau apa yang akan terjadi setelah acara tersebut. Saya
     ingin berada di sana sepenuhnya.

  2. Hidupkan hingga ke puncaknya!
     Saya tidak hanya ingin berada di sana, tetapi saya juga ingin
     menghidupkan setiap peristiwa hingga ke puncaknya. Filosofi saya
     ialah bahwa selama berada di sana, selama saya menyediakan waktu
     pada malam atau pagi hari untuk kegiatan gereja atau untuk
     kebaktian di gereja, saya ingin memberi dengan sungguh-sungguh.
     Saya ingin menjangkau domba sebanyak-banyaknya, melayani sebanyak
     mungkin orang dan dengan berbagai cara semampu saya. Dan Sahabat
     Wanita, saya (tentu saja!) ingin Anda juga melakukan hal yang
     sama sehingga Anda bisa dipakai Allah untuk menyentuh hidup orang
     lain. Dengan demikian, hidup orang lain bisa lebih baik karena
     kebesaran hati Anda untuk melayani!

  3. Bagilah dan taklukanlah.
     Ini adalah hal yang sulit... tetapi saya ingin Anda setuju dengan
     teman terdekat Anda bukan untuk duduk bersama, berjalan bersama,
     berbagi bersama, atau mengunjungi saat Anda ada di gereja.
     Sebaliknya, saya ingin Anda dan kelompok Anda membagi dan
     menaklukkan. Inilah yang akan terjadi bila Anda melakukannya.
     Anda datang untuk memberi, bukan? Jadi bagaimana Anda bisa
     memberi kepada orang lain bila Anda terus-menerus bersama sahabat
     Anda? Anda bisa berbicara dengan mereka kapan saja di sekolah,
     telepon, bertandang ke rumahnya, atau mereka yang datang ke rumah
     Anda. Namun, bagaimana bila orang asing, seorang yang baru
     pertama kali mengunjungi gereja Anda yang duduk sendirian di
     gereja dan tidak kenal siapa pun? Dan bagaimana dengan mereka
     yang terluka, yang kesepian, yang mengalami suasana yang sulit
     sebelum mereka datang ke gereja (atau mungkin yang selalu
     mengalami suasana sulit!) Sahabat Anda memiliki jalan yang
     terbuka untuk bisa datang kepada Anda dan menggunakan waktu Anda.
     Mereka banyak memiliki waktu luang untuk dihabiskan secara
     pribadi dengan Anda. Jadi mengapa mereka juga harus menggunakan
     waktu yang seharusnya Anda gunakan untuk orang lain? Anda bisa
     ngobrol dan bersama-sama dengan mereka di lain waktu. Jadi,
     buatlah kesepakatan untuk memisahkan dan menaklukkan. Bila Anda
     mengalami masalah karena harus selalu bersama mereka, katakan,
     "Ayolah! Mari kita sentuh satu domba!"

  MEMBERI DALAM BENTUK DOA

  Kita kembali lagi pada doa. Kita selalu kembali pada doa. Namun
  sekarang, Anda dan saya sama-sama menyadari bahwa doa adalah penting
  bagi wanita yang berkenan kepada Allah. Wanita merupakan pendoa.
  Jadi berdoalah! Berdoalah untuk orang lain. Berdoalah untuk pendeta
  dan mereka yang bekerja di gereja. Berdoalah untuk pemimpin pemuda
  Anda. Bila mereka sudah menikah, doakan pasangan dan keluarganya.
  Berdoalah untuk para misionaris di gereja Anda. Berdoalah untuk
  orang lain supaya datang kepada Kristus. Doa adalah suatu pelayanan
  yang membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain. Jadi,
  lakukanlah apa pun untuk membangun kehidupan doa Anda. Bagaimana
  caranya?

  1. Tentukan waktunya.
     Pastikan Anda memiliki waktu (waktu Anda) untuk berdoa.

  2. Tentukan tempatnya.
     Pastikan Anda memiliki tempat (tempat Anda) untuk berdoa.

  3. Tentukan rencananya.
     Pastikan Anda memiliki rencana untuk mengatur pelayanan doa Anda
     (catatan, daftar, dan jurnal). Dan ketika Anda dalam pelayanan
     doa, susunlah rencana untuk lebih tepatnya hari apa Anda ingin
     berdoa untuk orang lain. Beberapa orang (seperti keluarga dan
     teman Anda) ingin Anda doakan setiap hari. Dan Anda akan memilih
     hari khusus dalam minggu itu untuk mendoakan orang lain (misalnya
     pendeta Anda dan para misionaris dan guru di sekolah). Masukkan
     seluruh informasi ini ke dalam rencana doa Anda.

  Sahabat wanita yang mengasihi Tuhan, ada satu hal lagi yang ingin
  saya bagikan ketika Anda dan saya ingin membangun hati yang
  melayani. Ketika kita melihat dan menjangkau dan memberi dan
  melayani, ketika kita membiarkan Allah memakai kita dalam hal-hal
  kecil ini, sesuatu yang indah terjadi -- Anda dan saya diberkati
  lebih dari apa yang bisa kita bayangkan. Ketika kita mengambil
  langkah-langkah kecil namun terkadang sulit, kita menumbuhkan sifat
  yang ingin mencari, menjangkau, memberi, dan melayani lebih dalam
  lagi. Itulah sikap seorang pahlawan. Seorang pahlawan memiliki hati
  untuk melayani orang lain.

  FIRMAN TUHAN UNTUK HATI ANDA

  Saya tahu, saya sudah banyak membagikan firman Tuhan dalam bab ini.
  Namun, sekarang saya ingin Anda membaca beberapa ayat lagi.
  Ucapkanlah doa kepada Tuhan agar Ia memakai firman-Nya di dalam
  hati. Biarlah Anda diubahkan menjadi hati yang mengasihi umat-Nya,
  melayani mereka dengan sungguh-sungguh, daan tidak mementingkan diri
  sendiri. Ketika Anda membaca, tanyakan kepada hati Anda, "Bagaimana
  saya bisa menjadi pelayan yang lebih baik bagi umat Allah?"

  Matius 20:26-28; 1 Korintus 15:58; Galatia 5:13; Efesus 6:7;
  Efesus 6:18.

  RESPONS HATI

  Kita memulai bab ini dengan membicarakan tentang pahlawan. Apa yang
  membuat seseorang menjadi pahlawan? Seseorang tidak menjadi pahlawan
  karena dia memutuskan untuk menjadi pahlawan. Tidak, seorang
  pahlawan lahir ketika beberapa peristiwa terjadi, dan dia menjawab
  panggilan dengan tindakan yang gagah berani. Seorang pahlawan
  hanyalah orang biasa, yang pada suatu hari, dengan satu tindakan,
  melakukan hal-hal yang luar biasa. Atau seorang pahlawan bisa jadi
  adalah seseorang seperti Anda -- orang muda yang melayani orang lain
  dengan setia.

  Ketika saya memikirkan seseorang yang memiliki hati yang peduli dan
  melayani, saya selalu teringat pada seorang wanita dalam Perjanjian
  Lama. Anda bisa membaca ceritanya sendiri (2 Raja-Raja 4:8-10),
  tetapi sekarang saya akan memberi Anda versi singkatnya. Wanita yang
  tidak diketahui namanya ini, yang dalam Alkitab disebut perempuan
  Sunem, melihat nabi Elisa tidak punya tempat untuk tinggal ketika
  dia sampai di kota perempuan ini untuk menyebarkan ajarannya. Jadi,
  wanita ini bertanya kepada suaminya apakah mereka bisa membuat
  sebuah ruangan kecil di atas rumah mereka untuk nabi tersebut.

  Jadi, hal besar apa yang dilakukan wanita Sunem itu? Hal yang
  bersifat kepahlawanan? Dia melakukan hal yang Anda dan saya dapat
  lakukan dan seharusnya dapat kita lakukan -- dia mencari dan melihat
  adanya kebutuhan, dia menjangkau dan mengulurkan tangan untuk
  membantu, dan dia memberikan hatinya untuk mengasihi orang lain.

  Sahabat wanita terkasih, Tuhan telah memberikan kepada kita satu
  contoh melalui wanita ini dan tindakannya (dan hatinya). Kita
  seharusnya mencari, menjangkau, mengulurkan tangan pula untuk
  membantu mereka yang ada di sekitar kita. Wanita Sunem ini tidak
  akan pernah ada dalam daftar pahlawan. Tetapi kita bisa yakin bahwa
  setiap kali Elisa, hamba Tuhan yang keletihan itu, masuk ke ruangan
  kecil di atas rumah wanita itu, wanita Sunem itu menjadi pahlawan di
  mata Elisa.

  Anda juga bisa menjadi seorang pahlawan. Bagaimana caranya? Dengan
  mengikuti nasihat Rasul Paulus yang mengatakan, "Karena itu, selama
  masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada
  semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."
  (Galatia 6:10). Mulailah dengan kebaikan. Dan kemudian berdirilah
  teguh karena Tuhan menumbuhkan hati yang melayani dalam diri Anda.
  Perintahnya mudah (bacalah berikut ini). Namun, untuk dapat
  melaksanakannya perlu waktu seumur hidup!

  Lakukan semua yang baik yang bisa Anda lakukan
  dengan menggunakan segala alat yang bisa Anda gunakan
  dalam segala cara yang bisa Anda gunakan
  di setiap tempat yang bisa Anda gunakan
  di setiap waktu  yang bisa Anda gunakan
  kepada setiap orang yang Anda temui
  selama Anda dapat melakukannya. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: A Young Woman After God`s Own Heart
  Judul asli artikel: A Heart That Serves
  Penulis: Elizabeth George
  Penerbit: Harvest House Publishers
  Halaman: 173 -- 183
______________________________________________________________________
- POTRET WANITA

                  LUCY JANE RIDER MEYER (1849 -- 1922)

  Lucy Jane Rider Meyer, seorang pekerja dan pengacara yang tidak
  kenal lelah membela perkara-perkara orang Kristen, sangat dikenal
  sebagai seorang diakon Metodis dan pekerja sosial. Dia dilahirkan di
  New Haven, Vermont, dan belajar pada beberapa perguruan tinggi,
  termasuk Oberlin (A.B., 1872), Philadelphia Medical School, dan
  Massachusetts Institute of Technology. Tahun 1879, dia menjadi
  profesor bidang kimia di McKendree College, Lebanon, Illinois. Tahun
  1880 dia dianugerahi gelar M.A dari Oberlin dan mengikuti "World
  Sunday School Convention" di London. Kemudian, dia menulis literatur
  sekolah minggu dan menjadi sekretaris di Illinois Sunday School
  Association dari 1880 hingga 1884.

  Lucy menikah dengan Dr. Josiah S. Meyer pada 1885 dan juga mulai
  Chicago Training School for City, Home and Foreign Missions
  (sekarang menjadi bagian dari Garrett-Evangelical Theological
  Seminary), yang menyiapkan para murid untuk pekerjaan misi dan
  sosial. Dia menerima gelar M.D. dari Women`s Medical College di
  Northwestern University pada 1887. Usulannya untuk membuat peraturan
  diakon guna membantu orang miskin, berdasarkan model Jerman,
  diterima oleh Methodist Conference pada 1888. Dia menjadi seorang
  pemimpin dalam pergerakan, menyunting "TheDeaconessAdvocate", dan
  bertanggungjawab untuk mendirikan lebih dari empat puluh organisasi
  kemanusiaan termasuk rumah sakit, rumah yatim piatu, panti jompo,
  dan beberapa sekolah asrama. Dia berhasil mempertahankan dirinya
  sendiri dan gerakan menentang usaha-usaha gereja metodis untuk
  mengambil alih kerjanya. Tahun 1904, dia berada di antara wanita
  pertama yang didudukkan dalam suatu konferensi umum Metodis.

  Tulisannya termasuk dalam "Deaconesses: Biblical, Early Church,
  European, American" (1889); "Deaconess Stories" (1900); dan sebuah
  novel yang berjudul "Mary North" (1903). (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: 100 Christian Women Who Changed the 20th Century
  Penulis: Helen Kooiman Hosier
  Penerbit: Fleming H. Revell, United States of America 2002
  Halaman: 225
______________________________________________________________________
- POKOK DOA

  1. Mengucap syukur atas keberadaan setiap orang percaya yang
     melayani Tuhan dengan setia, terkhusus bagi para kaum wanita
     karena melalui hidup mereka kita bisa melihat dan merasakan kasih
     Tuhan.

  2. Doakan para wanita Kristen, khususnya mereka yang terlibat
     langsung dalam ladang pelayanan, agar Tuhan memampukan mereka
     untuk melayani di ladang yang sudah Tuhan percayakan untuk
     mereka.

  3. Doakan para wanita, khususnya para istri hamba Tuhan, yang
     melayani di wilayah tertentu, agar Tuhan memberi kekuatan dan
     memampukan mereka dalam membagi waktu antara pelayanan dan
     keluarga.

______________________________________________________________________
STOP PRESS

         BARU DARI YLSA: PUBLIKASI KADOS (KALENDER DOA SABDA)

  Puji Tuhan, satu lagi milis publikasi baru diterbitkan oleh Yayasan
  Lembaga SABDA (YLSA). Publikasi yang diberi nama KADOS (singkatan
  dari Kalender Doa SABDA) ini lahir dari kerinduan YLSA untuk
  membagikan pokok-pokok doa harian bagi para pendoa syafaat yang
  terbeban berdoa bagi Indonesia dan pelayanan YLSA. Semoga melalui
  kesatuan hati untuk berdoa ini, Tuhan akan melawat umat-Nya dan
  nama-Nya dimuliakan.

  Publikasi KADOS yang akan terbit secara mingguan, bersifat terbuka
  untuk semua denominasi gereja. Dengan menjadi pelanggan KADOS,
  maka secara otomatis Anda juga menjadi pelanggan e-Doa, Open Doors,
  dan 30 Hari Doa. Jadi, bagi pendoa-pendoa Kristen Indonesia yang
  ingin dibekali untuk menjadi pendoa yang setia dan memiliki visi,
  segera daftarkan nama Anda dan jadilah berkat.

  Kontak redaksi:
  ==> <doa(at)sabda.org>

  Untuk berlangganan, kirimkan email kosong ke:
  ==> <subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi:
<wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Novita Yuniarti
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-Wanita 2010 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/
Facebook e-Wanita: http://fb.sabda.org/wanita

________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org