Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/03/01

Minggu, 1 Maret 2020 (Minggu Pra Paskah 1)

Lukas 17:7-10
Melayani atau Dilayani?

Yesus memberikan gambaran seorang hamba yang melayani tuannya. Hamba itu membajak, menggembalakan ternak (7), bahkan menyediakan makanan dan minuman bagi tuannya (8). Kita tahu bahwa tugas utama seorang hamba adalah memastikan semua kewajibannya terlaksana. Apa pun kondisinya, hamba mesti taat dan patuh terhadap keinginan tuannya. Ia harus tahu memosisikan dirinya sendiri. Ia tak bisa seenaknya melakukan keinginannya karena keterikatan telah membatasi dirinya.

Dari figur seorang hamba, ada tiga pelajaran yang harus kita ingat sebelum melayani, yaitu: Pertama, sadar diri. Kita harus menyadari posisi sebagai hamba atau pelayan Tuhan. Karena itu, kita mempunyai kewajiban untuk melayani.

Kedua, bertanggung jawab. "Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum, " begitu perintah tuan tersebut kepada hambanya (8). Artinya, seorang hamba bertanggung jawab untuk bekerja dengan baik dan menyelesaikan tugasnya. Prinsip ini layak kita teladani, baik dalam pelayanan di gereja atau di mana pun Tuhan menempatkan kita.

Ketiga, tulus. Ketika melayani orang lain, janganlah kita mengharapkan pujian (9) apalagi imbalan. Seperti seorang budak, semua pekerjaannya tidak mesti mendapatkan pujian. Itu sudah selayaknya. Hanya pekerjaan di luar tugasnyalah yang layak memperoleh pujian khusus.

Kita, sebagai para pelayan Tuhan, wajib meneruskan pekerjaan-Nya. Memang, tugas kita untuk melayani sesama tidaklah mudah. Kita pasti akan menemui tantangan dan serangan, baik dari diri sendiri maupun orang lain.

Akan tetapi, marilah kita mengingat teladan Yesus ketika membasuh kaki murid-Nya. Yesus tidak datang untuk memegahkan diri atau dilayani. Sebaliknya, Yesus datang untuk melayani terlebih dahulu. Yesus memberikan contoh agar kita saling melayani dalam kerendahan hati.

Maukah kita mengikuti teladan-Nya? Siapkah kita merendahkan diri dan bersikap sebagai hamba untuk melayani orang lain? Dengan begitu kita melayani Dia. [SLM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org