Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/18

Kamis, 18 Juli 2019 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)

Imamat 17:10-16
Ibadah yang Merawat Kehidupan

Karl Marx pernah menulis: "Agama adalah candu masyarakat". Adagium ini sering disalahartikan oleh banyak orang sebagai ejekan terhadap agama. Jika kita baca dalam konteks yang lebih luas, teks Marx ini sebenarnya bukan sedang menistakan agama. Teks tersebut menunjukkan bagaimana agama memiliki potensi menjadi alat yang melanggengkan penindasan terhadap sesama manusia. Agama dapat menjadi tempat pelarian dari tanggung jawab dalam menjalani kehidupan yang adil.

Lantas adakah jalan keluar untuk beragama yang memuliakan Allah sekaligus merawat kehidupan? Ada. Jika agama dapat berpotensi disalahgunakan menjadi alat perusak kehidupan, pendayagunaan agama seharusnya dapat menjadi kekuatan merawat kehidupan.

Teks yang kita baca pada hari ini adalah aturan Taurat tentang makanan. Allah melarang umat Israel dan orang asing di antara mereka untuk makan darah (10). Peraturan ini bukanlah perintah tanpa dasar. Landasannya berasal dari sabda Allah sendiri bahwa di dalam darah makhluk terletak nyawanya (14). Pelanggaran terhadap perintah ini memiliki konsekuensi serius (15).

Penghargaan terhadap kehidupan yang dianugerahkan Allah dimulai dari periuk makanan Israel. Makan dan beribadah adalah dua aktivitas yang tidak dapat dipisahkan. Apa yang dimakan oleh umat Allah harus dipastikan untuk memuliakan-Nya.

Sebagai orang Kristen, kita sudah dibebaskan dari berbagai aturan soal larangan makanan yang diatur di dalam Hukum Taurat. Hari ini kita dipanggil untuk menilik segala segi kehidupan lewat lensa iman kepada Allah di dalam Yesus yang mencintai kehidupan ciptaan-Nya. Karena itu, pertanyaan yang perlu terus diajukan dalam perziarahan iman kita adalah apakah kita sudah menjadi orang yang merawat kehidupan alam dan manusia? Apakah makanan kita berasal dari penghisapan kehidupan sesama kita?

Doa: Bapa, tolonglah kami untuk merawat dan mencintai kehidupan sebagai buah anugerah-Mu. [SB]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org