Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/06/25

Selasa, 25 Juni 2019 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)

Lukas 9:22-27
Antara Tuhan dan Nyawaku

Hampir semua manusia takut kehilangan nyawanya. Bahkan, kita selalu berusaha untuk melindungi nyawa kita masing-masing. Di sisi lain, kematian (sebagai upah dosa) selalu mengintai setiap manusia karena semua manusia pasti akan mati. Kalau begitu, dengan apakah manusia menyelamatkan nyawanya?

Ya, hanya melalui Yesus. Untuk menanggung semua buah dosa, Ia harus menanggung banyak penderitaan, ditolak, lalu dibunuh. Pada hari ketiga, Ia dibangkitkan (22). Yesus mengajarkan bahwa ada syarat bagi setiap orang yang mau menyelamatkan nyawanya, yaitu memikul salib, menyangkal dirinya, dan berjalan mengikuti-Nya (23). ”Siapa yang mempertahankan nyawanya, ” kata Yesus, ”akan kehilangan nyawa.” Sebaliknya, ”Siapa yang kehilangan nyawa oleh karena Aku, ” lanjut Yesus, ”akan diselamatkan.” (24).

Apa yang ditawarkan dunia tidak bisa menyelamatkan kita dari maut. Itulah sebabnya Yesus mengatakan tawaran dunia adalah kebinasaan dan kerugian semata (25). Dunia memang akan menghina kita. Namun, ketika Ia datang kembali dalam kemuliaan, kita akan diselamatkan-Nya (26).

Kita harus setia memikul salib, menyangkal diri, dan berjalan mengikuti-Nya. Barang siapa kehilangan nyawa oleh karena Dia akan mendapatkan nyawa. Akuilah Tuhan di setiap jalan hidup kita. Jangan malu karena Ia dan firman-Nya.

Manusia sibuk mengejar dunia yang dianggap dapat menjamin nyawanya. Akan tetapi itu justru membuat dia kehilangan nyawa. Manusia mengorbankan kesehatan demi uang dan menghabiskan uang demi kesehatannya. Kita menganggap dengan memenuhi segala keinginan daging akan membuat hidup kita menjadi sukacita. Fakta ternyata berbicara sebaliknya. Mereka yang terobsesi mengejar keinginan daging justru terjebak ke dalam berbagai penderitaan. Akhirnya, banyak di antara mereka yang mati sebelum waktunya. Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek (Amsal 10:27).

Doa: Tuhan, ajar kami lebih mencintai-Mu daripada nyawa kami sendiri. [SG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org