Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/22

Rabu, 22 Mei 2019 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)

Keluaran 30:17-38
Komitmen pada Kekudusan

Komitmen adalah sebuah bentuk keterikatan untuk melakukan sesuatu. Keterikatan mengasumsikan ada dua pihak yang saling bersepakat dan bersifat membatasi. Seseorang, karena komitmennya, harus rela mengurangi kebebasannya. Ia harus menahan diri terhadap apa saja yang bertentangan dengan komitmen itu. Inilah alasan mengapa berkomitmen, walau mudah dikatakan, tetapi sulit dilakukan.

Sebagai orang Kristen, kita sudah mengikatkan diri dengan Allah. Itu sebabnya dalam persekutuan bersama-Nya, kita pun terikat pada sebuah komitmen. Salah satunya yaitu berkomitmen menguduskan diri di hadapan Allah. Allah berfirman kepada Musa untuk membuat bejana (tempat air) pembasuhan yang harus diletakkan di antara Kemah Pertemuan dan mazbah (18). Apabila ingin masuk ke dalam Kemah Pertemuan, para imam mesti membasuh kaki dan tangannya terlebih dahulu di situ (19-20).

Secara simbolis, tindakan membasuh tangan serta kaki merupakan pembersihan diri dari dosa. Segala "kotoran" dari luar, tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan. Artinya, kekudusan adalah keharusan bagi para imam jika ingin bertemu Tuhan.

Tugas kita sebagai orang Kristen bukan sekadar percaya, lalu masuk surga. Allah juga menuntut agar kita hidup kudus. Untuk urusan ini, maka kita harus berkomitmen untuk masuk dalam pendidikan dan pengajaran-Nya.

Lalu, bagaimana caranya? Dalam bahasa Yunani, kudus memang berarti terpisah. Namun, itu tidak berarti kita terpisah dan mengasingkan diri dari dunia. Terpisah berarti ada perbedaan kualitas hidup antara umat tebusan dan yang bukan. Mengikuti nasihat Paulus, kekudusan dipentaskan lewat cara hidup yang berbeda dari dunia (Rm. 12:2).

Satu-satunya cara agar komitmen ini tetap membara adalah kita harus mengikatkan diri dengan Allah. Kita harus menjalin keintiman dengan-Nya. Tanpa ini, sekuat apa pun kita menjaga komitmen, akhirnya kita akan jatuh juga.

Doa: Tuhan, karuniakanlah kekudusan hidup menjadi komitmen kami.[IG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org