Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/18

Sabtu, 18 Mei 2019 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)

Keluaran 29:1-37
Kurban Pendamaian dan Pengudusan

Allah ingin membawa umat-Nya untuk kembali bersekutu dengan-Nya. Oleh karena itu, Ia harus menguduskan mereka terlebih dahulu, sehingga manusia layak datang ke hadirat-Nya. Allah menuntut kekudusan dari para imam dan semua peralatan ibadah dalam kebaktian.

Allah memerintahkan Musa untuk menyembelih seekor lembu jantan dan dua ekor domba jantan. Dua jenis binatang ini harus tidak bercacat. Kemudian, ia juga harus menyediakan roti tidak beragi, roti bundar tidak beragi, dan roti tipis yang tidak dari tepung terbaik (1-10). Sedikit darah kurban lembu jantan dipercikkan pada tanduk-tanduk mazbah. Sisa darah kemudian dicurahkan ke bawah mazbah sebagai kurban penghapus dosa (10- 14). Sembelihan domba jantan merupakan kurban bakaran dan kurban api-apian untuk TUHAN (15-18). Sementara, darah domba jantan yang lain dipercikkan kepada imam serta pakaiannya sebagai penahbisan (19-22). Sementara roti, roti bundar yang berminyak, dan roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi beserta dada dari domba jantan penahbisan Harun adalah persembahan unjukan di hadapan TUHAN (23-28). Pakaian Harun harus diturunkan kepada anaknya jika berakhir masa tugasnya (Bil. 20:25-26). Selama tujuh hari, Musa harus melakukan itu semua untuk pengudusan mazbah, pendamaian, serta penahbisan para imam (23-37).

Sebelum menjalankan perannya, para imam dan sarana ibadah harus kudus karena Allah adalah kudus. Tanpa kekudusan, tidak seorang pun layak melakukan sesuatu bagi-Nya (Ibr. 12:14). Yesus adalah Imam Besar yang menjadi kurban pengudusan sempurna bagi umat-Nya (Ibr. 10:19-21).

Kita harus sadar bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk memperoleh pengampunan dan keselamatan. Hanya anugerah Allah di dalam Yesus yang dapat menyelamatkan kita. Oleh karena itu, hendaklah kita hidup di dalam ketaatan dan kekudusan karena Allah menghendakinya (1Ptr. 1:15- 16). Hidup kudus adalah tanda bahwa kita adalah umat-Nya.

Doa: Tuhan, tolong kami hidup dalam kekudusan-Mu. [RS]


Baca Gali Alkitab 3

Keluaran 25:1-9

Ketaatan adalah tema sentral dalam semua agama, termasuk dalam kekristenan. Ketaatan adalah cerminan sikap tunduk kepada Tuhan. Bahkan, ketaatan bisa dikatakan sebagai identitas kita sebagai seorang murid Kristus.

Kali ini, kita akan belajar tentang ketaatan. Bagaimana menjadi pribadi yang taat? Apakah ketaatan itu melulu tentang mematuhi aturan? Sebenarnya, apa dasar dari ketaatan?

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapa yang berfirman kepada Musa (1)? Apa yang diperintahkan-Nya (2)?
2. Apa saja persembahan khusus itu (3-7)?
3. Apa yang harus bangsa Israel bangun? Untuk apa bangunan itu didirikan (8)
4. Bagaimana bangunan itu dikerjakan (9)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mari kita perhatikan perintah Tuhan kepada Musa sekali lagi. Apa ciri mencolok yang bisa Anda lihat? Apakah perintah itu diuraikan dengan rinci?
2. Apa tuntutan Tuhan kepada kita dalam merespons perintah-Nya? Apakah kita mematuhi firman-Nya hanya sebagian atau seluruhnya?
3. Apa yang menjadi dasar dari ketaatan? Peraturan atau relasi yang intim bersama Allah?

Apa respons Anda?
1. Dalam perjalanan iman, coba ceritakan pengalaman Anda dalam hal ketaatan?
2. Apakah kita sudah mendengar dan memperhatikan perintah Tuhan, yang tertulis dalam Alkitab dengan detail? Apakah kita total menaatinya? Jika belum, bersediakah kita memperbaiki diri? Dalam hal apa?

Pokok Doa:
Agar relasi kita bersama Tuhan kian intim karena inilah yang menjadi fondasi utama dari ketaatan kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org