Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/02/08

Kamis, 8 Februari 2018 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)

Markus 7:31-37
Pemulihan Komunikasi

Mendengar berbeda dengan mendengarkan. Apa yang kita dengar belum tentu kita mengerti. Sebaliknya, dengan mendengarkan, kita akan mengerti apa yang dikatakan orang lain. Mendengarkan bukan hanya dengan telinga, namun juga hati. Inilah yang disebut sebagai komunikasi. Komunikasi yang lancar membuat hidup lebih baik.

Dalam perikop ini, kita diajak melihat bagaimana keinginan mendengar, didengar dan mendengarkan ada dalam diri orang yang tuli dan gagap (32a). Ia kesulitan berbicara karena gagap dan tidak bisa mendengar dengan baik. Dalam keadaan itu, ia sulit berkomunikasi. Keinginan orang itu untuk berpulih dan menjadikan hidup lebih baik didukung oleh banyak orang, sehingga mereka membawa orang itu pada Yesus (32b).

Yesus mendengarkan dan memahami keinginan mereka. Karena itu, ia bertindak dengan kasih. Dalam kisah ini diceritakan cara unik yang digunakan Yesus untuk memulihkan pendengaran dan tutur kata orang itu. Ia memisahkan dia dari orang banyak sehingga mereka sendirian. Lalu Ia memasukkan jari-Nya ke dalam telinga orang itu, Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit, Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata", yang artinya terbukalah, maka terbukalah telinga orang tuli dan gagap itu. Seketika itu terlepas pula pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik (34-35). Sentuhan kasih Yesus menyingkirkan rintangan komunikasi. Semua yang melihat peristiwa itu menjadi takjub. Yesus meminta orang-orang itu tidak menceritakan apa yang dilihatnya kepada banyak orang. Namun, makin dilarang-Nya, makin luas mereka memberitakannya (36). Berita yang tersebar adalah: Ia menjadikan segalanya baik (37).

Komunikasi yang lancar membuat hidup menjadi lebih baik. Hambatan komunikasi perlu disingkirkan, misalnya, kecurigaan atau prasangka. Pemulihan Yesus pada orang yang mengalami hambatan berkomunikasi menyadarkan kita untuk membiasakan berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang baik diawali dengan kasih. [WSP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org