Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/03/26

Sabtu, 26 Maret 2016

Markus 15:42-47
Ketika Harapan Pupus

Yesus sudah mati dan itu mengejutkan Pilatus (44). Biasanya orang yang disalibkan tidak mati secepat itu. Tetapi Yesus mati lebih cepat dari biasanya. KematianNya disaksikan oleh kepala pasukan (39). Semua itu ada dalam pengaturan Allah. Kepala pasukan menyaksikan bagaimana Yesus menghembuskan nafas terakhirNya. Berdasarkan pengamatan ini, maka Pilatus bertanya kepadanya mengenai kematian Yesus dan ia dapat memberi jaminan bahwa benar Yesus sudah mati (44). Karena itu pula Pilatus berkenan memberikan jenazah Yesus kepada Yusuf dari Arimatea (45), yang meminta kepada Pilatus untuk menguburkan mayat Yesus (43).

Hal menarik adalah kenyataan bahwa Yusuf merupakan anggota Majelis Besar Sanhedrin Yahudi. Ia termasuk orang terkemuka di kalangan Yahudi (43). Namun ia tidak seperti para anggota Sanhedrin lainnya yang membenci Yesus. Yusuf adalah salah seorang yang menantikan kedatangan Mesias dan Kerajaan Allah (43). Entah apa yang membuat Yusuf memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Jika ia memercayai Yesus adalah Mesias, bukankah dengan kematian Yesus berarti harapannya juga pupus?

Meski demikian, Yusuf tetap pada komitmennya. Setelah mendapat izin dari Pilatus, Yusuf mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik yang diperlukan untuk penguburan Yesus (46). Ia sendiri mengapani dan membaringkan jenazah Yesus ke dalam kubur (46). Kematian Yesus tidak menghalangi Yusuf untuk melakukan yang terbaik bagi-Nya. Harapannya akan kedatangan Mesias dan Kerajaan Allah mungkin pupus dengan kematian Yesus, namun penghormatannya kepada Yesus tetap ia nyatakan.

Renungkan: Sebagai orang-orang yang telah mengalami kasih dan penebusan dari Yesus Kristus, adakah kita seperti Yusuf dari Arimatea? Ketika harapkan tidak terwujud, masihkah kita setia kepada Kristus? Ketika hal yang diimpikan tidak terkabul, masih teguhkah komitmen dan penghormatan kita kepada Allah, sang Maha Pengasih itu? [MF]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org