Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/19

Senin, 19 Januari 2015

Lukas 6:37-49
Taat: bukan pilihan

Judul: Taat: bukan pilihan
Berkaitan perihal mengasihi musuh yang tidak mudah untuk dilakukan, orang biasanya akan mengelak dari tuntutan kasih itu dengan menyalahkan musuh dan bersikap permisif terhadap diri sendiri. Maka Yesus memberi tahu bahwa yang harus kita lakukan adalah menunjukkan kasih dan bukan penghakiman, bahkan jika orang itu memperlakukan kita dengan buruk (37-38).

Untuk menolong kita melakukan hal itu, Yesus mengajarkan bahwa kita harus melihat kesalahan-kesalahan kita lebih dahulu. Jika tidak, kita akan seperti orang buta yang menuntun orang buta (39-40). Bila kita telah menyadari dosa-dosa kita, barulah kita dapat melihat dengan jelas sehingga dapat menolong orang lain menyadari kesalahannya (41-42). Sebab itu, kita harus introspeksi diri dengan jujur dan tulus (42-43).

Masih merasa bahwa semua itu susah untuk dilakukan? Maka Yesus menegaskan pentingnya menaati perkataan-Nya. Dia bertanya, "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?..." (46). Lalu Ia menyimpulkan dengan perumpamaan dua orang yang mendirikan rumah masing-masing. Orang yang pertama mendirikan rumah berfondasi batu, sehingga rumahnya dapat tetap tegak berdiri ketika banjir melanda (48). Orang yang kedua membangun rumahnya tanpa fondasi maka ketika banjir melanda, rumah itu pun roboh dan mengalami kerusakan yang hebat (49). Melalui perumpamaan itu, Yesus ingin menyampaikan bahwa fondasi di dalam kehidupan adalah ketaatan pada firman Tuhan. Orang yang mendirikan rumah tanpa fondasi sebenarnya mendengarkan firman Tuhan juga. Fakta bahwa ia tidak menolak firman terlihat dari panggilannya kepada Yesus, "Tuhan". Namun ia tidak menaati pengajaran Yesus maka sebagai akibat, ia mengalami kerugian besar.

Maka kita belajar bahwa ketaatan kepada Tuhan Yesus bukanlah sebuah pilihan, bila kita memang mengakui diri sebagai murid Kristus. Karena ketaatan kepada Tuhan Yesus merupakan hal yang mendasar bagi kehidupan Kristen kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org