Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/14

Rabu, 14 Januari 2015

Lukas 6:1-11
Kontroversi di seputar Sabat

Judul: Kontroversi di seputar Sabat
Hukum Sabat, yang sangat dipatuhi masyarakat Yahudi, berasal bukan hanya dari Hukum Taurat, melainkan dari kisah penciptaan juga. Sabat mengatur agar orang berhenti bekerja pada hari ketujuh. Namun dalam waktu-waktu kemudian ada berbagai aturan tambahan yang sifatnya mengikat sehingga orang, seolah tak boleh bergerak sedikit pun pada hari Sabat.

Itu sebabnya orang Farisi melancarkan protes ketika melihat murid-murid Yesus memetik bulir gandum dan memakannya (1). Padahal Taurat sendiri mengizinkan orang memetik bulir gandum dengan tangan, bila melalui ladang gandum yang belum dituai (Ul. 23:26). Namun orang Farisi lebih menyoroti tindakan para murid sebagai memanen sementara menggisar gandum dengan tangan dianggap sebagai tindakan untuk mempersiapkan makanan. Menjawab pertanyaan orang Farisi, Yesus membandingkan tindakan para murid dengan tindakan Daud yang tidak disalahkan (1Sam. 21:1-6; bdk. 2Taw. 30:18-20). Apa yang dilakukan oleh para murid tidaklah bertentangan dengan Taurat, maka seharusnya orang Farisi tidak menyalahkan para murid. Jika Daud saja boleh melakukannya, apalagi Anak Manusia yang memiliki otoritas atas Sabat.

Dalam kesempatan Sabat yang lain, ahli Taurat dan orang Farisi menunggu-nunggu kesempatan untuk mengkritik Yesus. Dan itu terjadi ketika Yesus menyembuhkan orang yang tangan kanannya lumpuh (6). Menanggapi apa yang dipikirkan oleh ahli Taurat dan orang Farisi, Yesus menanyakan tentang perbuatan yang boleh dilakukan pada hari Sabat: perbuatan baik atau jahat?

Allah memaksudkan Sabat untuk kesejahteraan umat manusia. Maka umat Tuhan seharusnya menjadikan hari itu sebagai hari untuk melayani dan menjadi berkat bagi orang lain.

Aturan-aturan agama dibuat untuk ditaati, tetapi bukan secara kaku, melainkan dengan pertolongan Roh Kudus serta dengan motivasi untuk menyenangkan hati Allah. Bila kita taat sementara orang lain tidak, janganlah kita menjadi hakim atas dia. Bicarakanlah baik-baik dan doakanlah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org