Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/13

Selasa, 13 Januari 2015

Lukas 5:27-39
Sukacita ikut Yesus

Judul: Sukacita ikut Yesus
Ada anggapan bahwa orang harus benar-benar memisahkan diri dari orang berdosa bila ingin hidup kudus. Namun tidak demikian menurut Yesus.

Yesus memanggil Lewi untuk mengikuti Dia (27). Respons Lewi begitu total, ia berdiri, meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus (28). Tampaknya, mengikut Yesus merupakan keputusan besar bagi diri Lewi pada waktu itu, sehingga perlu dirayakan dengan mengundang teman-temannya, sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain (29). Melihat hal itu, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut (30). Komitmen mereka untuk melaksanakan Taurat membuat mereka takut berelasi dengan orang-orang yang dianggap berdosa. Bukan hanya itu. Mereka juga akan mengkritik orang yang bergaul dengan orang berdosa. Maka Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai dokter yang dibutuhkan orang sakit, bukan orang sehat (31-32). Yesus datang untuk melayani mereka yang berdosa dan membutuhkan pertobatan. Jadi ketika para pemungut cukai dan para pendosa datang meminta disembuhkan, Yesus -Sang Dokter Agung- tidak akan menolak mereka.

Ternyata bukan hanya masalah makan dengan orang berdosa saja yang mengganggu pikiran orang Farisi dan ahli Taurat. Ritual kehidupan saleh seperti berpuasa dan berdoa dipersoalkan juga karena orang Farisi dan ahli Taurat melihat bahwa murid-murid Yesus tidak melakukan hal ini. Dengan mengambil gambaran diri-Nya sebagai mempelai, Yesus berkata bahwa sahabat mempelai tidak akan berpuasa pada waktu sang mempelai ada, karena saat itu justru merupakan saat bersukacita (34-35). Lebih jauh, Yesus berbicara tentang kontras antara yang lama dan baru. Yang lama berisi pengajaran tentang hukum Taurat dan yang baru adalah pengajaran-Nya sebagai yang menggenapi Taurat dan yang membangun suatu perjanjian yang baru.

Maka di dalam Yesus, kita tidak mengorbankan sukacita dalam mengikuti dan melayani Dia. Karena sukacita sejati kita temukan saat kita diampuni-Nya lalu bersekutu dengan-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org