Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/01

Kamis, 1 Januari 2015

Lukas 3:1-6
Memulai tahun dengan bertobat

Judul: Memulai tahun dengan bertobat
Masa antara PL dan PB merupakan masa Tuhan berdiam diri terhadap umat-Nya. Mengapa? Karena umat berulang kali menolak firman yang Dia sampaikan melalui para nabi-Nya. Namun, era kebisuan itu segera berakhir.

LAI menempatkan kutipan Yesaya 40:3-5 ini di mulut Yohanes Pembaptis (4-6; perhatikan tanda kutip di antara ayat 3 dan 6). Namun, kita bisa juga melihat ayat 4-6 ini sebagai bagian dari komentar Lukas akan sosok Yohanes.

Yohanes adalah sosok yang dinubuatkan Yesaya, bahwa ia akan datang untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Lukas sengaja memberikan catatan yang cukup detail mengenai masa permulaan pelayanan Yohanes, mulai dari masa pemerintahan kaisar Romawi, Tiberius (1) sampai pada konteks umat Yahudi yang dipimpin oleh imam besar Kayafas (2). Merupakan suatu fakta sejarah bahwa Yohanes memulai tugas panggilannya untuk merintis kedatangan Sang Mesias. Pemberitaan Yohanes jelas dan lugas, "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu" (3). Juruselamat akan datang untuk membawa keselamatan dari Allah kepada umat yang mendurhakai-Nya. Maka bertobat menjadi kata kunci untuk menyambut Kristus. Bertobat dalam pengertian Bahasa Yunani ialah merubah pikiran. Namun dalam konsep orang Yahudi, termasuk di dalamnya ialah mengubah arah hidup. Maka pertobatan harus diwujudkan dalam bentuk ketaatan, dengan memberi diri dibaptis. Dengan demikian, Allah melalui Tuhan Yesus akan mengampuni umat-Nya.

Panggilan untuk bertobat yang disertai janji pengampunan ini bukan hanya berlaku untuk umat Yahudi, tetapi juga bagi semua umat di muka bumi ini. Maka, jadikan hari permulaan di tahun 2015 ini sebagai hari untuk merespons panggilan Tuhan dengan bertobat. Artinya, bersedia mengubah pikiran dan tindakan kita. Di tahun yang lalu, mungkin kita hidup lebih banyak untuk diri sendiri, dengan mengabaikan firman Tuhan dan tidak peduli pada sesama kita. Maka sekaranglah waktunya untuk hidup bagi Tuhan dan menjadi berkat buat sesama.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org