Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/11/21

Jumat, 21 November 2014

Yeremia 51:1-35
Piala emas yang dihancurkan

Judul: Piala emas yang dihancurkan
Piala emas melambangkan kemuliaan atau kehormatan karena biasanya digunakan menyajikan minuman bagi raja. Menjadi piala emas, berarti mendapatkan kehormatan dari Tuhan untuk melayani-Nya. Itulah Babel pada permulaannya.

Tuhan memakai Babel untuk menyatakan kedaulatan-Nya atas bangsa-bangsa. Babel menjadi alat Allah agar bangsa-bangsa, termasuk Yehuda, meminum cawan murka Allah (25:1-36). Namun, perikop hari memberi alasan mengapa cawan emas Allah itu akan dihancurkan. Pertama, karena tindakan berlebihan Babel terhadap umat Tuhan ketika menyerbu dan menawan mereka. Babel bukan hanya menawan dan menjarah, tetapi juga menghancurkan bait Allah dan merampas peralatan ibadah di sana (11). Termasuk di dalamya ialah berbagai perabotan emas. Ironis! Babel ialah piala emas Tuhan yang merampas perabotan emas dari rumah Tuhan. Kedua, karena walau mereka dipakai untuk melayani-Nya, mereka tetap memilih untuk memercayai dan menyembah berhala dewa sesembahan mereka (17-18). Padahal Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan para dewa palsu mereka (15-18).

Ilustrasi yang berbeda dipakai untuk menjelaskan Babel sebagai alat Allah, yaitu sebagai palu godam Allah untuk menghukum bangsa-bangsa (21-23). Namun sekali lagi karena kejahatan Babel atas umat Tuhan, Allah menjadi lawan mereka (24-26). Allahlah yang memerintahkan bangsa-bangsa tetangga Babel, yang kemudian hari lebur dengan Persia untuk menyerbu dan menghancurkan Babel (27-33). Sehingga umat Tuhan dapat berkata dengan lega, bahwa walau Babel telah menghancurkan mereka, pada gilirannya Babel akan dihancurkan Tuhan (34-35).

Kalau kita, yang mendapatkan kehormatan dipakai Allah melayani, tetapi tidak sungguh-sungguh melayani Dia dan jika ada motivasi dan ambisi pribadi, hati-hati! Tuhan tidak segan-segan menghancurkan piala emas-Nya yang tidak berguna lagi. Jadi, biarlah kita senantiasa mawas diri dan menjaga dengan sungguh motivasi maupun cara kita melayani Dia.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org