Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/06/20

Jumat, 20 Juni 2014

2 Samuel 8:1-18
Pemenuhan rancangan Allah

Judul: Pemenuhan rancangan Allah
Bangsa Filistin yang tinggal di bagian barat Israel adalah tetangga yang paling banyak menyulitkan Israel selama berabad-abad. Namun di bawah kepemimpinan Daud, bangsa Filistin berhasil ditundukkan (1).

Bangsa Moab juga berhasil ditaklukkan oleh Daud. Dengan strategi tak semua orang Moab yang dibinasakan, Daud mendapatkan upeti dari mereka (2). Ini penting untuk menunjukkan kekuatan dan dominasi Israel. Berikutnya Daud mengalahkan Hadadezer, raja Zoba, sekaligus menundukkan orang Aram, yang bermaksud membantu Hadadezer (3-6). Belum lagi orang Edom yang tewas hingga delapan belas ribu orang (13-14). Orang Amalek pun ikut dikalahkan (12). Namun tak semua tetangga Israel bersikap memusuhi. Ada juga Tou, raja Hamat, yang menjalin perdamaian dengan Daud (9-10). Daud pun memperlakukan bangsa Hamat dengan baik.

Perluasan wilayah kekuasaan membuat Daud menambah staf (15-18). Maka dengan keberhasilan demikian, nama Daud semakin besar (13) seperti yang dijanjikan Allah (2Sam. 7:9), karena Daud memerintah dengan menegakkan keadilan dan kebenaran (15). Namun semua upeti dan hasil pampasan perang dipersembahkan Daud kepada Tuhan (11-12) karena ia tahu bahwa sesungguhnya semua itu adalah milik Allah.

Strategi menempatkan pasukan di negara-negara tetangga (14) membuat mereka tidak bisa lagi mengusik, menentang, atau menindas Israel. Maka ada kedamaian di tanah Israel, seperti yang telah dijanjikan Allah (6, 14).

Kemenangan, berkat, dan kesejahteraan dialami Israel selama masa pemerintahan Daud. Inilah salah satu sebab mengapa Daud disebut sebagai raja terbesar dalam sejarah Israel. Inilah yang sebenarnya Tuhan inginkan terjadi pada masa pemerintahan Saul, tetapi ia menolak Allah. Karena Daud bersedia tunduk pada pemerintahan Allah, maka Tuhan pun menundukkan bangsa-bangsa di kakinya. Ini bukanlah prinsip tabur-tuai, tetapi ketaatan kita pada Allah memang akan menggiring kita pada pemenuhan rancangan Allah dalam hidup kita. Maka sikap terbaik adalah tunduk.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org