Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/31

Sabtu, 31 Agustus 2013

Hakim-hakim 8:22-35
Sehari-hari bukan sesekali

Judul: Sehari-hari bukan sesekali
Kemenangan supranatural yang dialami Israel melalui kepemimpinan Gideon membuat orang Israel menyanjung dia. Bahkan mereka ingin mengangkat Gideon dan anak cucunya menjadi raja atas mereka (22). Dengan bijaksana, Gideon menolak tawaran mereka karena bagi Dia, hanya Tuhanlah yang layak menjadi Raja untuk memerintah bangsanya (28).

Akan tetapi, tampaknya mabuk dalam sanjungan sedikit melanda Gideon. Ia memutuskan untuk membuat efod (lihat Kel. 28:6-35) dari perhiasan emas yang merupakan jarahan dari orang Midian (24). Karena masih dalam suasana sanjungan terhadap Gideon, maka dengan senang hati, orang Israel menyumbangkan perhiasan emas mereka hingga kemudian terkumpul dalam jumlah yang cukup besar (25-26). Gideon tidak menyadari bahwa efod ini kemudian akan menjadi perangkap bagi Israel. Benar saja, setelah efod itu jadi dan ditempatkan di Ofra, banyak orang datang dan menyembah efod itu (27). Gideon tidak lagi mempertimbangkan kehendak Allah dalam pembuatan efod itu.

Selain itu, Gideon tampak menikmati buah dari tindakan heroiknya dalam sisa hidupnya. Tampaknya ia cukup kaya untuk membiayai hidup banyak istri yang melahirkan tujuh puluh anak laki-laki bagi dia serta gundik yang melahirkan seorang anak laki-laki (30-31). Meskipun Gideon menolak untuk menjadi raja Israel, tetapi sikapnya seperti raja-raja di wilayah sekitar yang mengawini banyak istri dan gundik serta memiliki banyak anak (bdk. Ul. 17:17). Ia mengikuti tradisi orang-orang yang tidak mengenal Allah dan mengabaikan kehendak Allah (Kej. 2:24).

Melihat kehidupan Gideon, dapat disimpulkan bahwa lebih mudah menaati Allah dalam suatu tindakan heroik daripada menaati Dia secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Gideon yang lulus dalam ujian iman ternyata tidak lulus dalam ujian kesuksesan dan kemakmuran. Hal yang sama juga dapat terjadi pada kita. Ingatlah bahwa yang Tuhan inginkan bukanlah taat sesekali, tetapi taat sehari-hari. Dan itu bisa kita lakukan, bila tiap hari kita hidup berpaut pada Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/08/31/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org