Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/08/10

Sabtu, 10 Agustus 2013

Keluaran 39:1-31
Imam dan fungsinya

Judul: Imam dan fungsinya
Imam dalam Perjanjian Lama berfungsi sebagai mediator antara Allah dan manusia. Dosa membuat manusia tidak dapat datang ke hadapan Allah yang kudus. Maka untuk mewakili umat, imam mendekati Allah. Fungsi imam sebagai mediator juga terlihat dari pakaian imam, terutama dari efod dan tutup dada, yang merupakan pakaian terpenting seorang imam besar.

Efod terbuat dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya(2-7). Pada efod diberikan dua tutup bahu yang diberikan dua permata krisopras yang dililit dengan ikat emas. Pada setiap permata diukirkan nama enam suku Israel. Kedua permata berfungsi untuk mengingat orang Israel (6-7; bdk. Kel. 28:9-12).

Berikutnya adalah tutup dada (8-21), yang dibuat dari bahan yang sama dengan efod. Di atas tutup dada ada dua belas permata yang dibuat empat jajar, sesuai dengan dua belas suku Israel, dan pada setiap permata diukirkan seperti meterai nama salah satu suku. Dengan demikian di atas jantungnya imam besar membawa nama para anak Israel apabila ia masuk ke dalam tempat kudus (bdk. Kel. 28:29-30). Dalam tutup dada tersebut ada Urim dan Tumim yang dipakai untuk bertanya kepada Tuhan. Ini menunjukkan bahwa imam besar membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan Tuhan (Kel. 28:30). Maka jelas bahwa imam, dan terutama imam besar, mewakili dua belas suku Israel untuk datang kepada Tuhan, lalu membawa keputusan dari Tuhan bagi seluruh umat.

Dalam diri Yesus Kristus, kita memiliki Imam yang akan menjadi mediator antara Allah dan kita sebagai umat percaya, untuk selama-lamanya. Yesus menjadi imam bukan karena Ia keturunan Harun (sebab Ia lahir dari suku Yehuda), melainkan berdasarkan sumpah Tuhan yang menjadikan Yesus imam dalam urutan Melkisedek (Mzm. 110:4; Ibr. 7:17). Keimaman Yesus lebih tinggi dari pada Harun karena Ia adalah Imam Besar yang saleh, tanpa salah dan noda, yang mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban (Ibr. 7:26-28), sehingga kita dapat diperdamaikan dengan Allah untuk selama-lamanya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/08/10/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org