Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/03/23

Sabtu, 23 Maret 2013

Matius 26:36-46
Pencurahan Roh

Judul: Ketaatan cermin kesetiaan
Kisah ini mengungkapkan beratnya pergumulan yang dihadapi oleh Yesus. Sebagai manusia, Yesus mengalami kesedihan dan ketakutan yang mendalam (37). Bahkan ketakutan dan kesedihan-Nya itu Ia ungkapkan dengan pernyataan, " .. seperti mau mati rasanya" (38). Ia yang sebelumnya selalu digambarkan pergi menyendiri untuk berdoa, kini minta ditemani oleh ketiga murid-Nya (38). Yesus berdoa sampai tiga kali untuk mengungkapkan betapa beratnya salib yang harus Ia pikul. Ia pada akhirnya tetap taat untuk melakukan kehendak Bapa-Nya (46).

Ketaatan Yesus sekalipun dalam situasi yang berat, yaitu menghadapi kematian dan pengkhianatan Yudas, dan ketidakmengertian para murid-Nya, oleh penulis Injil Matius dikontraskan dengan sikap yang ditunjukkan oleh para murid, khususnya Petrus dan anak-anak Zebedeus. Mereka diminta untuk berdoa dan menemani Yesus dalam menghadapi pergumulan-Nya. Mereka justru tertidur. Bahkan sampai tiga kali Yesus datang dan mengingatkan mereka, mereka juga tidak sanggup untuk berdoa dan berjaga-jaga.

Memang tidak mudah untuk menunjukkan ketaatan apalagi jika diperhadapkan pada situasi seperti yang dialami oleh Yesus. Mampukah manusia taat pada Allah dalam situasi genting, menakutkan, bahkan menyangkut hidup-matinya sendiri? Kalau ketiga murid Yesus tidak mampu untuk taat berdoa dan berjaga, apalagi kita? Melalui kisah ini, Yesus menunjukkan bahwa hanya doa dan penyerahan diri kepada Allah yang akan memampukan seseorang untuk tetap taat kepada-Nya sekalipun dalam situasi yang sangat sulit dan penuh penderitaan.

Doa dan penyerahan diri pada Allah akan memberikan kekuatan dan kemampuan bagi manusia untuk taat di tengah-tengah situasi yang tidak mungkin untuk taat. Ketaatan akan lahir jika kita mau menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Allah. Allah menjadi sumber kekuatan kita, bukan karena sumpah dan janji. Ketaatan yang lahir dari penyerahan diri pada kehendak Allah adalah cerminan dari kesetiaan kita pada Allah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/03/23/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org