Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/11/15

Kamis, 15 November 2012

Amos 1:9-15
Menghormati saudara dan perjanjian

Judul: Menghormati saudara dan perjanjian
Pada setiap budaya, penghormatan kepada saudara dan perjanjian merupakan hal yang wajib dilakukan. Namun apa jadinya jika seseorang mengkhianati saudaranya? Itu adalah tindakan tidak terpuji.

Amos menyoroti Tirus, Edom, dan Amon atas perlakuan terhadap saudara mereka. Tirus dikenal sebagai bangsa pedagang. Namun, demi keuntungan, mereka rela menjual saudara mereka sendiri dan melanggar perjanjian. Sebenarnya Daud dan Hiram (raja Tirus) bersahabat dan Salomo mengikat perjanjian dengan Hiram (1Raj. 5:1-12). Sepertinya mereka bekerjasama juga dengan Gaza yang mendapat murka Tuhan karena hal serupa (1:6) Sedangkan Edom, mengkhianati saudaranya karena dendam yang tidak kunjung padam. Edom bersaudara dengan Israel karena mereka adalah keturunan Esau. Mereka tidak lagi berbelas kasihan terhadap saudaranya (11). Amon bertindak keji terhadap orang Gilead dengan membunuh perempuan hamil demi perluasan daerah (13). Amon adalah saudara Israel karena mereka keturunan Lot yaitu keponakan Abraham (Kej.19:38).

Tuhan melihat, persaudaraan seharusnya disikapi dengan saling menolong, menghormati, dan mengasihi. Namun ketiga bangsa itu justru mengambil keuntungan atas saudaranya dengan menekan, menjual, bahkan membunuh saudara mereka. Bagi mereka materi (uang, perluasan tanah) lebih berharga dibandingkan hubungan persaudaraan dan perjanjian. Bagi Tuhan tindakan mereka adalah dosa (ditambah dengan dosa-dosa yang lain). Ini membuat Tuhan marah dan menghukum mereka.

Bagi kita, ini jadi peringatan agar membina hubungan persaudaraan yang lebih baik. Sebab persaudaraan merupakan pemberian Tuhan kepada kita, termasuk orang-orang yang kita anggap saudara. Persaudaraan harus didasarkan kasih Tuhan. Jangan merusak persaudaraan dan persahabatan karena alasan materi, dendam dan amarah, atau kekuasaan. Justru kita didorong untuk memperbaiki relasi yang mungkin kelihatan tidak baik dengan meminta maaf yang tulus sebagai tanda awalnya perbaikan hubungan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/11/15/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org