Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/11/09

Jumat, 9 November 2012

Ayub 8
Sahabat dikala duka

Judul: Sahabat dikala duka
Bila Elifas mendasarkan nasihatnya pada pengalaman dan pengamatannya (4:8, 12-21), maka Bildad mendasarkan nasihatnya pada pengalaman orang lain (8-10). Kesamaannya, Bildad setuju dengan Elifas bahwa Tuhan sedang memberikan ganjaran kepada Ayub atas segala dosanya. Tidak mungkin Tuhan yang Maha Adil mengganjar orang saleh dengan penderitaan (6). Sebab itu ia mencela Ayub yang terus bertahan dengan pernyataan bahwa dirinya tidak bersalah. Bildad menghubungkan Ayub dengan peristiwa yang dialami anak-anak Ayub (4). Untuk itu, ia menyarankan Ayub untuk meminta pengampunan dari Tuhan agar Tuhan menunjukkan kasih karunia-Nya dan memulihkan Ayub (5-7).

Lebih lanjut Bildad mencoba meyakinkan Ayub tentang pendapatnya itu dengan memberikan beberapa gambaran. Gambaran yang pertama adalah tentang tumbuhan yang tidak bisa hidup tanpa air sebagai sumber hidup dan pertumbuhannya (11-13). Dengan gambaran itu, Bildad ingin mengatakan bahwa Ayub telah meninggalkan Tuhan sebagai sumber hidup dan berkat. Karena itu Bildad menasihati temannya untuk tidak melupakan Tuhan.

Dengan analogi jaring laba-laba (14-15), Bildad ingin mengingatkan Ayub bahwa Ayub telah begitu tergantung pada harta miliknya dan bukan tergantung kepada Allah.

Sementara gambaran tentang tumbuhan di taman (16-19) ingin membandingkan Ayub dengan tumbuhan yang dicabut dari akarnya dan akan digantikan oleh tumbuhan lain.

Nasihat Bildad tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya dialami oleh Ayub. Teori bahwa penderitaan selalu disebabkan oleh dosa justru memperlihatkan betapa sempit pemikiran Bildad. Orang-orang yang menderita seperti Ayub, justru tidak mendapatkan penghiburan dan penguatan dari kalimat-kalimat yang terkesan sok tahu seperti itu. Sayang sekali sikap Bildad jauh dari simpati. Memberi pandangan boleh-boleh saja, tetapi menyamaratakan pengalaman hidup orang tidak selalu menghasilkan masukan yang tepat guna. Maka selami dulu hidupnya dan pahami dulu masalahnya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/11/09/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org