Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/09/19

Rabu, 19 September 2012

Yosua 17:1-18
Iman dan cara pandang

Judul: Iman dan cara pandang
Menerima dan merespons janji Tuhan bisa menjadi dua hal yang berbeda, tergantung dari iman yang menentukan cara pandang seseorang terhadap janji Tuhan tersebut.

Kelima anak Zelafehad, yang kesemuanya perempuan, mengetahui perintah Tuhan mengenai hak waris mereka. Berdasarkan tradisi, sebenarnya anak perempuan tidak mendapat bagian dari warisan, tetapi di dalam keadilan-Nya, Tuhan memerintahkan Musa untuk memberikan pusaka Zelafehad agar dimiliki anak-anaknya, walaupun mereka perempuan (Bil. 27:1-11). Tradisi tidak membatasi cara pandang anak-anak perempuan Zelafehad hingga menjadi pasrah dan 'terima nasib'. Mereka memberanikan diri untuk berbicara dengan pemimpin bangsa: Musa, imam Eleazar, dan para pemimpin lain. Tanggapan Tuhan terhadap permintaan mereka memperlihatkan bahwa cara pandang mereka menembus tembok tradisi. Mereka tidak dikungkung oleh perasaan tidak layak yang dibangun oleh lingkungan dan tradisi. Hasilnya? Tuhan menjawab mereka.

Namun berbeda dengan sikap orang Efraim dan Manasye, yang adalah keturunan Yusuf. Walaupun mereka sudah mendapat bagian masing-masing, tetapi mereka meminta wilayah tambahan lagi kepada Yosua karena daerah yang mereka tempati tidak cukup luas padahal jumlah mereka banyak. Namun Yosua mengingatkan mereka bahwa sesungguhnya masih begitu banyak tempat yang tersedia bagi mereka, hanya saja mereka perlu turun tangan dan menyingsingkan lengan baju untuk merebut tempat itu.

Bagaimana tanggapan orang Efraim dan Manasye terhadap perkataan Yosua itu? Belum apa-apa mereka sudah pesimis, takut terhadap perlengkapan perang yang dimiliki orang Kanaan (16). Ketiadaan iman terhadap janji Tuhan membuat gentar menguasai mereka. Menyedihkan bukan?

Berapa banyak janji Tuhan yang sudah kita dengar dan bagaimana kita mengimani janji Tuhan tersebut? Dari anak-anak Zelafehad dan anak-anak Yusuf kiranya kita belajar untuk tidak membatasi cara pandang dan iman kita terhadap janji Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/09/19/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org