Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/09/15

Sabtu, 15 September 2012

Yosua 15:1-12,20-63
Batas wilayah dan tanggung jawab

Judul: Batas wilayah dan tanggung jawab
Jika kita memiliki tanah ataupun properti lainnya tentu kita mengetahui batas-batas kepemilikan kita, mana bagian yang merupakan kepunyaan dan tanggung jawab kita dan mana yang bukan. Demikian juga dengan bangsa Israel kala itu, tiap suku memiliki bagiannya sendiri. Tanah yang mereka miliki merupakan tanah perjanjian berdasarkan anugerah Tuhan. Tanah itu berfungsi sebagai petunjuk identitas umat Allah. Dengan batas wilayah yang jelas, masing-masing suku Israel tidak akan saling menguasai tanah milik suku Israel lainnya. Tiap suku juga harus menjaga, mempertahankan dan mengusahakan tanah tersebut dan tidak diizinkan diperjualbelikan (Im. 25:23-28).

Suku Yehuda mendapatkan milik pusaka dari Tuhan dengan batas-batas wilayah di bagian selatan, timur, utara, dan barat (2-12) beserta kota-kota dan desa-desa di dalamnya (20-63), yang meliputi dua belas wilayah dengan pegunungan, bukit, lembah, padang gurun dan rumput, mata air, sungai dan lautnya. Walaupun demikian, belum semua wilayah itu dapat mereka kuasai. Penduduk asli Yerusalem yaitu orang Yebus, belum dapat mereka taklukkan, maka suku Yehuda harus tetap berjuang untuk dapat menguasai bagian pusakanya. Mereka mempunyai tanggung jawab supaya memiliki tanah warisannya secara penuh. Di samping itu, Tuhan dengan keras melarang umat-Nya untuk mengikat perjanjian dengan bangsa Kanaan agar perilaku bangsa Kanaan tidak menjadi jerat bagi mereka. Terlebih-lebih dalam dosa penyembahan berhala dan amoralitas.

Kisah di atas memberikan pelajaran agar kita menghargai pemberian Tuhan serta tidak menjadi orang yang serakah dengan menguasai atau mengambil harta milik orang lain. Hal ini tidak berkenan kepada Tuhan. Ia ingin agar kita memelihara, mengelola dan bertanggungjawab dengan bagian yang diberikan pada kita. Toh, semua yang Tuhan berikan itu sebenarnya cukup. Daripada mengingini punya orang lain lebih baik mengembangkan dan mengasihi yang Tuhan sudah berikan. Itulah bentuk penghargaan dan ucapan syukur kita kepada-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/09/15/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org