Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/09/14

Jumat, 14 September 2012

Yosua 14:6-15
Tetap sama, tidak berubah

Judul: Tetap sama, tidak berubah
Banyak tokoh pemimpin, termasuk tokoh Alkitab, yang mengawali karier dan iman mereka dengan baik, tetapi mengakhiri dengan kegagalan dan kehancuran. Bacaan hari ini memaparkan tokoh Alkitab yang tetap setia beriman kepada Allah dan berkarakter baik meskipun sudah berusia lanjut, yaitu Kaleb.

Melalui perkataan Kaleb kepada Yosua dan klaimnya terhadap janji Tuhan, kita bisa meneladani Kaleb dalam tiga hal. Pertama, berkaitan dengan Tuhan. Kaleb selalu beriman dan setia mengikut Tuhan sepenuh hati (8, 9, 14), meskipun sudah berlalu empat puluh lima tahun dan saat itu ia berusia delapan puluh lima tahun. Ini terjadi karena Tuhan memelihara dan menopang hidupnya.

Kedua, berkaitan dengan diri sendiri. Kaleb adalah seorang yang bertanggung jawab dalam menjaga kesehatannya. Ia tetap kuat dan bersemangat untuk menaklukkan musuh, sekalipun ia sudah berusia lanjut.

Ketiga, berkaitan dengan orang lain. Ini terlihat ketika ia menagih apa yang Tuhan janjikan kepadanya melalui Yosua. Mungkin saja Yosua melupakan janji itu, tetapi dengan sikap lemah lembut Kaleb datang untuk mengingatkan Yosua supaya Kaleb dan keturunannya mendapatkan tanah warisan. Itu memang layak, karena Kaleb telah berjuang menghadapi musuh bangsanya dengan tidak takut dan gentar (15), padahal musuhnya adalah orang Enak, yang adalah raksasa (Bil. 13:3). Dalam kesemuanya itu, Kaleb menyadari bahwa Tuhan menyertai dia.

Dari Kaleb, kita belajar untuk taat dan beriman kepada Allah dengan setia di sepanjang hidupnya. Pertambahan usia tidak melemahkan imannya kepada Tuhan, juga tidak melemahkan semangatnya untuk menjalankan perintah Tuhan sehingga janji Tuhan digenapi didalam hidupnya. Adakah semangat kita tetap menyala-nyala dalam perjalanan hidup kita mengiring Tuhan? Adakah kita tetap berhasrat untuk maju di dalam iman meski kita tahu bahwa jalan di depan kita terjal dan berbatu-batu? Kiranya kita belajar untuk memelihara kesetiaan dan semangat kita untuk hidup bagi Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/09/14/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org