Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/07/20

Jumat, 20 Juli 2012

Kejadian 37:1-11
Respons terhadap kesulitan hidup

Judul: Respons terhadap kesulitan hidup
Keistimewaan masa depan Yusuf telah tampak ketika namanya ditulis mengawali riwayat keturunan Yakub pada pasal ini, "Inilah riwayat keturunan Yakub, Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun.." (2). Bukan si sulung Ruben atau si bungsa Benyamin, tetapi Yusuf yang disebutkan pertama kali. Tuhan berkehendak bebas untuk memilih siapa saja yang akan Dia pakai sebagai alat untuk menjalankan rencana-Nya, dan Dia memilih Yusuf.

Di usia muda, Yusuf telah menerima tanda akan masa depannya. Seperti halnya Yakub, ayahnya, yang menerima janji pemeliharaan Tuhan lewat mimpi, Yusuf pun mendapat pesan melalui mimpi yang menggambarkan keunggulan dirinya di antara saudara-saudaranya (7), bahkan di hadapan orang tuanya (10).

Sebagai orang yang dipilih Tuhan, jelas Yusuf bukan orang yang sempurna. Alkitab bahkan memperlihatkan betapa naifnya Yusuf sehingga menceritakan secara gamblang dan terbuka sebuah mimpi yang bersifat sangat sensitif itu kepada saudara-saudaranya dan bahkan kepada ayahnya. Respons kemarahan yang ditunjukkan oleh saudara-saudara Yusuf dan teguran yang diberikan oleh Yakub adalah respons yang wajar bagi siapapun yang mendengar kisah tersebut diceritakan oleh seorang muda dan seorang anak seperti Yusuf. Kisah Yusuf selanjutnya menjelaskan pada kita, sejauh apa Allah telah bertindak untuk membentuk Yusuf menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak-Nya.

Keistimewaan Yusuf sebagai orang pilihan Allah tidak membuatnya bebas dari tempaan. Justru karena ia dipanggil untuk sebuah rencana istimewa bagi keluarga dan bangsanya, proses pembentukan karakternya pun berlangsung sulit. Ibarat emas yang harus dibakar dalam derajat panas api yang tinggi untuk mendapatkan hasilnya yang murni. Karenanya kisah Yusuf memberi pencerahan kepada kita ketika menghadapi persoalan hidup. Jangan menyerah oleh berbagai keadaan sulit, sebab setiap kesulitan adalah cambuk yang akan membawa kita semakin dekat pada masa depan yang Tuhan rancang bagi kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/07/20/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org