Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/01/19

Kamis, 19 Januari 2012

Markus 3:31-35
Hubungan sejati

Judul: Hubungan sejati
Dalam bacaan kemarin, kita melihat bahwa Yesus tidak bereaksi apa-apa ketika saudara-saudara-Nya mengatakan bahwa Dia tidak waras lagi (Mrk. 3:31).

Kemudian ibu dan saudara-saudara Yesus mendatangi Dia lagi saat Ia sedang dikerumuni orang banyak (32). Mungkin mereka hendak membawa Dia pulang karena mereka menyebut Dia sudah gila. Namun Yesus berkata bahwa mereka yang disebut ibu dan saudara-saudara oleh Dia adalah mereka yang mendengar firman Allah dan yang melakukannya (33-35).

Dengan perkataan itu, Yesus ingin mengajarkan bahwa di dalam Kerajaan Allah ikatan darah tidak bermakna apa-apa. Kita diselamatkan bukan karena hubungan darah, melainkan oleh darah Kristus.

Sebagai orang yang dibesarkan dalam budaya timur, mungkin kita akan lebih suka untuk memberi keseimbangan antara ikatan darah dan ikatan rohani sebagai saudara seiman. Namun ini tidak selalu mudah. Lalu bagaimana jika ada benturan antara kepentingan ikatan darah dan ikatan Roh? Jelas yang harus kita utamakan adalah kepatuhan kita terhadap firman Tuhan. Terdengar ekstrim? Memang.

Akan tetapi, para pembaca mula-mula Injil Markus ini adalah orang-orang yang menderita aniaya karena iman kepada Kristus. Hubungan dengan keluarga mereka terputus. Bahkan ada di antara mereka yang diasingkan dari keluarga karena komitmen untuk mendahulukan iman mereka. Bagi mereka, firman Tuhan ini justru meneguhkan mereka untuk tetap kuat mempertahankan iman mereka meski harus mengorbankan hubungan keluarga.

Bagi Yesus, hanya orang yang mengasihi Dia melebihi keluarga, yang dapat menjadi murid-Nya. Yang Yesus maksudkan, kita harus menempatkan Dia di atas segalanya. Ini tidak selalu berarti kita harus menyingkirkan keluarga kita. Yang harus menjadi prinsip kita ialah kasih kepada Yesus harus diutamakan. Artinya, seorang Kristen seharusnya tidak menjadikan keluarganya sebagai alasan untuk menempatkan Kristus di tempat nomor dua.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/01/19/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org