Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/11/21

Rabu, 21 November 2007

Amsal 30:1-14
Standar rohani atau materi?

Judul : Standar rohani atau materi? Bentuk dan penyajian kumpulan amsal milik Agur bin Yake dari Masa ini berbeda dari kumpulan amsal sebelumnya. Di sini kita dapat merasakan perasaan negatif serupa kitab Pengkhotbah, "Aku berlelah-lelah, ya Allah..." bandingkan dengan keluhan Pengkhotbah akan "jerih lelah yang sia-sia" (Pkh. 1:3, 2:11, dst.). Pertanyaan Agur, khususnya mengenai siapa Allah (ayat 4-5), mirip dengan pertanyaan Allah yang menantang Ayub karena berani mempertanyakan kebijaksanaan Allah (lih. Ayb. 38-42). Bedanya, Ayub mempertanyakan Allah, di sini Agur mengakui keterbatasannya dalam mengenal Allah.

Ajaran hikmat dari Agur mengajak kita untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat di hadapan Allah, pencipta dan pemilik alam semesta ini. Kita hanyalah ciptaan-Nya yang terbatas dan fana. Oleh karena itu, penting sekali kita mengakui bahwa sumber hikmat hanya pada Allah dan upaya menambahinya adalah sikap arogan manusia yang hanya menghancurkan diri sendiri (ayat 5-6, 13).

Karena sikap seperti itulah yang membuat kita bisa memaklumi dua permintaan Agur agar dijauhkan dari sumber-sumber godaan untuk menyangkali Tuhan. Biasanya kita cepat mengiyakan bahwa kekayaan yang berlebihan adalah godaan untuk melupakan Tuhan, bahkan mempertuhankan kekayaan. Namun, mengapa kemiskinan pun memiliki potensi yang sama untuk merusak hubungan kita dengan Tuhan? Karena pada dasarnya mengukur hidup ini dengan kaya atau miskin adalah mengenakan standar materi, bukan standar Tuhan. Saat kita, karena miskin merasa lebih rohani dari orang lain (kaya), bukankah kita sedang mengukur kerohanian kita dengan ukuran materi?

Sebaliknya hidup bergantung penuh pada Tuhan, bersyukur untuk anugerah-Nya yang senantiasa cukup (band. Flp. 4:12-13) adalah sikap orang berhikmat. Dampak sikap hidup yang benar di hadapan Tuhan akan berwujud nyata dalam sikap hidup kita terhadap orang lain (ayat 11-14).

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org