Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/1999/10/12

Selasa, 12 Oktober 1999 (Minggu ke-21 sesudah Pantekosta)

Bilangan 7:1:1-23
Respons terhadap kehadiran Allah

Respons terhadap kehadiran Allah. Kemah Suci sebagai lambang kehadiran Tuhan di tengah umat sudah selesai dibangun. Allah pun menetapkan jenis persembahan dan cara mempersembahkannya. Ini bermakna bahwa imam dan altar tidak dapat dilepaskan -- yang mempersembahkan dan apa yang dipersembahkan harus kudus di mata Tuhan. Persembahan merupakan respons terhadap berkat kehadiran Allah dan janji pemeliharaan-Nya serta menyatakan keyakinan bahwa Allah selalu hadir bersama mereka di bait-Nya (ayat 7:89). Bagi umat-Nya kini, kehadiran-Nya merupakan janji penyertaan dan kekuatan-Nya.

Rutin, tetapi bukan rutinitas. Altar merupakan pusat tempat penyembahan rutin kepada Allah. Di situlah persembahan umat harus diberikan secara teratur dan rutin. Ini melambangkan kesetiaan kepada Tuhan sebagai umat tebusan-Nya yang mengucap syukur atas karya keselamatan Allah. Namun janganlah terjebak ke dalam rutinitas yang tampak dalam ritual ibadah kita seperti: saat teduh, ke gereja, memberi persembahan, dlsb. Yang terutama adalah kita melakukan semua itu dengan hati yang sungguh mengasihi Tuhan.

Renungkan: Waspadai kegiatan ibadah yang merupakan rutinitas agar kita tidak jenuh dan bosan dengan pelayanan kita, sehingga kita tidak lagi menikmati berkat-Nya dan persekutuan dengan Dia.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org