Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/10/23

Jumat, 23 Oktober 2009

Yunus 4:1-4
Jangan jatuh di kesalahan yang sama

Judul: Jangan jatuh di kesalahan yang sama Seorang pengkhotbah biasanya akan sangat bergembira bila mendapatkan sambutan yang bagus dari para pen-dengarnya. Berbeda dengan Yunus. Ia malah kesal melihat orang Niniwe bertobat (ayat 1). Aneh bukan?

Ternyata Yunus tidak menginginkan orang Niniwe bertobat dan mendapat kasih karunia Allah, karena bila demikian mereka tidak akan dijatuhi hukuman Allah. Demikianlah ternyata isi hati Yunus yang sebenarnya. Yunus tahu benar bahwa Allah akan mengampuni orang Niniwe bila mereka bertobat, dan Yunus tidak mau hal itu terjadi. Yunus benar-benar membenci orang Niniwe sampai-sampai ia tidak rela bila mereka diberi kesempatan untuk bertobat dan kemudian selamat. Kebencian telah mengalahkan kewajiban Yunus untuk memberitakan firman Tuhan. Lalu mengapa Yunus membenci orang Niniwe? Karena orang Niniwe adalah bangsa Asyur dan Asyur adalah musuh Israel. Asyur adalah negara adikuasa yang sering mengalahkan Israel di peperangan.

Sebagai seorang nabi, Yunus mengenal Allah dengan baik. Ia tahu bahwa Allah berkuasa dan penuh kasih karunia. Ini sudah dia buktikan saat mengalami bencana badai, ditelan hingga dimuntahkan ikan besar. Ia juga tahu bahwa Allah pasti akan berbelas kasihan atas orang Niniwe bila mereka bertobat. Namun pengetahuan Yunus tentang Tuhan menjadi ironis karena tidak membuat Yunus mematuhi Dia. Selain itu Yunus lupa bahwa bangsanya sendiri, yaitu Israel, juga telah berulang kali mengalami pengampunan dan kebaikan Allah, tetapi tetap saja memberontak terhadap Allah. Yunus pun rupanya melupakan bahwa ia sendiri baru saja mengalami pengampunan Allah atas ketidaktaatannya. Ironis bukan? Yunus adalah sebuah contoh tentang bagaimana kita cenderung menghakimi orang lain dan mengira bahwa kita lebih baik bila dibandingkan orang lain. Padahal jika Yunus memeriksa dirinya sendiri, ia akan melihat bahwa sesungguhnya ia tidak lebih baik dari orang-orang Niniwe. Kita sendiri hendaknya tidak jatuh ke dalam kesalahan sama.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org