|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/11/07 |
|
Jumat, 7 November 2025 (Minggu ke-21 sesudah Pentakosta)
|
|
|
Pembunuh terbesar keharmonisan dan kedamaian adalah ketakutan yang tidak rasional. Banyak rumah tangga berantakan dan negara-negara saling berperang karena orang orang memelihara pikiran fobia. Bangsa Israel harus melewati negeri orang Amori sebab TUHAN mengarahkan mereka masuk ke Tanah Perjanjian dari sebelah timur Sungai Yordan. Namun, Raja Sihon, yang berkedudukan di kota Hesbon, tidak mengizinkan mereka melintasi negerinya (30). Nama Hesbon diturunkan dari kata khasyab, yang berarti 'menghitung'. Ironis, Raja Sihon tampaknya tidak pintar berhitung. Kunjungan jutaan orang Israel berpotensi menghasilkan devisa besar bagi kerajaannya. Musa sendiri telah berjanji akan membeli kebutuhan pokok dari rakyatnya (28). Namun, Sihon telah dilanda fobia. Ia tidak lagi berpikir secara rasional (lih. Ul. 2:25). Ia merasa harus menindas bangsa Israel. Ada dua hal yang dapat kita jadikan pelajaran. Pertama, Tuhan pasti membela umat Nya, terutama yang sedang menunaikan misi-Nya. Kedua, memelihara pikiran fobia adalah pangkal dari kehancuran. Seperti Sihon, banyak orang Kristen memelihara ketakutan ketakutan yang tidak rasional. Mereka cemas akan suatu fenomena berdasarkan asumsi atau khawatir akan skenario yang belum tentu terjadi. Akibatnya, mereka kehilangan iman! Jika kita sering merasa cemas, mungkin hidup kita dikuasai oleh roh ketakutan. Camkanlah perkataan Rasul Paulus ini: "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan penguasaan diri" (2Tim. 1:7). Apakah Anda mau seumur hidup dikuasai pikiran fobia? Tentu tidak, bukan? Jadi, putuskan hubungan dengan roh itu dan mintalah agar Tuhan memberi Anda roh yang baru. Dengan roh yang diperbarui, marilah kita bersikap seperti generasi kedua bangsa Israel. Fokus melakukan misi Allah sebab kita pun mengasihi Dia. Orang yang mengasihi Allah tidak lagi dirundung oleh ketakutan. "Kasih yang sempurna, " kata Rasul Yohanes, "melenyapkan ketakutan" (1Yoh. 4:18a). [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |