Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 7 Februari 2018 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 02/Edisi 2018 | edisi berikut
Rabu, 7 Februari 2018 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)

Markus 7:24-30
Iman yang Rendah Hati

Orang-orang Israel meremehkan bangsa lain. Mereka merasa diri sebagai bangsa pilihan Allah. Salah satu bangsa yang diremehkan adalah Siro-Fenesia. Pada masa Yesus berkaya, bangsa Siro-Fenesia terkenal karena mereka mampu mengekspor pewarna kerang Murex, yang berwarna ungu, dan digunakan untuk memberi warna jubah para bangsawan (bdk. Mat 27:28). Dari sisi peradaban lain, seperti sastra dan politik, mereka lebih maju ketimbang orang-orang Yahudi. Namun, bangsa Yahudi sering melecehkan mereka karena dianggap bukan bangsa pilihan Allah. Bahkan bangsa ini kerap menyebut bangsa Siro-Fenesia dengan sebutan anjing.

Injil Markus 7:24-30 menceritakan seorang perempuan dari bangsa Yunani Siro-Fenesia yang datang pada Yesus dan memohon kepada-Nya agar mengusir setan dari tubuh anaknya (26). Yesus, yang hidup di sekitar orang-orang Yahudi, tampak menunjukkan sikap seperti orang-orang Yahudi lainnya di hadapan perempuan tersebut (27). Yesus mengatakan bahwa Ia diutus untuk orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi disebut sebagai anak-anak Allah dan bangsa lain bukan. Namun, perempuan itu tidak menyerah. Dengan gigih, ia berjuang agar anaknya pulih. Ia merendahkan hati di hadapan Yesus dengan berkata, "Benar Tuhan, Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak" (28).

Apakah Yesus sudah berlaku rasis dan merendahkan martabat perempuan itu? Sebenarnya Ia bermaksud menguji iman perempuan itu. Ibu itu adalah seorang dari bangsa lain yang maju peradabannya, namun memohon belas kasih Yesus dan sahabat-sahabat-Nya yang adalah orang Yahudi. Ia tidak merasa direndahkan, meski orang Yahudi merendahkannya. Bukti bahwa Yesus tidak rasis adalah didapatinya anak perempuan itu berbaring di tempat tidur dan setan sudah keluar dari tubuh anak itu (30).

Sikap iman perempuan itu pantas diteladani. Kerendahan hatinya membuat ia terus berjuang untuk kesembuhan anaknya. Kerendahan hatinya membawa perempuan itu melihat mukjizat Yesus. [WSP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Minggu, 15 Juni 2025
Ibrani 6:9-20
  Arsip
< Februari 2018 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28      
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org