Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2016/05/19

Kamis, 19 Mei 2016

Bacaan   : Yohanes 6:16-21
Setahun : 1 Tawarikh 24-26
Nas       : Tetapi Ia berkata kepada mereka, "Inilah Aku, jangan takut!" (Yohanes 6:20)

Aku Ini

Kota itu asing bagi saya. Sore itu saya harus kembali ke penginapan seusai acara orientasi bagi orangtua mahasiswa baru. Saya segera mencari tahu nomor bis yang benar dan letak halte yang terdekat. Setibanya di situ, terpancang tulisan: bis yang terakhir akan lewat lima menit kemudian! Saya lega. Meskipun buta jalan, saya tahu ada bis dengan nomor dan jadwal tertentu yang pasti, yang akan membawa saya sampai ke tujuan.

Injil Yohanes adalah kitab Injil yang memaparkan revelasi atau penyataan diri Allah. Kata kuncinya yaitu "Inilah Aku". Di tengah kecamuk rasa takut para murid akibat gempuran ombak besar di tengah laut Galilea, Yesus menyerukan, "Inilah Aku, jangan takut!" (ay. 20). Seruan "jangan takut" tidak ada artinya tanpa pengenalan akan Siapa Diri-Nya, "Inilah Aku". Tuhan ingin Diri-Nya dikenal. Sebab, mengenal Dia ialah bekal utama dalam menghadapi segala perkara--termasuk rasa takut dan khawatir.

Hidup ini layaknya sebuah pelayaran. Masa depan adalah tujuan yang tak selalu kita kenali dengan jelas dan pasti. Banyak misterinya, yang kerap membuat kita ketakutan. Tidak ada gunanya mencari pegangan pada ramalan. Jauh lebih perlu kita mengenal Tuhan dan menjadi tenang karena tahu Siapa yang akan membawa kita sampai ke pantai tujuan. --Pipi A. Dhali/Renungan Harian

JANGAN PERNAH TAKUT MEMERCAYAKAN MASA DEPAN
YANG TAK KITA KENALI KEPADA TUHAN YANG KITA KENAL.
—CORRIE TEN BOOM

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org