Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/07/19

Kamis, 19 Juli 2012

Bacaan   : Yakobus 3:13-18
Setahun : Hosea 1-7
Nas       : Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. (Yakobus 3:15)

ANARKI ITU SETANI

Seorang siswa SD dibentak ayahnya ketika pulang sekolah sambil menangis karena dipukul teman: "Lain kali kamu harus balas, pukul yang keras! Ini aturan keluarga kita: salah pun kamu harus pukul dia, apalagi kalau kamu benar!" Pada saya bapak itu menjelaskan: "Dunia ini keras, kalau kecil kalah melulu selamanya akan kalah." Terdengar bijaksana, bukan? Benarkah demikian?

Jika kita menyimak kata "iri hati" di ayat 14 dan 16, kata itu bukan iri yang biasa. Istilah tersebut menunjuk pada "semangat fanatisme" yang lazim di kalangan orang zelot, yang meyakini bahwa membalas dengan kekerasan itu tindakan rohani-tindakan membela Tuhan. Doktrin anarkis ini disebarkan oleh para pengajar mereka yang menyebut dirinya guru bijaksana (ayat 13). Yakobus mengingatkan orang Yahudi yang sedang tertindas, bahwa hikmat yang diajarkan guru-guru zelot itu berasal dari dunia, bahkan dari iblis (ayat 15). Sekali doktrin kekerasan itu dihalalkan, buahnya adalah "kekacauan dan segala macam perbuatan jahat" (ayat 16). Sebaliknya, ciri-ciri hikmat yang dari Allah adalah kelemah-lembutan (ayat 13); yang ditandai karakter dan sikap yang menyuburkan kerukunan (ayat 17); yang buahnya adalah tercapainya komunitas yang damai (ayat 18).

Kita hidup di era penuh kekerasan, bahkan dalil agama kerap digunakan. Media bahkan pernah menyebut negara ini "Republik Preman". Mari mendoakan umat Tuhan, juga diri kita sendiri, agar menjadi agen perubahan: menghadirkan teladan kelemah-lembutan di tengah banyaknya benih kekerasan di negeri ini; menghadirkan damai ilahi di tengah suburnya bibit pemberontakan dan kejahatan. -- ICW

CARA-CARA DAMAI BUKANLAH CIRI SIKAP LEMAH DAN KALAH.

ITU ADALAH HIKMAT YANG BERSUMBER DARI ALLAH..

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org