Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/02/23

Kamis, 23 Februari 2012

Bacaan   : Habakuk 2:1-20
Setahun : Bilangan 1-2
Nas       : Apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh (Habakuk 2:3)

TAK ADA PENGADILAN?

Peristiwa kerusuhan pada 14 Mei 1998 menyisakan kabut kelam dalam sejarah Indonesia. Menjelang Soeharto lengser, keonaran merebak di sejumlah kota, yang terparah terjadi di Jakarta. Perempuan-perempuan keturun an Tionghoa banyak yang di-perkosa. Mal-mal dijarah dan dibakar. Banyak warga mati terpanggang. Namun, tak ada yang diadili dalam peristiwa itu. Sampai saat ini.

Benarkah Tuhan acuh tak acuh terhadap kejahatan? Kenapa orang jahat bisa hidup leluasa, sedangkan orang baik malah menderita? Ini adalah juga pertanyaan yang menggang gu nabi Habakuk. Dalam penglihatan, Tuhan menjawab nya. Kejahatan orang Yahudi akan dihukum melalui kedatangan bangsa Kasdim (lihat pasal 1). Dan, karena bangsa itu mendewakan kekuatan sendiri, mereka pun akan ditimpa celaka (ayat 5-19). Tuhan yang kudus tidak membiarkan kejahatan tidak diadili. Dari sisi manusia, adakalanya penghakiman Tuhan terasa lambat, namun Tuhan menegaskan waktunya "sungguh-sungguh akan datang" (ayat 3). Keadilan Tuhan akan ditegakkan. Bahkan, akan tiba saatnya semua orang diadili di hadapan Tuhan (Wahyu 20:12-13).

Anda mungkin pernah diperlakukan tidak adil, padahal Anda berbuat apa yang benar. Dalam kondisi semacam itu, banyak orang putus asa, bahkan tergoda untuk ikut-ikutan bertindak menyimpang. Kitab Habakuk mengingatkan betapa sia-sianya orang yang bermegah atas kejahatan mereka. Maukah kita tetap melakukan apa yang benar meski diperlakukan tidak adil? Orang jahat pasti akan diadili Tuhan. Dengan kepastian yang sama, "orang benar akan hidup oleh percayanya" (ayat 4). -- ARS

HIDUPLAH DENGAN BENAR, BAHKAN DALAM SITUASI SUKAR
TUHAN YANG MAHA MELIHAT AKAN MEMBALAS PADA WAKTU-NYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org