Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/02/22

Rabu, 22 Februari 2012

Bacaan   : Keluaran 2:1-10
Setahun : Imamat 26-27
Nas       : Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani" (Keluaran 2:6)

KETIKA SITUASI SULIT

Jika berada dalam situasi sulit dan penuh risiko, bagaimana Anda menghadapinya? Mundur sebelum berjuang, pasrah tanpa usaha, atau menghadapinya habis-habisan? Ada sisi me -narik dari bacaan hari ini yang dapat kita jadikan pelajaran.

Peristiwa penyelamatan bayi Musa dari bahaya melibatkan peran penting para perempuan di sekitarnya-dan masing-masing mewakili satu sikap. Sifra dan Pua adalah bidan yang takut akan Allah sehingga mereka enggan mem bunuh bayi Ibrani, meski tindakan itu bertentangan dengan aturan raja (1:17). Yokebed adalah ibu yang kreatif memecahkan masalah (ayat 3). Ini tampak lewat gagasannya untuk menyelamatkan bayi Musa. Miriam, sang kakak, ialah pribadi pemberani. Ia tidak takut menemui putri Firaun demi perawatan adik bayinya (ayat 4, 7). Dan, putri Firaun ialah pribadi yang berbela rasa walau ia tahu bayi Musa adalah bayi orang Ibrani, kaum yang menjadi budak di negerinya (ayat 6). Bahkan, dalam belas kasihnya, Putri Firaun mengangkat bayi itu sebagai anak (ayat 10). Takut akan Tuhan, kreativitas, keberanian, dan belas kasihan-itulah sikap-sikap dari para pribadi yang menghantar Musa kecil selamat dan bertumbuh besar (ayat 10).

Tentu ada banyak sikap yang bisa kita ambil sebagai respons saat menghadapi situasi sulit; dengan aneka rupa dampak yang mengikutinya. Keempat sikap yang kita cermati hari ini-di dalam kesadaran penuh akan kedaulatan Allah yang terlibat dan memegang kendali atas situasi apa pun-merupakan respons yang tepat dalam menghadapi situasi sulit yang bisa datang kapan saja. -- DKL

SITUASI SULIT BUKANLAH JALAN BUNTU
DI TANGAN TUHAN, BISA JADI IA ADALAH PINTU

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org