Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/01/24

Selasa, 24 Januari 2012

Bacaan   : Lukas 12:13-21
Setahun : Kejadian 35-37
Nas       : "...waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu" (Lukas 12:15)

PERSETERUAN

Kalau harta dan kuasa sudah menutupi mata hati, tetangga, teman, saudara biarpun seiman tidak ada artinya, toleransi di wilayah sempit tidak ada. Yang ada cuma menghasilkan uang sebanyak-banyaknya, sekalipun menye-babkan orang lain menderita, " demikian seorang pembaca mengomentari berita KOMPAS 11 Agustus 2011 tentang pembangunan pelabuhan senilai 1; 1 miliar dolar di Kuwait yang memicu ketegangan dengan Irak. Maklum, wilayah perairan Irak menyempit dan situasi ekonomi dan perdagangan mereka pun bisa terjepit.

Perseteruan akibat harta, entah itu dalam lingkup antar negara, organisasi, atau anggota keluarga, bukanlah hal yang baru. Orang-orang pada zaman Yesus juga mengalaminya. Bacaan kita hari ini memuat salah satu kasus pertengkaran antar saudara akibat warisan. Tampaknya mereka sampai saling tidak bicara, hingga meminta Yesus menjadi pengantara mereka (ayat 13-14). Yesus memberi peringatan keras: hidupmu tidak tergantung pada kekayaanmu. Lewat perumpamaan yang tajam, Yesus menunjukkan betapa timbunan harta tak berdaya menolong ketika nyawa pemiliknya diambil Sang Pencipta pada saat yang tak terduga (ayat 20-21). Ketika bertemu Tuhan, baru ia menyadari kebodohannya menghabiskan hidup hanya untuk menumpuk harta!

Hati yang tamak akan harta tega berbuat apa saja dan mengorbankan siapa saja, termasuk anak, istri, saudara, orang tua, dan sahabat, demi memuaskan keinginannya. Parahnya lagi, Tuhan dilupakan. Mari memeriksa diri hari ini. Waspadalah jika kita mulai lebih mengasihi harta daripada Tuhan dan sesama -- SST

CINTA HARTA MEMBAWA PERSETERUAN DAN KEBINASAAN
CINTA TUHAN MEMBAWA PENDAMAIAN DAN KEHIDUPAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org