Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/06/26

Minggu, 26 Juni 2011

Bacaan   : Kisah 5:1-10
Setahun : Mazmur 56-59
Nas       : Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah (Matius 5:8)

MELIHAT TUHAN

Setiap Minggu Eko beribadah, tetapi hatinya tetap terasa jauh dari Tuhan. "Saya tidak mendapat apa-apa, " katanya. Semula hal itu ia kira terjadi karena khotbah dan nyanyian ibadah yang tidak menyentuh. Ia pun berpindah-pindah gereja, menyimak khotbah para pengkhotbah ternama. Namun, hasilnya sama saja. Akhirnya ia sadar, rasa jauh itu muncul karena hatinya yang tidak lurus. Sikap suka mencela, suka mengkritik, merasa "sudah tahu" dan sombong rohani membuatnya tidak puas saat beribadah di mana pun!

Menurut Yesus, hanya orang yang suci hatinya bisa melihat Allah. Kata "suci" berarti murni. Bersih. Tidak bercampur dengan apa pun. Hati yang suci mempunyai motivasi murni. Tidak mendua. Semata-mata ingin memuliakan Tuhan. Apabila orang beribadah dengan hati suci dan murni, ia pasti akan mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi. Entah lewat firman, nyanyian, bahkan ketika berdiam diri sekalipun. Sebaliknya, tanpa kesucian hati, ibadah menjadi sia-sia. Lihatlah Ananias dan Safira. Keduanya memberi persembahan istimewa. Menjual tanah untuk Tuhan, tetapi tidak dengan hati suci. Mereka memberi sambil pamer diri. Para rasul bahkan dibohongi soal jumlah yang dipersembahkan. Akibatnya, mereka tidak melihat Tuhan, malah dihukum Tuhan!

Apakah Anda sering merasa tidak puas ketika beribadah di gereja? Daripada menyalahkan apa dan siapa, periksalah diri sendiri. Sudahkah Anda beribadah dengan kesucian hati? Jika "ya", Anda tidak memerlukan khotbah hebat atau tata ibadah yang luar biasa untuk bisa bertemu Tuhan. Baru saja masuk ke rumah Allah, Anda sudah akan disapa dan berjumpa dengan-Nya! -- JTI

JAGALAH KEMURNIAN HATI
MAKA ALLAH TAK AKAN LAGI TAMPAK BERSEMBUNYI

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org