Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/06/06

Senin, 6 Juni 2011

Bacaan   : 2 Timotius 2:14-26
Setahun : Ayub 22-25
Nas       : Sebab itu, jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni (2 Timotius 2:22)

GIGIH BERKATA YA

Sebagian orang menggambarkan kekudusan sebagai sikap antipati terhadap kesenangan-kesenangan tertentu. Tidak boleh menonton film, tidak boleh menonton televisi, tidak boleh mendengarkan dan menyanyikan lagu duniawi, tidak diperkenankan makan hidangan tertentu. Gambaran seperti itu justru mengaburkan makna kekudusan.

Paulus menggambarkan kekudusan sebagai dua proses berkesinambungan. Kekudusan mengandung aspek menjauhi (berkata tidak pada) sesuatu, sekaligus mengejar (berkata ya pada) sesuatu yang lain. Karenanya, berfokus pada aspek berkata tidak pada dosa saja tidak cukup. Biasanya itu akan menjerat kita dalam lingkaran setan berusaha, gagal, berusaha lebih keras, gagal, berusaha lebih keras lagi, gagal lalu frustrasi.

Kita perlu melengkapinya dengan berkata ya pada Kristus, dengan menaati kehendak-Nya. Bahkan, inilah seharusnya fokus utama kita. Penyair Scott Cairns mengungkapkan, "Orang yang paling kuat di dunia ini tidak cukup untuk menang atas dosanya sekadar dengan berkata tidak pada dosa itu. Yang kita perlukan ialah anugerah yang membangkitkan kekuatan disertai dengan kesediaan kita untuk berkata ya pada sesuatu yang lain, berkata ya, dan ya, dan ya tanpa henti-henti pada Seseorang, yaitu Kristus."

Anda bergumul dengan dosa tertentu? Tentu saja Anda perlu meminta anugerah Tuhan agar mampu menjauhinya. Namun, mintalah pula ide dan kekuatan untuk menemukan dan menjalankan aktivitas yang selaras dengan kebenaran firman-Nya. Dengan demikian, perhatian Anda tidak lagi tertuju pada dosa, melainkan terarah pada kasih dan kekudusan Tuhan -- ARS

MAKIN GIGIH KITA BERKATA YA KEPADA KRISTUS
MAKIN JAUH KITA MENINGGALKAN DOSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org