Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/01/08

Sabtu, 8 Januari 2011

Bacaan   : Yakobus 1:12-15
Setahun : Kejadian 22-24
Nas       : Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya (Yakobus 1:14)

BANG SANDY

Bang Sandy, demikian kami memanggilnya. Saya mengenalnya saat saya dan teman-teman dari NDC (No Drugs Community) sedang mengadakan kampanye antinarkoba di sekolah-sekolah. Bang Sandy adalah salah seorang narasumber yang bersaksi tentang keterikatan pada narkoba, seperti yang pernah ia alami. Ia bahkan sampai terinfeksi HIV. Hidupnya hancur berantakan, kesehatannya terus memburuk. Namun, ketika ia mengenal Yesus, sedikit demi sedikit hidupnya berubah. Bukan saja secara rohani, melainkan juga secara jasmani. Kesehatannya membaik, walau tidak dapat sembuh seratus persen. Saat ini ia aktif melayani Tuhan.

Sangat sulit untuk melepaskan diri, saat kita sudah "terikat" pada sesuatu. Sayangnya, sesuatu yang negatif kadang justru mengikat lebih kuat dibanding sesuatu yang positif. Keterikatan dosa sesungguhnya berawal dari keinginan untuk mencoba. Dan apabila kita memutuskan untuk mencicipinya, kita akan "diseret dan dipikat olehnya" (ayat 14). Mulanya selalu terasa nikmat, tetapi selanjutnya, hanya merusak dan menghancurkan. Tak hanya fisik, tetapi juga hati dan jiwa. Akhirnya, dosa itu melahirkan maut (ayat 15).

Banyak dosa saat ini yang mewujud dalam berbagai tawaran yang tampak menarik. Jangan pernah menginginkan atau mencobanya, karena sekali kita merasakan nikmatnya, kita akan terikat, makin lama makin kuat. Memang sulit bagi kita yang sudah terikat dosa, untuk melepaskan diri. Akan tetapi, dengan komitmen kuat, doa dan dukungan saudara-saudara seiman, serta campur tangan Tuhan, pasti kita dapat terlepas dari itu semua -- GK

KETERIKATAN DOSA SEPERTI PUSARAN AIR
YANG TERUS MEMBAWA KITA BERPUTAR DI DALAMNYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org