Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2011/01/05

Rabu, 5 Januari 2011

Bacaan   : Matius 14:13-16
Setahun : Kejadian 13-15
Nas       : Ketika Yesus ... melihat orang banyak ... tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit (Matius 14:14)

RELA DIGANGGU

LaShanda Calloway sedang berbelanja di sebuah pertokoan di Wichita, Kansas, saat ia bertengkar dengan seseorang. Tiba-tiba sebuah pisau menusuk tubuhnya. Ia terkapar sekarat di lorong pertokoan itu. Hasil rekaman kamera pemantau menunjukkan, selama masa kritis, ada lima orang yang melangkahi tubuhnya, lalu asyik melanjutkan belanja. Satu orang berhenti sebentar, memotretnya dengan kamera telepon genggam, lalu meninggalkannya. Pada jam sibuk itu, tak seorang pun tergerak menolong. Akhirnya, Calloway mati.

Kesibukan kerap membuat kita tak sudi diganggu. Dengan alasan "jadwal padat", kita menutup telinga terhadap jeritan sesama. Ini bertolak belakang dengan sikap Yesus. Suatu hari Dia sangat lelah lahir dan batin. Baru saja datang kabar duka: Yohanes Pembaptis dibunuh. Hati-Nya gundah. Dia ingin "mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi". Tak mau diganggu. Namun, orang banyak terus mengikuti-Nya. Yesus tak bisa bersikap tidak peduli. Hati-Nya tergerak oleh belas kasihan. Rencana pun diubah total. Dia melayani mereka. Murid-murid-Nya pun diajak bersikap demikian. Ketika mereka mengusulkan agar orang-orang itu dipulangkan saja, Yesus menolak. Kata-Nya, "Kamu harus memberi mereka makan."

Yesus rela diganggu. Apakah Anda juga begitu? Mudahkah hati Anda tergerak oleh rasa belas kasihan, ketika melihat orang yang sangat membutuhkan kehadiran dan perhatian Anda? Ataukah dengan alasan sibuk, Anda jalan terus dengan rencana semula-tanpa rasa bersalah, seperti lima orang yang melangkahi tubuh Calloway? -- JTI

BERBAHAGIALAH ORANG YANG SIAP DIGANGGU
KARENA IA BISA MENYENTUH HIDUP SESAMA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org