Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/07/20

Selasa, 20 Juli 2010

Bacaan   : Amsal 19:4-7
Setahun : Mazmur 26-28; Kisah Para Rasul 22
Nas       : Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17)

MENCARI ATAU MENJADI?

Ada gula ada semut", begitu bunyi pepatah lama yang kebenarannya tetap berlaku. Banyak orang akan berkumpul di sekeliling orang kaya. Berlagak sebagai kawan, tentu saja demi mendapat cipratan rezeki. Namun, kenyataan membuktikan bahwa mereka sebenarnya bukan teman, melainkan benalu; bukan sahabat, melainkan penjilat. Sikap mereka akan berubah drastis seiring keadaan yang berubah. Habis manis sepah dibuang.

Kenyataan di atas kerap dialami oleh orang yang tadinya kaya, kemudian jatuh miskin. Yang semula tebu, tetapi akhirnya tinggal jadi ampas. Maka, semua yang tadinya teman tiba-tiba saja menghilang. Namun, tidak berarti si kaya pun tidak merasakan "pahit"-nya kebenaran ini. Penulis Amsal adalah salah satu contohnya. Ia adalah si kaya yang sadar bahwa yang ada padanya bukan kawan. Yang berkerumun di sekelilingnya tak lebih daripada para penjilat. Padahal yang ia butuhkan adalah teman. Orang kaya pun punya kesusahan dan kesukaran. Mereka butuh solidaritas seorang sahabat sejati. Sedangkan "persahabatan" palsu menghadirkan kesepian dan kemuakan tersendiri bagi si kaya.

Semua orang perlu teman yang setia di segala waktu. Entah ia kaya atau miskin. Tidak ada manusia yang suka diperalat pada saat ia kaya, lalu dengan begitu saja dicampakkan pada saat ia miskin. Kenyataannya memang sulit mencari seorang sahabat, baik bagi si miskin maupun si kaya. Oleh sebab itu, siapa pun Anda, janganlah terpaku hanya "mencari" sahabat; justru sebaliknya "jadilah" sahabat bagi yang membutuhkan. Sama seperti Yesus tatkala hadir di dunia ini -- PAD

DARIPADA MENCARI SAHABAT KE MANA-MANA
LEBIH BAIK MENJADI KAWAN DI MANA-MANA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org